cuaca hari ini begitu cerah begitu pula dengan perasaan sunghoon. ia senang sekali bisa bebas sendirian di rumah milik heeseung. ni-ki pergi sekolah dan heeseung pergi bekerja.
sunoo? pria manis itu mengundurkan diri menjadi babysitter sunghoon dikarenakan ia sudah diterima bekerja pada salah satu toko kue yang cukup terkenal dengan banyaknya cabang yang ada.
hampir satu bulan lebih satu minggu sunghoon tinggal bersama dua kakak beradik itu. ia senang, tinggal dengan heeseung membuatnya merasa bebas sebebas-bebasnya.
tapi disisi lain ia cemas, ia takut bahwa seseorang yang ia hindari akan datang dan menyuruhnya pulang. berusaha menepis pikirannya sunghoon beralih berjalan kearah lapangan komplek di mana ada anak-anak yang sedang asyik bermain bola.
"kak wawan oper bolanya dong,"
"ya sabarr."
"sakuya kamu jaga gawang yang bener ya!"
"okk!"
mata sunghoon berbinar melihat itu semua, dengan berlari ia hampiri mereka. sontak saja mereka menatapnya aneh."
"kakak siapa?" tanya seorang anak berwajah kelinci.
"itu... apa? bulatt, permen?" balas sunghoon menunjuk bola.
mereka saling menatap satu sama lain, merasa lelaki bertubuh tinggi ini agak aneh.
"dia kayaknya orang gila deh," bisik-bisiknya anak bernama sakuya.
"ish, kamu jangan ngomong gitu!"
junghwan maju menghampiri sunghoon sambil mengapit bola di antara tangan dan pinggangnya. "aku baru liat kakak, orang baru, ya?" tanyanya.
sunghoon mengangguk saja. "oh dia orang baru di sini, gusyy." ucap junghwan pada kawan kecilnya, mereka kompak ber oh ria.
"kakak gatau ini apa?" tanya yujin sambil menunjuk bola yang diapit junghwan.
"tidak, apa itu? bisa makan?" tanya sunghoon penasaran.
mendengar jawaban polos sunghoon mereka tertawa terbahak-bahak, orang ini lucu sekali pikir mereka.
sunghoon merengut, apa yang lucu?! "kenapa tertawa!"
"aduh perut aku sakit banget," ucap seorang anak bernama ryo.
"bola? bisa dimakan? HAHAHA." sahut yujin.
sunghoon yang kesal ditertawai begitu menghentakan kaki lalu ia ambil satu buah batu kerikil dan bersiap ingin melempar.
"AAAA KABURR ORANG GILA NGAMUKK!"
"SAKUYAAA!"
mereka berlari tunggang langgang menghindari sunghoon. "ish, nakal!" gumamnya.
melihat mereka semua kabur sunghoon mendengus lalu memilih berjongkok dan memainkan pasir lapangan. "gua cari-cari ternyata di sini,"
ni-ki hampiri sunghoon dengan wajah penuh keringat sehabis berlari. "sunghoon," panggilnya.
sunghoon mendongak lalu tersenyum, "NI-KII!" pekiknya girang.
"lo maennya jauh amat sih ke lapangan segala? tar ilang gua yang repot," omel ni-ki sambil menggaet tangan sunghoon menyuruhnya pulang.
"bosan ni-ki sepi rumah..."
"ya maen di dalem aja. maen pajel kek, maen congklak kan udah dibeliin sama si aa,"
sunghoon diam dan merengut, apalah ni-ki ini. ia hanya bosan di rumah tak ada salahnya kan bermain di luar? iya kan??!!
🐱🐱🐱
akhirnya mereka sampai di kontrakan. ni-ki membiarkan sunghoon masuk ke dalam dahulu sementara ia bersihkan halaman dengan beberapa sampah yang berserakan. saat sibuk membersihkan sunghoon tiba-tiba berlari keluar dan sembunyi dibelakang punggungnya.
