KESEMBILAN BELAS

58 5 0
                                    

:
°
:
°
:
°

INB100 14.00 p.m

Di ruangan minimalis nan elegan yang ada di INB100 inilah Junmyeon memimpin jalannya diskusi antara dirinya, Baekhyun, dan juga Kyungsoo. Keadaan sekitarnya yang senyap dan hanya diisi oleh suara-suara rendah dari percakapan serius antara mereka bertiga membuat suasana rapat menjadi lebih intens dan persisten.

Baekhyun duduk pada kursi yang ada di balik meja besar itu dengan netra yang terfokus pada berkas-berkas di depannya, membaca dengan teliti kalimat demi kalimat yang tertulis di sana. Kyungsoo duduk di sampingnya dengan mata yang sibuk menjelajahi layar laptop, memantau data-data yang terkait dengan proyek yang sedang mereka diskusikan. Sedangkan Junmyeon berdiri di dekat jendela, melipat kedua lengannya sembari menjelaskan poin-poin utama diskusi mereka pada kedua rekannya dengan sorot mata tajam dan tegas yang dia miliki.

Baekhyun mendengarkan segala penjelasan Junmyeon dengan seksama, sesekali mengangguk tanda mengerti dan setuju. Sementara itu, Kyungsoo memperhatikan dengan sangat fokus apa yang telah dijelaskan Junmyeon agar bisa menyusun strategi di dalam pikirannya.

"Jadi, semua detailnya sudah dipastikan?" tanya Baekhyun, nadanya dalam namun tetap terkontrol.

Kyungsoo mengangguk singkat. "Iya, semuanya sudah sesuai dengan rencana. Tapi kita masih perlu menyelidiki lebih jauh, terutama terkait desain yang diajukan oleh tuan Gosling."

"Mr. Gosling sudah mempercayakan semuanya pada kita. Jadi, sekarang itu bukanlah masalah utamanya. Yang paling penting untuk saat ini adalah memastikan bahwa kita punya kendali penuh sebelum situasinya meledak. Jika kita terlalu lama menunggu, maka semuanya bisa berbalik melakukan perlawanan. Kalian juga harus memikirkan pihak-pihak yang ingin menjatuhkan, banyak pengusaha-pengusaha lain yang akan melakukan itu," jawab Junmyeon.

Baekhyun menghela nafas panjang, pandangannya beralih pada Junmyeon. "Aku mengerti maksudmu, tapi kita tetap harus berhati-hati dalam melangkah. Kita tidak bisa mengambil resiko yang terlalu berat dan memberi celah pada mereka untuk memanfaatkan itu, Junmyeon" jelasnya.

Junmyeon merapatkan bibir kemudian memicingkan matanya. "Kau jelas tahu apa yang dipertaruhkan di sini, Baekhyun. Kita tidak bisa selalu bermain aman dan duduk santai di zona nyaman, keluarga kita punya musuh di setiap sudut. Terlalu lama menahan diri hanya akan membuat musuh merasa senang karena mengira kita memberikan kesempatan yang lebih besar pada mereka."

"Dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi," jawab Baekhyun.

Perubahan sorot mata Junmyeon yang terlihat tidak senang membuat Kyungsoo ikut angkat bicara. "Aku bisa meminta tim untuk mempercepat penyelidikan, semakin cepat kita mendapatkan informasi yang lebih lengkap, semakin cepat pula kita membuat keputusan."

Sebelum Baekhyun sempat merespons ucapan Kyungsoo, Junmyeon kembali mengeluarkan suara, kali ini nadanya sedikit menajam. "Baekhyun, kau adalah seorang pengusaha, kau tidak bisa terus berharap dan mengatur sesuatu untuk selalu berada di situasi yang baik dan tenang di sepanjang karirmu. Kau juga tidak bisa selalu menyelesaikan permasalahan dengan caramu yang tenang itu. Sampai kapanpun kita akan selalu berada serta dihadapkan pada sesuatu yang berbahaya dan memiliki banyak resiko, dari yang kecil sampai yang paling besar sekalipun, kau tidak akan pernah bisa menghindarinya. Terkadang, untuk menghasilkan sesuatu yang sempurna seseorang memang harus mengambil atau memilih resiko yang besar,"
Kata-kata itu menggantung di udara, menciptakan ketegangan tak kasat mata antara mereka bertiga. Namun di balik ketegangan itu, ketiganya memiliki tujuan yang sama, yaitu bersatu untuk menjaga agar semuanya tetap terkendali dan melindungi apa yang sudah mereka bangun.

Chill In Love Fool Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang