prolog

447 46 10
                                    

AREKSA MAHENDRA , itu namanya.
Disekolah ia dijuluki sebagai pangeran kegelapan entah apa yang membuat ia dijuluki seperti itu tapi mungkin karena sikapnya yang dikenal cuek dan juga kejam.

Julukan pangeran kegelapan memang cocok dengannya, tidak luput dari itu ia juga memiliki paras yang tampan dengan tinggi 185 cm seorang ketua geng motor.Tentu siapapun wanita yang melihatnya sudah pasti akan langsung menyukainya, aneh bukan! Bagaimana bisa dia disukai banyak perempuan sedangkan sikapnya saja sangat tidak bisa dijelaskan.

ZARA ERLYNA , seorang gadis cantik ceria polos nan juga baik namun sedikit keras kepala. ia hanya seorang gadis dari keluarga biasa, berbeda dengan Areksa yang sudah kaya dari lahir.

Sikapnya baik suka menolong tidak ketinggalan polos juga, kalian tahu sikap polosnya itu membuat ia kadang suka diganggu oleh siswa nakal. Tapi karena ia bisa bela diri alhasil tidak ada lagi yang berani mengganggunya setelah mendapat Bogeman dari Zara.

••••

Hari ini pukul 12.00 siang, areksa dan kelima temannya seperti biasa membolos kekantin belakang. Kantin belakang memang menjadi tempat favorit bagi siswa-siswi nakal untuk membolos.

bukan hanya areksa dan kelima temannya saja melainkan anak-anak lain dari kelas 10 hingga 12 ada disana, beberapa ada yang sedang makan dan sebagian sedang bermain kartu.

....

biasanya sepulang sekolah areksa tidak langsung pulang kerumahnya melainkan mampir kemarkas. Ia tahu resiko yang akan dia dapat jika ia tidak langsung pulang kerumah.

pukulan, ia sudah biasa mendapatkan pukulan dari ayahnya jika ia tidak langsung pulang kerumah. Tapi tentu ada alasan dibalik semua itu mengapa areksa tidak langsung pulang kerumah.

"ga langsung pulang sa?."

"males." Sahutnya yang langsung nyelonong pergi ke ruang inti Vargas. Yakni geng motor yang ia buat sendiri.

.....

Hari berlalu begitu cepat, kini waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 sore, karena waktu sudah menunjukkan pukul 6 akhirnya areksa memilih pulang walau sudah bisa ia tebak ia akan mendapat pukulan dari ayahnya lagi.

ia mulai pergi meninggalkan markas untuk pulang kerumah dan sesampainya dirumah benar saja, seorang pria paruh baya yang tentu areksa kenal yakni ayahnya sudah berada diruang tamu menunggunya.

pria itu berdiri dan berjalan menghampiri areksa, saat sudah didepan areksa tanpa basa-basi lagi ia langsung menampar pipi areksa dengan kuat membuat areksa sedikit meringis kesakitan.

PLAKK....

"Ngapain pulang?? Ga sekalian nginap aja sampe besok!!!."

"AREKSA!!! BISA GA SEKALI AJA KAMU JANGAN BUAT MASALAH!!."

"PULANG SORE, DISEKOLAH BOLOS, BALAPAN LIAR. AOA GUNANYA HAH!!! MAU JADI APA KAMU AREKSA MAHENDRA!!!."

pria yang disebut ayah areksa itu terus memaki areksa habis-habisan, sudah biasa bagi areksa. Areksa hanya mendengarkan tanpa enggan membalas semua perkataan yang keluar dari mulut pria tua itu.

pak tua itu selalu merasa dirinya paling benar, dia bahkan tak tahu kalau dialah penyebab areksa menjadi seperti sekarang.

dulu areksa adalah anak yang penurut, dan selalu mendengarkan semua perkataan orang tuanya. Namun setelah kepergian sang ibu membuat sang ayah berubah menjadi ayah yang kasar, yang suka memukul dan mencambuk anaknya sendiri.

dan kini setelah puas memaki areksa lagi dan lagi pria tua itu mencambuk areksa habis-habisan tanpa ada rasa kasihan sedikit pun pada a sang anak. Areksa, anak itu hanya bisa menahan semua rasa sakit itu.

puas mencambuk sang anak hingga berdarah, pria itu pergi meninggalkan areksa begitu saja yang sudah tersungkur lemas dengan darah yang mengalir dipunggung belakangnya.

bisa ditebak itu pasti sangat sakit, namun sudah biasa bagi areksa mendapat cambukan yang menyakitkan seperti ini.

areksa langsung bangkit untuk pergi kekamar, dikamar ia segera mandi dengan luka yang masih perih karena belum sempat ia obati.

selesai mandi ia langsung memakai celana pendek namun tidak langsung memakai kaos, ia mengobati lukanya terlebih dahulu secara perlahan setelahnya baru ia memakai kaos hitam yang sudah ia sediakan.

malam ini ia harus tidur tengkurap jika tidak lukanya akan sangat sakit ditambah masih ada sedikit darah dibagian dalam luka cambuk itu.
Areksa kesal akhirnya ia malah membuka kaos yang tadinya ia pakai, sekarang ia tidur hanya dengan menggunakan celana pendek dan selimut untuk menutupi tubuhnya.

areksa berusaha menutup matanya dan perlahan ia mulai masuk ke alam mimpi. Jika diingat lagi malam ini areksa belum makan dan hanya makan pagi tadi sebelum ia berangkat sekolah, anak yang malang.

......

Pagi hari telah tiba waktu menunjukkan pukul 06.50 pagi, areksa terbangun dari tidurnya dengan luka yang sudah mulai mengering. Karena semalam ia tidur tidak memakai baju wajar saja jika lukanya sedikit mengering.

ia segera pergi kekamar mandi untuk mandi setelahnya langsung berangkat kesekolah tanpa minat sarapan dan menghiraukan sang ayah yang sudah kesal dengannya begitu saja.

.
.
.
.
.

Prolognya author bikin segini aja dulu , untuk tokoh lainnya bisa ditunggu.

Jangan lupa follow akun Ig author
Namanya @_sanxyknd

Selamat membaca jangan lupa komen and vote, vote gratis ko ga bayar gess 🙏😊.

Sampai bertemu di chapter selanjutnya readers 👋

•AREKSA• ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang