hari semakin sore kini yang dilakukan heeseung dan sunghoon adalah duduk di taman kota sambil menyantap takoyaki yang sempat ia beli.
heeseung hari ini dibuat tersenyum terus-menerus oleh sunghoon, kucing yang ia adopsi lalu tiba-tiba saja berubah menjadi manusia. hingga kini masih ada rasa tidak percaya darinya bahwa makhluk gemas di depannya adalah seekor kucing.
"enak... heeseung," ucap sunghoon setelah menghabiskan 5 bulatan penuh takoyaki.
"iyaa udah abis, ya?" balasnya sambil mengusap saus didekat bibir sunghoon dengan jari lalu menjilatnya.
"iyaa... kenyang sunghoon, air ada heeseung?"
heeseung menyodorkan botol air mineral yang tadi sempat ia beli, tak lupa ia buka tutupnya. sunghoon pun menerimanya dengan senang dan meneguk air hingga tandas.
"masih mau jajan lagi?"
yang ditawari menggeleng lalu beringsut ke arah heeseung dan menyenderkan kepala dibahunya. "ngantuk..."
heeseung terkekeh dan mengelus gemas kepala sunghoon. "yaudah yuk pulang," ajaknya.
"hmm, sini dulu saja."
mereka pun akhirnya tetap duduk di sana sambil memandangn langit yang berubah warna menjadi jingga.
dulu hidup heeseung sangat monoton, kegiatannya hanya di isi dengan bekerja dan mengurus ni-ki. sejak ada sunghoon, ia merasa jauh lebih hidup. tiap pulang bekerja biasanya hanya dapati ni-ki yang tidur atau sedang menonton, tapi sekarang ia bisa melihat sunghoon yang menunggu dan memeluknya.
"sunghoon makasih ya udah jadi kucing yang ada di depan rumah. makasih udah bikin hidup gua sedikit berwarna, gua seneng banget," ucapnya sambil memandang ke depan.
baginya saat ini tak ada yang lebih berharga selain ni-ki dan sunghoon. "tapi gua takut hoon, gimana kalo suatu saat nanti lo pergi ninggalin gua?"
sunghoon tak menjawab apapun sebab ia malah tertidur di pundak heeseung.
merasa tak ada jawaban, heeseung menoleh dan terkekeh. "yaelah ketiduran lagi anaknya harus digendong ini mah."
perlahan heeseung angkat tubuh sunghoon yang menyandar dibahunya lalu ia tatap sunghoon yang betulan tertidur. bulu matanya lentik, ada dua titik hitam disekitar mata dan hidung, sangat manis.
"gua... sayang sama lo, hoon."
kegiatan sore itu, di tutup dengan kecupan hangat yang heeseung bubuhkan pada kening sunghoon. kini ia mulai menyadari kehadiran sunghoon membuatnya jadi memiliki perasaan lebih padanya.
🐱🐱🐱
"bagaimana zudith apakah kamu sudah menemui steve?" tanya madam sambil memakan buah anggur.
zudith menunduk lalu menjawab, "saya sudah temukan tempat pangeran steve selama ini tinggal madam. pangeran tinggal bersama pria yang bekerja di sebuah cafe saya melihat dengan mata kepala saya sendiri," jelas zudith.
madam tersenyum, "anak nakal itu. antarkan saya ke tempat dia berada."
"baik madam."
madam yang merupakan ibu sunghoon atau dikenal sebagai steve adalah seorang penyihir yang terkenal pada zamannya. ia sudah hidup hampir ratusan tahun lamanya. sunghoon dikutuk olehnya sendiri akibat bersikeras ingin hidup menjadi manusia seperti zudith.
zudith sendiri dibebaskan oleh madam bulak-balik dunia manusia dan kastil sihir untuk misi rahasia yang tak seorang pun tahu.
steve yang iri dengan zudith pun mencoba kabur dari kastil. selama ini ia cukup penasaran bagaimana kehidupan manusia biasa. sebelumnya steve pernah mencoba kabur karena rasa penasaran yang tinggi. namun, pelarian steve diketahui oleh madam, ia murka. maka, dengan amarahnya steve dikutuk menjadi seekor kucing.
tapi rupanya, menjadi seekor kucing justru mempermudahnya keluar begitu saja dari kastil. beruntunglah ada seorang pemuda baik mau merawatnya.
🐱🐱🐱
jake menatap jay yang terlelap di kamarnya. sudah tiga berlalu pasca jay datang dengan wajah penuh luka, sudah tiga hari berlalu ia tidak bertukar pesan dengan heeseung. sebelum-sebelumnya juga begitu, tapi entah mengapa ia merasa sedikit merasa bersalah pada sahabatnya.
jake menghela nafas lalu beralih membereskan sisa-sisa makanan diatas meja. saat sedang membersihkan, tiba-tiba saja ponsel jay yang ada di meja bergetar dan menampilkan pop-up pesan.
jake penasaran, maka dengan pelan ia ambil ponsel itu, tapi tak berlangsung lama sebab jay dengan cepat merebutnya. "kamu ngapain?"
jake gugup ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "tadi kayaknya ada chat masuk, aku mau periksa." balasnya.
jay berdecak kesal, "lain kali jangan sembarangan sentuh barang orang lain, ga sopan."
hati jake berdenyut nyeri mendengar kalimat yang di ucapkan jay, "tapi aku pacar kamu..."
"baru pacar. udah ya, aku pulang."
masih dengan wajah mengantuk campur kesal jay pergi dari kamar kost milik jake.
jake hanya menatap punggung kekasihnya yang menghilang dibalik pintu. entah mengapa ia jadi memikirkan ucapan heeseung.
halah halah gimana sih jek jangan plin plannnn dongg.
seperti biasa jangan lupaaaaaaa voteeee 🫶🏻

KAMU SEDANG MEMBACA
hoon si meow ajaib
Fanfictionditengah kelabunya perasaan heeseung saat mengetahui pujaan hatinya jake telah berpacaran dengan temannya, jay. heeseung menemukan seekor kucing putih di dekat tempat sampah rumahnya dan keesokan harinya kucing itu tiba-tiba saja berubah menjadi ma...