heeseung sedang membersihkan meja cafe, saat ini sedang sepi pengunjung karena cuaca sedang hujan.
"heeseung!" pekikan itu membuat heeseung menoleh dan tersenyum.
di sana terlihat seorang pria dengan senyuman cerah membawa sebatang coklat ditangan kanannya.
"katanya lo ada urusan, kok kesini?" ucap heeseung heran.
"gue seneng banget akhirnya jay bales perasaan gua!!"
senyum heeseung luntur begitu saja, hatinya nyeri. "coklat ini dikasih dia buat gua, tapi gua kan ga suka coklat. gapapa deh, buat lo aja."
tangan heeseung dengan perlahan menerima coklat itu dengan perasaan sakit. jake pujaan hatinya sejak sekolah menengah pertama kini sudah menjadi kekasih orang lain, yang di mana jay adalah temannya sendiri.
"jake..."
alis jake naik seolah mengisyaratkan 'apa?' dengan cepat heeseung menggelengkan kepalanya, mengenyahkan pikirannya.
"kenapa seung?" tany jake.
"engga, gapapa. selamat ya. kalo gitu gua mau bersih-bersih soalnya udah ganti shift."
jake mengangguk, tanpa bicara lagi heeseung pergi ke lokernya.
🐱🐱🐱
heeseung berjalan dibawah hujan dengan kupluk hoodie menutupi kepalanya dari rintik hujan. diperjalanan otak heeseung memutar perkataan jake di cafe tadi, jay dan jake sudah berpacaran. artinya sudah tak ada kesempatan bagi heeseung untuk mengungkapkan perasaannya.
tanpa terasa ia tiba di kontrakannya yang terlihat sepi. untuk informasi saja, heeseung adalah yatim piatu kini ia hanya tinggal berdua dengan adiknya yang masih sekolah.
saat melewati tong sampah di depan pagar, heeseung dikejutkan dengan suara ngeongan keras dari sana. penasaran ia hampiri tong sampah dan terkejut melihat seekor kucing putih bermata biru yang kotor yang mengeong keras, rupanya kedinginan.
"ya ampun meng kamu kedinginan?" dengan pelan heeseung angkat kucing itu dan ia dekap dipelukkannya.
sontak saja kucing itu menggeliat nyaman di dada heeseung membuatnya terkekeh karena kelakuan gemas si kucing.
"ok kalo gitu kamu ikut ke dalam, ya."
kucing itu heeseung bawa ke dalam rumah. saat didalam ia melihat adiknya ni-ki sedang makan mie instan sambil menonton tv.
"dek kebiasaan amat sih, pulang sekolah tuh ya seragamnya dibuka dulu. masih dipake lagi besok nanti kotor," omelnya sambil menurunkan kucing itu ke lantai.
ni-ki yang mendengar hanya nyengir saja sambil melanjutkan makannya.
"aa bawa apa?" tanya ni-ki."bawa kucing."
mendengar balasan heeseung kucing itu mengeong pelan membuat ni-ki terkejut.
"ih kenapa bawa kucing, mana kotor jelek lagi," hinanya.
"hush, kucing shamming kamu."
kucing itu seperti mengerti apa yang di ucapkan ni-ki, dengan cepat ia lompat le pangkuannya hingga membuat mienya tumpah.
"WOY ANJING LU."
"DEK NGOMONGNYA," tegur heeseung dari dapur.
"ya ini kucing lompat-lompat ke paha adek mienya tumpahkan!" sahutnya mengomel.
dengan sebal ni-ki membereskan tumpahan mie dan segera mengganti pakaiannya. "cuci sendiri seragamnya, aa gamau nyuciin."
"iya nanti adek cuci."
heeseung kembali ke ruangan tv sambil membawa semangkuk nasi di campur dengan ikan tongkol. kucing itu dengan cepat menghampiri kala mencium bau ikan.
"nih, dimakan ya. kamu pasti kelaperan."
benar saja, kucing itu makan dengan lahap sampai terdengar 'nom nom nom.' heeseung kegemasan ia usak kepala kucing itu dengan pelan.
ni-ki rupanya memperhatikan apa yang dilakukan kakaknya dan berdiri dibelakang heeseung. "aa mau adop kucingnya?"
bahu heeseung berjengkit, lalu ia pukul betis adiknya itu. "ngangetin aja! ya untuk sekarang mau aa adopsi, sampe ketemu nanti majikannya. soalnya dia kelihatan kayak kucing bertuan, tuh ada kalungnya."
"janganlah a' mending biarin aja. bau kalo ada kucing, nanti kalo dia pee sama pup sembarangan gimana?" tanya ni-ki.
"tega banget kamu biarin dia, urusan itu nanti aa yang beresin. pokoknya sampe dia ketemu tuannya," final heeseung.
ni-ki hanya menghela nafas, kalau heeseung sudah bilang A maka akan selalu A.
"makan yang banyak ya meng."
🐱🐱🐱
heeseung bersiap akan tidur, kontrakan ini bersisi dua kamar, satu kamar mandi, satu ruang keluarga dan, satu dapur. heeseung menempati kamar belakang dekat dapur sedangkan ni-ki di kamar depan dekat ruang keluarga.
heeseung yang sedang asik menyelami alam mimpi terbangun akibat bulu yang menggelitik wajahnya. "eunghh"
"meoww~"
"oh kamu, sini bobo." dengan cepat ia peluk kucing itu dan keduanya tidur bersama.
matahari muncul melalui sela-sela ventilasi kamar smemberitahu bahwa kini pagi telah tiba.
heeseung terbangun saat merasa pinggangnya berat. dengan pelan ia membuka matanya. samar-samar ia melihat seseorang sedang tidur sambil memeluknya, ah cuma mimpi pikirnya.
namun matanya kontan melotot kala orang yang ia pikir adalah mimpi ini mendusal ke dadanya. ia melihat seorang pria yang sedang tidur bertelanjang di depannya.
tunggu....
apa?! bertelanjang?
"ARGGHHHHHHHH"
hi guys menurut kalian gimana? aku baru kali ini nyoba genre fantasy romance gitu...
kira-kira kalian mau lanjut ga??? kalo mau komen yaa guysss biar aku tambah semangat hehe...
kalo ada typo please tandain yaa semoga kalian suka yaaaa 🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
hoon si meow ajaib
Fanfictiondi tengah kelabunya perasaan heeseung saat mengetahui pujaan hatinya jake telah berpacaran dengan temannya, jay. heeseung menemukan seekor kucing putih di dekat tempat sampah rumahnya dan keesokan harinya kucing itu tiba-tiba saja berubah menjadi m...