18. Kejadian tak terduga

767 67 3
                                    

Beberapa minggu telah berlalu, sekarang hidup Steven lebih tenang dan aman berkat keluarga barunya, walaupun sedikit merasa tak percaya dengan semua yang telah terjadi.

Apalagi sekarang ada Garren dan Galaksi ada di sisinya membuat hidup Steven lebih berwarna, walaupun sedikit ada kenakalan yang di buat oleh Steven pada saat sekolah.

Contohnya seperti sekarang, dia kembali melakukan aksi membolos di taman sekolah yang sepi, dia asik tidur di bawah pohon sambil menatap langit yang cerah.

Saat melihat langit, Steven kembali mengingat wajah bunda nya yang ada di danau sebelum ia masuk rumah sakit, jujur saja walaupun kecewa Steven merindukan bundanya.

Tidak di anggap anak karena kejadian tak di sengaja memanglah sakit, apalagi Liona bilang kalau dia hanya menemukan Steven di dekat rumah nya, itu sangat menyakitkan.

Tapi sudahlah, itu kenangan yang pahit walaupun sulit di lupakan.. setidaknya mulailah hal yang baru, dan jangan mengulangi hal yang sama seperti dulu.

Duaghh!

"Asuu! Ngerusak momen aja!" Teriak Steven kesal sambil bangun dari tidurnya

"Siapa yang ngelempar bola basket hah?!!" Teriak Steven kembali

"Upss.. Maaf" ucap Nike dengan senyum manisnya

"Kau baik-baik saja?" Tanya Mike sambil menatap wajah Steven yang terkena bola basket tadi

"Ya, aku tidak apa-apa" ujar Steven yang masih kesal karena Nike merusak momen merenungnya tadi

"Kenapa kalian lama sekali mengambil bola basket nya?" Tanya Galaksi dan berlari mendekat dan melihat Steven yang sedang kesal

"Lemparanmu bagus dan keras juga, sampai bagusnya sampai mengenai wajah Steven" kata Nike dengan senyum jahil nya

"Eoh? Benarkah? Kau tidak apa-apa kan Bayi manisku" ucap Galaksi sambil berjongkok di hadapan Steven

"Tidak apa-apa matamu, wajahku sakit bodoh!" Teriak Steven kesal

"Ya.. Maaf, kakak tidak sengaja" ujar Galaksi merasa bersalah

"Menyebalkan" gumam Steven kesal

"Sudah.. Jangan marah, bagaimana kalau aku traktir makan siang di kantin?" Tawar Mike membuat Steven dan Nike menatap dengan mata berbinar

"Boleh saja" kata Steven dengan senyum manisnya

Galaksi menggelengkan kepalanya melihat hal itu, kalau makanan saja cepat, tapi jujur saja Steven sangat menggemaskan bagi Galaksi, Mike tersenyum mendengarnya

"Baiklah, ayo kita ke kantin" ajak Mike sambil berjalan duluan

"Ayooo!!"

...

Sesampainya di kantin, ada beberapa murid yang memang sedang jam pelajaran olaraga dan memilih untuk ke kantin, semua mata menatap ke arah Steven dengan aneh.

Walaupun ini sudah beberapa minggu berlalu.. Tapi fakta yang menyatakan kalau Steven adalah anak yang tidak di inginkan masih meluas di sekolah dan belum mereda.

Mereka semua berbisik-bisik sambil menatap Steven, entah itu ekspresi sedih, kasihan, jijik dan sombong, Steven hanya acuh melihat nya dan duduk di salah satu meja di sana.

"Aku akan memesan makanan, kalian tunggu saja di sini" ucap Mike sambil berjalan pergi

Steven, Nike dan Galaksi duduk sambil mengobrol, tapi suara bisik-bisik tentang Steven masih terdengar dan membuat Nike dan Galaksi jengah mendengarnya.

My name is StevenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang