cw // kissing
ni-ki menatap bocah-bocah komplek dengan tajam. mereka semua menunduk saling sikut satu sama lain dan membuat ni-ki jengah. "kenapa sunghoon bisa pingsan?"
"a-anu ..." gagap junghwan.
"kita lagi main petak umpet kak ni-ki terus kak hoon ngumpet dibelakang pohon lebat, kayanya dia kesambet kak," jawab sakuya.
"kesambet kesambet lo yang gua sambit. awas ya kalo besok main yang bikin dia capek. gua suruh lu pada manjat pohon toge, mau?!"
"engga kak!" jawab mereka serempak.
"udah sana pulang. bau tengik lo semua!" usir ni-ki.
lalu bocah-bocah itu berlari tunggang langgang menuju rumah mereka. ni-ki menghela nafas sekali lagi lalu ia masuk ke dalam rumah. di sana ada heeseung yang setia duduk disamping sunghoon yang pingsan, entah betulan pingsan atau ia terlelap karena wajahnya terlihat damai sekali.
"masih belom bangun juga a?" tanya ni-ki.
"belum. aa khawatir apa kita bawa ke rs aja? udah sejaman dia ga bangun-bangun," ucap heeseung.
heeseung elus rambut kucing cantik itu dengan sayang. ia terkejut dan buru-buru saat tadi ni-ki menelepon dan mengatakan bahwa sunghoon jatuh pingsan. untung saja ia sudah di perjalanan pulang.
"coba cium aja a', kalo di cerita putri tidur katanya bisa bangun kalo di cium," celetuk ni-ki.
"ngawur kamu," cibir heeseung.
"ah, biasanya juga cium aja, emangnya dedek ga pernah liat aa cium-cium sunghoon?"
heeseung yang di tuding begitu gelagapan salah tingkah. "mending kamu mandi terus makan tadi aa beliin ayam geprek."
"ok!" ni-ki pun berlari ke kamar mandi dengan semangat.
heeseung menatap wajah damai sunghoon yang masih betah menutup matanya. dengan pelan ia usap surai hitam halus kucing cantik itu. "ayo dong hoon buka mata lo," gumamnya gelisah.
entah bagaimana pikiran heeseung saat ini, tapi ia tiba-tiba kepikiran dengan ucapan ni-ki yang ngawur. 'tapi, kalo ga dicoba gua ga bakalan tau.' pikirnya. maka, dengan pelan heeseung dekatkan wajahnya pada sunghoon. ia pejamkan matanya lalu menubrukan labiumnya dengan milik sunghoon, hangat. itulah yang heeseung rasakan saat bibirnya mengecup bibir sunghoon yang kenyal seperti jelly.
rupanya heeseung terbawa suasana dari yang tadinya kecup menjadi lumatan penuh perasaan. hampir 5 menit ia lumata bibir plump itu tiba-tiba saja ia merasa lumatannya terbalas. dengan mata terbelalak heeseung melepas ciumannya.
"... hoon.."
sunghoon yang baru sadar itu tersenyum pada heeseung. tanpa diduga ia menarik tengkuk heeseung dan mereka kembali berciuman.
🐱🐱🐱
ni-ki menatap dua orang dewasa itu dengan pandangan menyelidik. sunghoon berusaha menyembunyikan tubuhnya dibalik punggung heeseung, ia malu.
"hhh... mau marah tapi, ah dahlah." pasrah ni-ki lalu duduk dihadapan keduanya.
di tinggal 15 menit mandi olehnya ia hampir memukuli kakaknya karena mempertontonkan kegiatan mesum di depan matanya yang masih dibawah umur! sungguh terlalu.
"dedek jangan marah sama sunghoon, aa duluan yang mulai," ucap heeseung sambil mengelus tangan sunghoon.
"dedek mah terserah si mau aa sampe ewes pun. masalahnya tuh, JANGAN PAS LAGI ADA DEDEK DI RUMAH," balasnya kesal.
heeseung menggaruk tengkuknya gatal, salah tingkah. "... maaf, hehehe."
"udah deh, dedek mau main sama jungwon," katanya sambil bangkit.
"jangan!"
pekikan sunghoon membuat kakak beradik itu terkejut dan menoleh, "ni-ki jangan pergi dengan jungwon."
"hoon lo udah lancar bicaranya?"
"maaf heeseung... aku baru bisa kembali bicara dengan normal setelah bertemu dengan madam," jelasnya.
kening ni-ki berkerut, "madam?"
"aku tidak bisa cerita sekarang terlalu panjang. tapi ni-ki, jauhi dia jungwon yang itu ... berbahaya." peringat sunghoon pada ni-ki.
awalnya ia bingung, namun mendengar nada serius dari sunghoon ni-ki kembalk duduk di tempatnya. "emang kenapa sama jungwon?"
sunghoon menghela nafas, "dia sebenarnya bukan jungwon dia itu-"
tiba-tiba saja ponsel ni-ki berdering membuatnya mau tak mau harus menjawab. "halo."
disebrang sana ni-ki mendengar tangisan, ia pun menoleh untuk melihat siapa penelepon itu ternyata jungwon. "won lo kenapa?" tanyanya gelisah.
"ki... tolong jemput gua, gua takut."
"posisi lo di mana?"
"gua share loc, ya."
"ok, tunggu di sana jangan kemana-mana."
ni-ki segera menutup telepon menatap heeseung dan sunghoon yang gusar. "aa dedek izin keluar jungwon butuh dedek," pamitnya.
sunghoon segera menahan tangan ni-ki menggelengkan kepala agar ni-ki tidak pergi. dengan pelan dan senyuman ni-ki lepas genggaman tangan sunghoon, "gapapa, jungwon baik kok."
setelahnya ia berlari keluar rumah dan membawa motor matic milik heeseung.
ni-ki berlari panik menyusuri taman yang hanya diterangi pencahayaan temaram. ia menoleh kesana kemari mencari sosok jungwon yang katanya sedang duduk di sini. pandangannya jatuh pada sosok berbaju biru dengan bahu bergetar, merasa familiar ni-ki hampiri sosok tersebut lalu merangkulnya.
"tenang ... gua di sini, kok." ni-ki usap bahu si empu yang menangis.
jungwon memeluk erat tubuh ni-ki sekaligus menumpahkan kesedihannya. "hiks ... ki gua diselingkuhin," adunya dengan isak tangis.
ni-ki tak menanggapi ia biarkan jungwon untuk menangis. hatinya sakit melihat orang yang ia sukai menangisi pria gang tak bertanggung jawab selingkuh di belakangnya. ni-ki memang menyukai jungwon namun ia terlambat, sebab lelaki manis ini sudah punya pacar saat itu, tapi kalau situasinya begini apakah boleh ia untuk maju?
wahh guyss kalian tim mana?? nikwon apa jaywon??
maaf bgt kalo aku updatenya lamaa aku lagi susun draft juga buat chapter ke depannya. makasih ya sudah sayang sama meng hooniee 🫶🏻🫶🏻
jangan lupa vote yaaa 🫶🏻🫶🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
hoon si meow ajaib
Fiksi Penggemardi tengah kelabunya perasaan heeseung saat mengetahui pujaan hatinya jake telah berpacaran dengan temannya, jay. heeseung menemukan seekor kucing putih di dekat tempat sampah rumahnya dan keesokan harinya kucing itu tiba-tiba saja berubah menjadi m...