"lho, kenapa keluar lagi? gua mau beresin sampah dulu nih sana masuk nonton tayo dulu." kata ni-ki sambil berusaha melepas genggaman sunghoon yang cukup erat dari seragamnya.
"tidak... takut..." ucap sunghoon lirih.
"takut kenapa sih? ada kecoa? yaudah nanti gua usir. lepas dulu tangannya gua beresin dulu."
sunghoon makin mengeratkan pegangannya buat ni-ki makin bingung, "kenapa si–"
"ni-ki."
keduanya menoleh dan mendapati seorang pria bermata kucing dengan tas sekolah masih tersampir dibahunya. "eh, won. bentar ya gua beresin sampah dulu. ad-aduhh hoon jangan rusuh gini lah."
sunghoon masih terus berusaha menyembunyikan tubuhnya dibalik punggung ni-ki, ia betulan takut.
jungwon memperhatikan mereka dengan pandangan datar. "aku pulang dulu deh, kerjain tugasnya nanti aja."
jungwon pun bergerak memakai sepatunya dan bangkit untuk pergi dari sana. sekali lagi ia tatap ni-ki juga seseorang yang sedari tadi berusaha menghindarinya. "kok nanti sih? kan tugasnya dikumpulin lusa?" tanya ni-ki heran.
"aku... tiba-tiba ada urusan. duluan, ya."
jungwon pun pergu dari saja meninggalkan ni-ki yang keheranan serta sunghoon yang gemetar ketakutan.
dia... sudah datang.
🐱🐱🐱
sejak sore sunghoon terus mengurung diri di kamar bahkan ni-ki sampai lelah membujuknya. "hoon keluar dong udah gua gorengin nih naget dino kesukaan lo. ayo makan dulu nanti aa bentar lagi pulang lo dimarahin belum makan."
ni-ki berdiri didepan pintu kamar heeseung dan sunghoon. sebenarnya kamar itu tidak dikunci, tapi sunghoon lah yang menahan dengan tubuhnya agar ni-ki tak bisa menerobos.
helaan nafas kasar ni-ki hembuskan. ternyata lebih mudah membujuk anak usia 5 tahun ketimbang sunghoon. akhirnya ia menyerah dan menonton tv saja sambil menunggu heeseung pulang.
satu jam menunggu yang dinanti pun hadir, heeseung pulang dengan membawa sekantong buah nanas favorit sunghoon. "aa pulang."
heeseung tatap ruang tv yang sepi, hanya ni-ki seorang. "sunghoon mana dek?"
ia menunjuk pintu kamar yang tertutup dengan bibirnya, "tuh, ngambek."
"hah? ngambek kenapa?"
ni-ki hanya mengedikan bahunya. akhirnya heeseung turun tangan, ia ketuk pintu kamar itu dengan pelan. "sunghoon...? kenapa pintunya tutup gua udah pulang nih," ucap heeseung.
tak lama pintu berderit dan muncul si manis dengan wajah sembab. "lho kenapa nangis? dinakalin ni-ki?"
sunghoob merentangkan tangan ingin memeluk heeseung disambut baik oleh si empunya dan mereka pun berpelukan. "huhuhu... heeseung."
"cup cup udah ya jangan nangis anak pinter, anak baik."
ni-ki menatap adegan dramatis itu sambil mengeryit geli, "anjrit drama ind*si*r aja kalah."
yang sabar ya dek 🤭
HAIII AKU DOUBLE UPDATE NIII 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
hoon sedih banget kayaknyaaa.
jangan lupa voteee ya guysss 🫶🏻🫶🏻🫶🏻

KAMU SEDANG MEMBACA
hoon si meow ajaib
Fiksi Penggemarditengah kelabunya perasaan heeseung saat mengetahui pujaan hatinya jake telah berpacaran dengan temannya, jay. heeseung menemukan seekor kucing putih di dekat tempat sampah rumahnya dan keesokan harinya kucing itu tiba-tiba saja berubah menjadi ma...