Seoul National University Hospital, 23.10 p.m.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 lebih 10 menit, ketiga orang itu baru saja tiba di rumah sakit untuk mengobati Nayeon dan Baekhyun yang kondisinya sangat tidak baik setelah diserang oleh dua penguntit suruhan Tuan Im.
Mereka bertiga sudah berada di dalam ruang tindakan dengan seorang dokter wanita yang sedang memeriksa keadaan kaki Nayeon yang sedari tadi tidak berhenti merengek dan memeluk Seulgi yang ada di depannya, sedangkan Baekhyun membantu mengalihkan perhatian wanita itu dengan cara mengajaknya bicara agar dokter lebih mudah melakukan penanganan."Nayeon-ah, tenanglah. Dokter ini mengobatimu agar kau cepat sembuh, itu tidak akan terlalu sakit. Kalau kau bisa melewatinya dengan baik, aku akan memberimu hadiah, bagaimana?" Baekhyun menenangkan Nayeon yang masih sesenggukan dan terlihat takut saat kakinya akan dipegang. Tidak ada jawaban dari Nayeon, dia masih menenggelamkan kepalanya di pelukan Seulgi.
"Dokter, apa kakinya terluka parah?" tanya Baekhyun.
"Tidak Tuan, ini hanya terkilir. Aku akan segera menyemprotkan pain killer pada area kakinya yang terluka dan membalutnya dengan perban elastis" dokter memberi penjelasan.
"Nona, aku janji padamu untuk melakukannya dengan perlahan. Ini akan sedikit sakit nanti, tapi setelahnya kau akan merasa lebih baik. Saat aku membalut kakimu kau tidak boleh banyak bergerak agar memar dan rasa sakitnya tidak semakin parah, kau mengerti kan nona?" Nayeon tidak berani menjawab dengan ucapan, dia tidak yakin bisa diam saja saat dokter itu memegang kakinya, dia hanya menganggukkan kepala sebagai tanda persetujuan.
Sang dokter mulai memakai sarung tangannya kemudian menyemprotkan pain killer yang terasa dingin dan menyegarkan di kaki Nayeon. Setelah 10 menit, kakinya dibalut secara perlahan dan hati-hati dengan perban elastis.
"Sudah selesai, nona! Saat aku membalutnya tadi, apa terasa menyakitkan? Apa sekarang kau sudah merasa lebih baik? Apa kau punya keluhan lain? Misalnya sakit di bagian tangan, kepala, atau perutmu? Jika ada segera beritahu aku, aku akan langsung memeriksanya" Dokter itu bertanya dengan riang.
"Sungguh?! Ini sudah selesai? Aku tidak menyangka akan secepat ini! Aku merasakan keajaiban setelah dokter menyemprotkan cairan itu ke kakiku, rasa sakitnya menghilang! Aku bahkan tidak merasakan apapun saat dokter menyentuhnya!!" tiga orang yang ada di hadapannya tertawa karena ucapan kelewat kagum yang keluar dari mulut Nayeon, dia sangat lucu.
"Aku tidak punya keluhan lain lagi, aku sudah merasa jauh lebih baik sekarang. Dokter, terimakasih banyak karena telah menolongku" Nayeon menundukkan kepalanya memberi hormat yang dibalas dokter itu dengan senyuman dan anggukan.
"Oh iya dokter, apa saja yang harus dilakukan supaya temanku ini cepat sembuh? Dan kapan perbannya bisa dilepaskan?" Seulgi bertanya agar dia lebih mudah untuk membantu Nayeon merawat cideranya.
"Karena itu perban elastis kau bisa menggunakannya selama 1 sampai 2 hari saja."
"Jika sakit dan memarnya masih ada, kau harus menggantinya dengan perban yang baru. Kau juga harus mengompres area yang terkilir dengan es selama 10-20 menit saat kau membuka perbannya nanti."
"Jangan lupa saat dia duduk atau berbaring buat posisi kakinya yang terkilir ini lebih tinggi dari tubuhnya ya? Kau bisa memberikan alas seperti bantal atau kursi di bawah kakinya yang sakit.
"Satu lagi, sebaiknya nona Nayeon jangan dulu menggunakan kakinya yang sakit, dia harus istirahat total selama 2 hari."
"Ah ya! Untuk memudahkan nona Nayeon beraktivitas dia bisa menggunakan kruk atau kursi roda."

KAMU SEDANG MEMBACA
Chill In Love Fool
Fiksi PenggemarDihantui oleh kematian ibunya dan dihancurkan oleh pengkhianatan keluarga Bae, Junmyeon hidup dalam bayang-bayang masa lalu yang kelam. Sebagai pewaris keluarga Kim, ia terjebak di antara tanggung jawab dan dendam yang mendalam. Ketika Joohyun, gadi...