03

488 72 297
                                    






















Tembus 120 komentar baru aku lanjut, untuk itu... jangan lupa ramaikan paragraf dengan komentar asik kalian.

Terimakasih,







































































Terimakasih,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





























Boruto sampai di tempat kediamannya pada pukul setengah delapan pagi. Ia keluar dari dalam mobil sambil meremas kepalanya yang terasa begitu sakit. Tadi malam sehabis melakukan pertemuan dengan keluarga Shigaraki, dirinya tidak langsung pulang ke rumah.

Pria ini malah menemui teman-temannya di bar dan mabuk-mabukan sampai pukul dua dini hari.

Boruto yang dalam keadaan tak sadarkan diri karena banyak minum sake pun tentu di bawa pulang ke apartemen pribadinya oleh teman-temannya.

Shikadai juga sampai repot-repot memberi pesan palsu kepada Ibu Boruto, menyuruhnya agar tidak perlu khawatir karena putranya menginap di tempat kediaman keluarga Nara. Sebenarnya, Shikadai tidak mau berbohong seperti ini pada Uzumaki Hinata, tapi mau bagaimana lagi? Shikadai tidak ingin dibuat babak belur oleh Boruto jika pria ini tak segera mengamankan rahasia kenakalannya dari sang Ibu.

"Ugh....." Boruto berlari menuju salah satu tanaman, memuntahkan sisa-sisa dari perutnya akibat mabuk semalaman. Dia tidak terlalu mengingat jelas, intinya dia berharap kalau tidak ada perempuan di sekitarnya saat dirinya tengah mabuk. Boruto masih cukup trauma terhadap kelakuannya saat tengah mabuk di prom night enam tahun lalu. Ia hampir melakukan sesuatu yang tidak-tidak pada seorang gadis.

"Darimana?"

Mendengar suara sang Ayah, lelaki tersebut tampak berdecak malas kemudian berbalik ke belakang. Menemukan raut wajah Ayahnya kini tengah memendam kekesalan dengannya. "Sana, kerja."

"Jujur saja pada Ayah, semalam kau kemana?"

"Ck, berisik. Kepalaku pusing,"

Naruto yang sudah cukup geram langsung meraih tangan sang putra kemudian mencengkramnya kuat-kuat. "Kau ini apa tidak kasihan membohongi Ibumu terus-terusan hah?! Boruto.... tolong, kalau mau buat masalah, yang keren sedikit!"

"Aku begini juga karena Ibunya Ayah!"

"Nenekmu cuma meminta satu hal, kau hanya perlu menurut saja dan jangan menambah perkara!"

"Satu atau banyak hal? Huh? Menuntutku ini itu, dia pikir aku ini robot atau apa?"

"Boruto------"

BAD . UZUMAKI [Failed Reputation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang