04

3.7K 330 13
                                        

"nah jadi selama gua dan ni-ki keluar lo harus jagain sunghoon. tenang aja gua bayar kok," ucap heeseung seraya menyeruput teh hangatnya.

mereka sedang bernegosiasi soal menjaga sunghoon. heeseung tentu saja membual bahwa sunghoon sepupu jauhnya itu sedang sakit akibat kecelakaan dan sekarang ia hilang ingatan. rupanya sunoo bodoh karena percaya begitu saja dengan apa yang heeseung katakan, maka tanpa berpikir dua kali sunoo iyakan tawaran heeseung.

"iya kak tenang aja pokoknya selama kakak kerja dan ni-ki sekolah sunghoon aman sama aku. lagian dia bukan sakit parah, kan? cuma hilang ingatan aja."

heeseung menggosok tengkuknya canggung, "anu... gimana ya noo, sunghoon tuh tingkahnya jadi kayak anak umur 5 tahun dia jadi melupakan banyak hal. makanya gua khawatir kalo gada gua atau ni-ki yang jagain."

sunoo menggenggam tangan heeseung ya tergeletak diatas meja, ia usap-usap dengan lembut. "kakak tenang aja."

keduanya pun bertemu pandang. heeseung akui bahwa sunoo memang menarik, wajahnya yang bulat, putih bersih bak porselen, ditambah kepribadiannya yang baik orang mana
yang akan menolak seorang sunoo? kecuali dirinya, ia pun sadar bahwa semua yang dilakukan sunoo ada maksud, yakni mencari perhatiannya dan memikat hatinya.

meski begitu, nyatanya hati heeseung tak bisa singgah di tempat lain. ia hanya mencintai jake, teman lamanya.

dengan pelan heeseung singkirkan tangan yang digenggam sunoo.

"duh, dingin ya." ucapnya canggung. terlihat wajah sunoo yang langsung cemberut saat heeseung lepaskan genggamannya.

"aku pulang dulu deh kak, selamat malam."

dengan lesu ia pergi meninggalkan kontrakan heeseung.

"maaf sunoo."

🐱🐱🐱

heeseung memperhatikan sunghoon yang terlelap dengan nyenyak disebelahnya. jujur sunghoon memang cantik, beberapa kali ia tergoda ingin mencium pipi bulatnya kala sunghoon bertingkah gemas.

dibalik itu heeseung berpikir panjang sampai kapan sunghoon akan tinggal bersamanya? apa sunghoon akan menjadi manusia selamanya atau tidak? sejauh ini tak ada perubahan apapun darinya, ia hanya merubah diri pada saat pertemuan pertama kala itu.

"hoon... hoon lo sebenarnya makhluk apa sih? gua berasa ada di film fantasi kalo gini," gumamnya yang sedang memperhatikan orang disebelahnya.

dengan pelan jari telunjuk heeseung menyentuh hidung sunghoon yang begitu mancung. "cantik."

jari itu perlahan turun menyusuri lalu berhenti tepat didepan bibir. dapat heeseung rasakan permukaan bibir itu terasa halus dan kenyal. kini berganti ia usap bibir lembut itu dengan ibu jarinya. dan entah setan mana yang merasukinya, heeseung dekatkan wajahnya ingin mencium bibir sunghoon.

tinggal satu senti lagi kedua bilah bibir itu akan bertemu, tiba-tiba bahu heeseung di dorong membuatnya terkejut.

"hee...seung..."

yang dipanggil gelagapan ia buru-buru bangkit daru kasur. "ma-maaf hoon, lo tidur aja lagi."

setelah itu ia pergi keluar kamar dengan wajah memerah malu.

heeseung tolol.

🐱🐱🐱

ni-ki sedang frustasi membujuk sunghoon yang tidak mau makan, padahal nasi dan telur balado adalah favoritnya. "lo lagi kenapa sih hoon? biasa juga lahap makannya. bosen sama menunya?"

sunghoon mendongak lalu menatap ni-ki dengan mata bulat berbinarnya. jelas saja yang di tatap salah tingkah, "ya-yaudah lo makan nugget deh hari ini. gue gorengin dulu." ni-ki pun berlalu pergi ke dapur.

sunghoon hanya memperhatikannya, sudah hampir satu minggu dirinya disini sudah banyak hal yang ia pelajari dari ni-ki maupun heeseung. ia sangat senang disini ia tidak kelaparan berbeda saat ia menjadi kucing.

beruntunglah dirinya ditemukan oleh heeseung, kalau tidak ia di pastikan mati kedinginan sore itu.

"dek aa berangkat, ya." pamit heeseung lalu bergegas pergi keluar.

"iya a' hati-hati. lho, udah pergi buru-buru kah?" balas ni-ki heran saat tak dapati eksistensi heeseung.

sunghoon sempat tersenyum saat melihat heeseung, namun ia melunturkan senyuman saat tahu heeseung pergi tanpa menyapanya. kini mata sunghoon berkaca-kaca siap menumpahkan kesedihan.

ni-ki yang melihat itu cukup panik tapi berusaha menenangkan dengan menepuk punggungnya pelan. "udah jangan nangis, nanti juga aa pulang sore. lo hari ini dijagain kak sunoo ya soalnya gua harus ke sekolah."

sunghoon malah terisak cukup hebat saat ni-ki bilang bahwa ia takkan menjaganya. "aduhh kenapa nangis?"

"heeseung... jahat... ni-ki... jahat sunghoon... tinggal huhu..." ucapnya sambil terisak.

"engga kok, aa kayanya buru-buru. gapapa nanti siang juga aa pulang, udah cup cup jangan nangis lagi, ya." bujuk ni-ki.

"eum... cup... cup..." tirunya.

perlahan air mata sunghoon surut dan isakannya mereda tanpa berucap ia mulai makan dengan nugget yang dimasak ni-ki seolah tak terjadi apapun, ni-ki pun bernafas lega.

















kenapa yak si aa, ulah kitu atuh aa nanti sunghoon na ceurik deui.

gimana guys??? suka gaa?? klo suka jangan lupa vomment yaaa 🫶🏻🫶🏻

hoon si meow ajaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang