Dua murid sedang menawarkan jualannya pada ibu kantin , namun berkali-kali ibu kantin menolak karena jualannya dianggap tidak sehat dan kampungan.
"Ayolah Bu ini sehat ko."
"Gabisa dek ibu ga bisa sembarangan Nerima jualan adek , udah sana mending adek pergi."
Mereka pasrah Dengan jualannya yang masih banyak.
"Gimana nih ka , emak pasti sedih kalo jualannya ga laku."
"Mau gimana lagi rey , terpaksa nanti pulang sekolah kita jualan keliling."
"Hahh....nasib dari keluarga sederhana."
"Ga boleh ngeluh."
"Emang Kaka ga pengen apa jadi orang kaya?."
"Ya pengen sih." Jawabnya lalu diam.
Saat itu juga pandangan Kaka beradik itu teralihkan ke suara para murid perempuan yang memanggil nama AREKSA yang dijuluki sebagai pangeran kegelapan.
"Duuhhh.... berisik bangat sih!!."
"Gimana ga berisik....noh liat pangeran kegelapan Dateng."
Mengarahkan kearah Areksa , Zara hanya membalikkan badan malas.Ia heran bagaimana bisa para wanita menyukai orang dingin cuek nan juga kejam itu.
"Ehh mau kemana lo ka."teriak Rey yang merupakan adik Zara.
REY MARVIN ALGARA , Merupakan adik dari Zara , ia memiliki sifat pemarah lucu dan penakut kadang suka jahil ke Zara.
Saat gadis itu pergi tiba-tiba mata Areksa tertuju padanya ia menatap heran kepergian gadis itu diikuti oleh anak laki-laki dibelakangnya , bagaimana bisa ia tidak menghiraukan Areksa seperti murid lain yang sedari tadi terus meneriaki namanya.
areksa terus menatap kepergian gadis itu sampai tubuhnya sudah tidak terlihat lagi oleh tembok yang menghalangi.
dan saat itu juga lamunannya buyar saat seseorang memanggilnya, siapa lagi kalo bukan Andra dan Nathan yang sedari tadi berada disampingnya.
"Woy ngapa lo diem bae." Ucap andra membuyarkan lamunan areksa.
"Gak apa." Ucapnya singkat lalu kembali berjalan menuju toko bakso karena hari ini ia sedang ingin memakan bakso.
Setelah selesai memesan mereka bertiga mulai mencari tempat duduk, setelah mendapatkan tempat duduk mereka langsung duduk dan dibangku lalu menyantap bakso dihadapannya dengan lahap.
sebagian murid disana sudah pasti menyiapkan kamera untuk memotret wajah areksa Yangs sedang tenang menikmati baksonya.
jika kebanyakan orang tidak suka difoto oleh orang tidak dikenal, berbeda dengan areksa yang masih santai menikmati semangkuk bakso pesanannya.
jika ia bilang pada semua wanita disana sudah pasti perkataannya tidak akan didengarkan, murid disana pasti akan tetap mengambil foto areksa meski sudah ia larang.
ditengah menikmati baksonya tiba-tiba perempuan yang tidak menghiraukannya muncul dibenak pikirannya begitu saja.
"Siapa cewe tadi? Kenapa dia beda dari cewe yang lain, kenapa dia biasa aja liat gue. Ck, menarik tunggu bentar cowo yang dibelakangnya tadi kenapa deket bangat sama dia? Apa dia sahabatnya, teman, atau bahkan pacar?."
"ah sudahlah ngapain juga gue mikirin cewe yang gue ga kenal itu." batinnya
keduanya temannya yang lagi-lagi melihat areksa diam saja heran ada apa dengan anak itu hari ini? Kenapa dia kebanyakan diam seperti memikirkan sesuatu.
"sa, lo ngapa sih dari tadi diem terus? Mikirin apa lo?."
"bukan urusan lo, kepo bangat jadi orang." Ucap areksa membuat Nathan sedikit tertawa tipis sedangkan andra cemberut.
"ya elah orang nanya doang juga." Kesalnya.
areksa hanya menggeleng kepala melihat tingkah temannya itu, gitu-gitu Andra tetep teman terbaik areksa bisa dibilang sahabat malah.
selesai dari kantin mereka bertiga langsung kembali kekelas lagi untuk memulai pelajaran kareybek masuk sudah berbunyi.
jika pelajaran sejarah ketiga anak itu sudah pasti akan sangat semangat belajar, namun beda halnya jika pelajaran mtk mereka akan langsung menghilang dari kelas.
pelajaran berlangsung begitu lama karena guru sejarah dari tadi hanya menjelaskan materi dipapan tulis tanpa memberi jeda sedikitpun.
"ini pertama kali gue bosen sama pelajaran sejarah." Gumam Andra masih didengar oleh areksa dan juga Nathan namun tidak dengan guru didepan.
"bukan lo aja! gue juga bosen kali."Sahut Nathan.
areksa hanya mendengarkan obrolan mereka berdua tanpa minat bergabung karena dirinya juga sangat bosan terus mendengarkan penjelasan guru didepan yang tidak berhenti-henti.
saat itu juga ia kembali memikirkan perempuan dikantin tadi, areksa diam memikirkan perempuan itu sampai iabtidak sadar bahwa pelajaran telah berakhir.
"woy sa!!." Panggil andra membuat lamunan areksa buyar.
"ngapa sih lo, dari tadi sampe sekarang hobinya bengong terus, kesambet baru tau rasa lo."
"bacot lo." Ucap areksa melempar satu buku kehadapan Andra, namun dapat Andra hindari setelah itu tanpa rasa bersalah anak itu malah meledek areksa dengan cengengesan tidak jelas. Sungguh anak itu selalu saja menguji kesabaran areksa.
"sa, kekantin belakang yok." Ajak Nathan memegang punggung areksa pelan karena takut membuat luka dipunggung areksa semakin sakit.
"males, lo sama Andra aja. Gue mau tidur dikelas." Sahutnya diangguki oleh Nathan.
"ya udah gue duluan ya sa."
"hm."
setelah itu Nathan pergi kekantin belakang dengan Andra, sedangkan areksa dia langsung menangkupkan wajahnya dimeja dan perlahan mulai menutup matanya.
.
.
.
.
.
.Udah segini dulu
IG : @_sanxyknd
Jangan lupa follow akun Ig author ya gess makasih.
Jangan lupa komen and vote, vote gratis ko ga bayar 😊🙏.
Sekian terima gajih😊😁........
KAMU SEDANG MEMBACA
•AREKSA• ( Hiatus )
Teen Fiction[ Sebelum membaca alangkah baiknya vote dan komen ya ]. AREKSA MAHENDRA, namanya sudah tidak asing lagi di kalangan anak remaja termasuk sekolahnya yakni SMA GARUDA. Semua murid disekolahnya sudah pasti tidak ada yang berani mencari masalah dengan a...