KETIGA

237 21 3
                                    


Vote jangan lupa teman🐰

Asiana Airlines, Monday, 09.00 a.m. (South Korea) & 01.00 a.m (Paris)

Saat ini Junmyeon dan Kyungsoo sedang berada di dalam pesawat menuju Paris untuk menghadiri rapat penentuan pemenang kerjasama dengan perusahaan Avant Gosling.

Beberapa pengusaha terkenal dari berbagai negara akan datang untuk mempresentasikan ide-ide serta strategi mereka jika terpilih untuk bekerjasama mensukseskan proyek besar dari perusahaan tersebut.
Jika tidak ada kendala, mereka akan tiba di Paris pada pukul 4 sore waktu setempat, karena butuh waktu lebih dari 14 jam untuk sampai di sana. Junmyeon memejamkan matanya, mencoba untuk tidur meskipun sulit. Sungguh, dia sangat lelah dan kurang istirahat selama seminggu belakangan ini, perasaannya gelisah, ada sedikit rasa takut jika dia tidak bisa memenangkan kerjasama dengan Avant Gosling, bayangan kemarahan Tuan Kim membuat tidurnya terganggu. Suho kembali membuka mata, melihat pria di sampingnya sibuk melamun entah memikirkan apa.

"Kyungsoo, berapa persen kemungkinan kita akan kalah?"
Suara itu membuat si pria tersadar dari lamunan, dia menoleh ke samping dan menatap Junmyeon.

"Hyung, kau tau kan siapa lawan terberat kita? Aku dengar, perwakilan dari perusahaan itu juga akan datang. Jujur saja, aku ragu kita akan memenangkan proyek besar ini Hyung, kau sendiri juga tau jika Tuan Gosling dan tuan Byun sudah pernah bekerjasama sebelumnya."

Junmyeon terkekeh mendengar jawaban yang pria itu berikan.
"Kau mengkhawatirkan pak tua Byun itu sekarang? Apakah kau tidak tau berita terbaru tentang dia? Dia sudah tidak bisa melakukan apapun. Tenanglah Kyungsoo! Lagipula apa bagusnya membicarakan orang yang sudah mati? Kita hanya akan menghadapi anak pungutnya saja kan? Apa pria itu sangat hebat hingga kau setakut ini?"

Begitulah sikap Junmyeon, dia di didik sangat keras oleh Kim Joo Hun, dituntut untuk selalu sempurna dan hebat, menganggap sebuah kegagalan sebagai aib yang sangat hina. Hingga akhirnya dia bersikap sombong dan selalu memandang rendah orang lain.
Kyungsoo merasa sangat kesal dengan sikap Junmyeon yang seperti ini. Jujur, dia sangat muak menghadapi kesombongan Junmyeon tanpa bisa berbuat apa-apa.

"Kau kan tidak mengenal dia hyung, bertemu dengannya saja tidak pernah, nanti saja saat kalian bertemu kau nilai kemampuan dan kehebatannya" Kyungsoo memberi saran.

Junmyeon tidak membalas lagi, dia ikut menyandarkan kepalanya pada kursi pesawat seperti yang dilakukan Kyungsoo saat ini, kemudian memejamkan matanya kembali, berharap bisa tidur meskipun hanya 30 menit.

Tuan Byun adalah salah satu pengusaha tersohor di negaranya, berada di tingkat yang sama dengan Junmyeon dan Tuan Kim, dia cukup dekat dengan Ryan Gosling si pemilik perusahaan yang akan mengadakan proyek besar ini, bahkan mereka sudah pernah terlibat kerjasama sebelum beliau meninggal dunia beberapa tahun lalu, dengan Tuan Byun sebagai pemimpinnya.
Proyek itu berjalan dengan baik dan sukses meraih keuntungan besar. Selain pernah bekerjasama dengan Ryan Gosling, Tuan Byun juga pernah bekerjasama dengan ayah Junmyeon 10 tahun silam. Tapi entah apa yang terjadi, proyek tersebut mengalami kegagalan.

Perihal anak pungut yang disebutkan oleh Junmyeon tadi, itu memang benar. Tapi, penggunaan kata pungut nampaknya terlalu kasar untuk sebagian orang, apalagi jika berkaitan dengan manusia. Jadi, sebutan lain seperti anak adopsi atau anak angkat mungkin akan terdengar lebih baik.

Tuan Byun mengadopsi seorang anak laki-laki bernama Baekhyun dari panti asuhan tempat dia membuat acara amal. Waktu itu Tuan Byun berjalan-jalan untuk melihat bagian belakang panti yang sedang di renovasi, tanpa sengaja dia melihat seorang anak laki-laki berusia kurang lebih 10 tahun sedang bermain bola di rerumputan. Anak itu terlihat sangat lincah, kulitnya putih, bertubuh gempal, tampan, dan juga menggemaskan.

Chill In Love Fool Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang