"Hemm.. Lo beneran mau nyebat di sini?" Tanya Mike tidak yakin
"Ya beneran lahh! Lo gak liat apa gue udah buka nihh rokoknya" jawab Steven kesal
"Lo gak takut ketahuan apa? Apalagi katanya ada orang penting yang bakalan berkunjung ke sekolah" ujar Nike juga tak yakin
"Nahh.. Itu tujuan gue, mumpung anggota OSIS dll lagi ngurusin tamu itu jadi mereka gak bakalan tau kalau kita lagi nyebat"
"Iya juga sihh, okelah gak papa"
Steven memberikan 2 buah batang rokok kepada Nike dan Mike, tanpa menunggu lama Steven langsung saja membakar rokok itu dan mendekat kan nya ke mulutnya.
Sreeettt
"ANJING.. SIAPA SIIH LO! GANGGU AJA! LO TAHU GAK.. Ehh tuan Rive?"
Ke sialan Steven kembali lagi dan sekarang ia tak sengaja membentak dan mengumpat di hadapan seorang Rive Javendra, apakah sekarang ia akan di pecat dari pekerjaan nya?
Nike dan Mike berdiri dari acara jongkok mereka dan menatap Rive dengan pandangan gugup kecuali Mike yang menatap Rive sinis sesekali ia mengucapkan kata yang lirih.
"Kenapa kau merokok?" Tanya Rive datar sambil meremat rokok milik Steven tadi yang masih menyala
"Tidak menjawab ya? Nike tolong jelasnya semuanya" ucap Rive sambil menatap ke arah Nike
"K-kami.. H-hanya"
"Gabut" potong Steven sambil menatap ke arah Rive
"Kenapa harus merokok jika gabut? Kau bisa melakukan hal lain selain ini"
"Gak kepikiran" polos Steven
Rive memijit kepalanya pusing, sungguh tingkah Steven ini di luar nalar banget apalagi ngomong nya suka ngelantur gak jelas, dan sudah terbukti beberapa detik yang lalu.
"Nike, Mike cepat kalian pergi ke ruang OSIS di sana sudah ada hukuman yang menunggu kalian"
"B-baik tuan"
Nike langsung saja menarik tangan saudara kembarnya yang sedari tadi menatap Rive sinis, dan Rive sedari tadi sudah tahu kalau Mike sedang menatapnya dengan sinis.
Karena Mike adalah orang yang baik dan sayang kepada Steven jadinya ia tidak mempermasalahkan nya, Mike itu orang yang pemberani dan cerdik pikir Rive.
"Sekarang Steven cepat pergi ke kantin, di sana sudah ada Kenzo yang sedang menunggu mu"
"Lahh saya juga gak di hukum?" Tanya Steven bingung
"Tentu saja, tapi hukuman mu ada di rumah ku"
"Hah?"
Karena bingung dengan perkataan Rive, Steven lebih memilih untuk pergi dari area taman belakang sekolah, dari pada urusannya tambah panjang dan ia di pecat nantinya.
...
"Steven kamu tau gak? Kalau aku suka banget sama kamu?" Tanya siswi yang selalu menganggu Steven yaitu Vyora
"Hmm?" Bingung Steven sambil menarik turunkan alisnya
"Jadi.. Kita pacaran aja, aku udah lupain kok pas kamu udah nolak aku di taman belakang sekolah waktu itu" tawar Vyora
"Maaf ya gue gak bisa, gue maunya fokus sekolah sama kerja aja" tolak Steven untuk yang ke dua kalinya
"Sekolah? Aku bisa bayarin sekolah kamu sampai lulus, kerja? Aku juga bisa kasih kamu satu pabrik buat kamu kelolah, jadi kau tidak memiliki alasan lagi untuk menolak ku"
KAMU SEDANG MEMBACA
My name is Steven
Teen FictionSteven Liana, Seorang siswa badboy dan suka banget bully anak sekolah lainnya, hingga pada suatu hari ia mendapatkan karmanya karena membully seorang siswa yang ternyata adalah anak seorang mafia. Dan yang paling gila nya adalah mereka mengingin ka...