08

1.7K 160 6
                                    

dari jauh seorang pria manis bermata kucing menatap rumah kontrakan heeseung dengan tajam. "ternyata di sini pangeran steve selama ini berada. laki-laki itu pasti yang menyembunyikannya."

ia masih terus memandangi seseorang yang diduga pangeran steve di sebrang sana. "hari ini gua libur ayo jalan-jalannya sama gua aja, tapi gaboleh lepas dari gandengan, ya."

steve mengangguk semangat lalu pergi bersama pria yang menggandengnya. si pengamat pun turut memperhatikan dan ingin pergi mengikutinya.

namun seseorang menepuk bahunya membuat ia terkejut. "jungwon lo ngapain disini?"

🐱🐱🐱

ni-ki menatap teman sekelasnya dengan tajam membuat yang ditatap merasa risih. "kamu ngapain sih liatin aku?" tanyanya.

ni-ki menggeleng lalu memberi segelas air, "gapapa. gua cuma heran lo ngapain kesini? mau nyusul gua, ya?" ucap ni-ki jahil.

yang di tuding menggeleng panik, "e-enggak kok!"

"terus?"

"ni-ki aku pamit ya mau ke sekolah, sampai ketemu nanti."

ia pun bangkit terburu-buru lalu ni-ki mencekal tangannya. "ngapain sih? kita udah telat tau, kalo maksain yang ada kita ga boleh masuk sama satpam."

pemuda bernama jungwon ini melirik jam di dinding, benar. sekarang sudah pukul 08.15 mereka sudah telat hampir setengah jam lebih dari bel berbunyi 07.30, dengan menghela nafas jungwon kembali duduk.

"kamu sih tadi ngapain cegat aku? kan kita berdua jadi telat," jungwon misuh-misuh.

"yaelah gapapa lah won, udah bolos aja."

jungwon mendengus lalu kembali duduk. ia teringat akan suatu hal, "ki yang tadi itu kakak kamu?" tanyanya.

"yang mana?"

"yang barusan pergi sama cowok cantik."

"ohhh, iya." sahut ni-ki sambil makan keripik pisang.

jungwon rasa ni-ki bisa memberinya informasi mengenai pangeran steve yang rupanya tinggal dengan kakaknya beserta ni-ki. "terus cowok satunya siapa?"

ni-ki berhenti mengunyah lalu menatap jungwon. "lo tumben pengen tau tentang hidup gua?"

jungwon gelagapan, "engga kok... aku cuma.."

"lo naksir gua, ya?"

"apaan sih, engga ya! lagian aku punya pacar tau," balasnya sebal.

"dari waktu itu bilangnya punya pacar mulu,"

"apa sih ni-ki stop bahas aku."

🐱🐱🐱

rupanya mengajak sunghoon keluar bukan ide yang buruk seperti yang diceritakan oleh sunoo terakhir kali. sunghoon saat ini terlihat kalem sambil terus menggandeng heeseung. sesekali ia menatap takjub oleh apa yang ia temui.

"heeseung apa itu?" tanyanya saat melihat berbagai macam balon karakter.

"itu namanya balon, lo mau?"

di tawari begitu tentu saja ia mengangguk dengan semangat. heeseung yang gemas mengusak rambutnya sayang. mereka pun menghampiri penjual balon, tak tanggung heeseung membeli lima balon dengan ukuran yang cukup besar, sesudahnya ia ikat di tangan sunghoon yang lain.

"lucu, kenapa ikat heeseung?" tanyanya heran.

"biar ga terbang."

sunghoon hanya mengangguk lalu mereka pun melanjutkan acara jalan-jalan. heeseung sadari bahwa selama ini ia jarang mengajak sunghoon pergi melihat dunia luar karena ia fokus untuk bekerja. setidaknya dengan insiden kemarin ia sedikit bersyukur walaupun hatinya gundah karena bertengkar dengan jake.

mata sunghoon tertuju pada penjual telur gulung. ia menarik baju heeseung dan menunjuk kesana, "mau?"

"..iyaa.."

heeseung pun menghampiri tukang telur gulung, "bang lima ribu ya, jangan pedes."

"siap mas."

sunghoon pun memperhatikan bagaimana penjual itu menggulung telur dengan sebuah tusukan, ia begitu takjub matanya berbinar dan mulutnya menganga.

tak sampai 10 menit tekur gulung itu jadi, sunghoon mulai melahapnya perlahan. rupanya ia suka membuat heeseung senang melihatnya.

"heeseung... lagi..." pintanya saat 5 tusuk telur gulung itu tandas.

"bang 5 lagi."

---

"heeseung mauu..."

"bang 5."

---

"heeseung..."

"bang... hehe."

---

"heeseung..."

"udah ah, lo udah abis 15 tusuk nanti sakit tenggorokan. udah bang makasih, nih uangnya."

heeseung memberikan uang satu lembar berwarna hijau dan mendapat kembalian setelah itu ia menyeret sunghoon pergi. rupanya kucing itu ketagihan dan merengek terus-terusan pada heeseung.

"lagi... heeseeung enakk gulung telur," ocehnya.

"jangan nanti sakit tenggorokan. jajan yang lain, ya?"

sunghoon melepas paksa gandengannya lalu berjongkok dan menutup wajahnya dilipatan antara lutut dan tangan. "huhu... jahat."

heeseung menghela nafas, kucing ini dramatis sekali. "jangan sedih kita jajan es krim aja, yuk?" bujuknya.

kepala sunghoon mendongak ia tahu itu, es krim adalah benda lembut yang dingin dan manis, sunghoon suka!

"mauuu es krim!" pekiknya girang.

"yauda, sini bangun jangan huhu lagi."

sunghoon bangun dan mengusap air mata buaya miliknya, supaya terlihat ia betulan menangis. sunghoon pun bangkit lalu kembali menggandeng heeseung, ah ia gemas sekali dengan sunghoon.




























haii guys, maaf ya ini pendekk aku lagi kena writer block. tapi tenang aja aku usahain untuk update cepattt. gimana menurut kalian kisah hoon meow dan majikan heeseung??

kalau suka jangan lupa vote yaaa sayangkuu 🫶🏻🫶🏻🫶🏻











hoon si meow ajaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang