3. Hari yang sial ✅

5.3K 378 8
                                    

Keesokan harinya Steven masuk ke sekolah tepat pada waktunya, karena ia tidur cukup nyenyak tadi malam jadinya ia bisa bangun pagi untuk pergi ke sekolah.

Semoga harinya ini lebih baik dari kemarin dan dulu, Steven hanya ingin menikmati waktu nya untuk sekolah, bermain seperti remaja pada umum nya dan bekerja.

Harinya selalu saja sial sebelum nya dan ia berharap hari ini lebih baik karena ia lelah terkenal sial setiap hari, siapa sihh yang mau kena sial terus?

Brruukk

"Kan.. Kan, baru aja doa supaya hari ini lebih baik dari kemarin dan dulu, tapi malah nabrak orang lagi" gerutu Steven

Steven bangun dari duduknya dan menatap ke arah seorang siswa yang tadi ia tabrak, Steven merasa dejavu karena sudah menabrak orang banyak.

"Maaf"

"Hmm"

"Kenzo?" lagi dan lagi Steven merasa dejavu apalagi orang yang ia tabrak adalah orang yang sama

"Apa?" tanya Kenzo sambil menarik turunkan alis nya

"G-gak, gue pergi dulu ya, sampai jumpa"

"Tunggu" ujar Kenzo sambil menahan tangan Steven

"Apa?"

"Tangan mu kenapa?" tanya Kenzo saat melihat tangan Steven yang di perban

"Ohh.. Gak sengaja kepeleset pas kerja di caffe, dan ya tangan gue kena pecahan kaca" jelas Steven

"Kenapa bisa terpeleset? Apakah kau sudah pergi ke rumah sakit?"

"Belum, tapi tangan gue udah gak apa-apa dan teman-teman ku juga udah mengobatinya"

"Tetap saja kau harus pegi ke rumah sakit, nanti kalau tangan mu infeksi bagaimana?" ucap Kenzo kesal

"Gue baik-baik saja, lo ini kenapa sih? Tumben banget nanya kayak gitu?" risih Steven

"Sudah lupakan, cepat masuk ke kelas jangan keluyuran"

"Hmm"

Steven menatap Kenzo malas dan pergi dari sana, kenapa dengan Kenzo? Apakah kepalanya habis terbentur oleh benda keras? Entahlah mungkin iya.

"Dasar gila" umpat Steven

...

"Hoamm.. Capek juga ya kerja siang pulangnya sore, mending kerja sore dan pulang malam" gerutu Steven

"Halahh.. Mau kerjanya itu siang atau sore kek, keluhan mu masih sama yaitu capek" sindir Nike

"Ya gini nihh kalau orang julid" sinis Steven

"Sudahlah, cepat bereskan caffe nya udah mau sore" relai Mike

Jadwal caffe Harmoni, senin sampai sabtu itu masuknya jam 4 sore sampai 10 malam, kalau gak lembur, kalau hari minggu masuknya jam 11 siang pulangnya jam 5 sore.

Ya memang sekarang hari minggu, niatnya Steven ingin pergi ke sebuah taman di tengah kota tapi tidak jadi karena tubuhnya lelah dan butuh istirahat.

Bunyi bel pintu caffe membuat Steven, Nike dan Mike yang asik membersih kan cafe melihat ke arah pintu, terlihat ada seorang pria memakai baju hitam masuk ke cafe.

"Mike dimana Dani?" tanya pria itu

"Dani sedang ada di dapur tuan, biar saya panggil kan"

"Panggil Naya dan Lana juga ya"

"Baik tuan"

Nike langsung saja menarik tangan Steven untuk berdiri agak jauh dari pria itu, Steven sendiri bingung karena melihat teman-teman nya menjadi tegang.

My name is StevenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang