"Mau kan kau pergi ke mansion ku sebentar?" Tanya Galaksi
"Ngapain?"
"Sebenarnya.. Aku belum memiliki banyak teman dan ya, aku hanya dekat dengan mu saja jadinya aku bermaksud untuk mengundang mu" jelas Galaksi
"Kayaknya gue gak biasa dehh"
"Kenapa?"
"Ya karena gue harus kerja bego, lo mau gitu kasih gue uang?"
"Pulang sekolah saja ya?"
"Gak bisa Galaksi, pas pulang sekolah gue harus siap-siap"
"Yaudah, kita bolos aja lagi pula gak ada yang liat kan? Gimana?" Tawar Galaksi sesat
"Gue gak bisa benerin ide sesat lo, tapi gue setuju aja sihh, lagi pula gue lagi males pelajaran"
"Okey"
Steven melangkahkan kakinya menuju berbang belakang sekolah bersama dengan Galaksi, lagi pula di sana tidak ada satpam atau OSIS jadi aman saja.
Setelah ke duanya berhasil keluar, segera mereka berlari masuk ke sebuah gang yang cukup jauh dari area sekolah, Steven duduk sambil menetralkan nafasnya.
"Kita mau naik apa ke mansion lo? Motor gue ada di rumah" Tanya Steven sambil menatap Galaksi
Memang benar kan motornya ada di rumah, karena kemarin ia berada di mansion milik Kenzo dan saat ia pergi ke sekolah ia di antar oleh Rive, jadinya ia tidak membawa motor.
"Tenang saja, aku sudah menelpon supirku dan sebentar lagi dia akan datang" jawab Galaksi sambil melihat ke arah keluar gang
"Mana? Lama banget anjir, gue udah capek banget" lirih Steven
"Udah sampai kok, ayo masuk" ucap Galaksi saat melihat sebuah mobil yang memang itu milik ayahnya
Steven masuk ke dalam mobil mewah itu, jujur saja Steven sedikit kagum melihat mobil Galaksi yang terlihat begitu bagus dan mewah, fiks kalau punya uang beli mobil kek gini.
"Kamu tidur aja dulu, soalnya jarak mansion ku lumayan jauh"
"Baiklah"
Mobil pun berjalan dengan kecepatan sedang, karena memang Steven itu orangnya suka tidur jadinya ia tidur dengan tenang di mobil Galaksi, selagi gak nyolong ya santai aja.
...
Lagi-lagi Steven di buat kagum dengan mansion milik Galaksi, ke duanya masuk ke ruang tengah dan Galaksi menyuruh Steven untuk duduk di sofa dulu.
"Anjir lah, kalau gue punya mansion kek gini pasti betah banget" gumam Steven sambil melihat ke sekeliling
Karna rasa penasaran nya yang tinggi, Steven berdiri dari duduknya dan menelusuri ruang tengah yang begitu luas dan mewah ini, sambil menunggu Galaksi yang pergi.
"Woy cok, demi apa ini emas asli anjing" ucap Steven sambil menyentuh beberapa guci yang terbuat dari emas asli
"Ternyata Galaksi kayak banget ya, enak banget idupnya ya walaupun gue juga kaya sihh"
"Tapi masih kaya Galaksi, kalau udah jadi temen bisa kali minta emasnya, kayak gue malak Kenzo dulu" gumam Steven sambil tersenyum jahil
"Ini lukisan apa ya? Ini.. Kayak gambar di kamar kakak"
Sebuah bingkai kecil menyelip di antara sofa dan terletak di meja nakas, lukisan itu persis dan mirip seperti gambar atau foto yang berada di kamar Liana waktu itu.
Steven meraba lukisan itu, entah kenapa hatinya merasa ada sebuah batu yang mengganjal, membuat dirinya tak tenang sekaligus penasaran.
"Sedang apa?" Tanya Galaksi yang membuat Steven kaget dan langsung mengembalikan lukisan itu pada tempat nya
KAMU SEDANG MEMBACA
My name is Steven
Novela JuvenilSteven Liana, Seorang siswa badboy dan suka banget bully anak sekolah lainnya, hingga pada suatu hari ia mendapatkan karmanya karena membully seorang siswa yang ternyata adalah anak seorang mafia. Dan yang paling gila nya adalah mereka mengingin ka...