15

570 56 488
                                    









400 komentar baru aku lanjut.

Mau berterimakasih sekali lagi kepada kalian semua yang selalu meramaikan paragraf dengan komentar asik kalian. Terimakasih banyakkkkkk, banyak-banyak🤍



Maaf, nggak bisa ngomong apa-apa lagi karena ya, seperti biasa.... aku masih super sibuk di real life.












































































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





















































Hinata masih berusaha menenangkan Yura yang sejak tadi menangisi suaminya. Tanuki masih di tangani oleh dokter, tadi kata salah satu suster, beliau mengalami patah tulang pada lengan dan kaki kiri akibat mendapat hantaman kuat dari balok kayu berukuran cukup besar.

Tadi itu saat dalam perjalanan pulang, Boruto langsung menghubungi sang Ayah. Naruto juga dengan segera memberitahu yang lainnya hingga mereka pun langsung bergegas pergi ke rumah sakit.

Minato juga sampai repot-repot meninggalkan markas, ia pun turut membawa beberapa bawahannya untuk mencari seluruh pelaku yang hampir melenyapkan Tanuki. Bawahan yang dia bawa juga berasal dari pasukan khusus, sebenarnya itu bukan ranah mereka untuk menangani kasus seperti ini... tapi karena hal ini menyangkut nyawa calon besannya, Minato sanggup melanggar aturan yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.

"Boruto, ikut Kakek." si pemilik nama menoleh sebentar, ia pun tampak menghela nafas panjang kemudian beranjak dari kursi tunggu.

"Ayah sudah membungkam media?" tanya Naruto, membuat langkah Minato jadi terhenti. "Kita bicara di tempat lain saja."

Ketiga pria itu pun beranjak pergi. Mereka menuju rooftop rumah sakit untuk membicarakan beberapa hal penting terkait masalah yang tiba-tiba menimpa Tanuki.

Boruto sendiri tidak menyangka kalau musuh sang ilmuan kebanggan Jepang itu akan bergerak dalam waktu dekat. Boruto tidak tahu apa yang mereka mau dari Tanuki, namun.... perkataan pria tersebut soal 'brankas membuat Boruto yakin kalau mereka mengincar sesuatu yang mungkin saja akan mengancam jabatan mereka.

"Kau memata-matai Tanuki?"

"Atas dasar apa tuduhan Kakek?"

"Lalu kau tahu darimana dia dalam bahaya? Insting? Hebat sekali instingmu?"

"Putrinya menyuruhku menjemput beliau." sahutnya masih melemparkan tatapan datar pada sang Kakek.

Boruto bingung mengapa ia sering sekali kena tuduh dari berbagai pihak. Tidak Nenek, tidak Kakek.... pria tersebut jadi tidak heran mengapa keduanya bisa berjodoh.

BAD . UZUMAKI [Failed Reputation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang