12

392 59 455
                                    


Hallo, maaf baru up. Aku sibuk banget di real life..

Langsung aja ya, tembus 320 komentar baru aku lanjut. So, jangan lupa untuk selalu meramaikan paragraf dengan komentar asik kalian.

















































 So, jangan lupa untuk selalu meramaikan paragraf dengan komentar asik kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















































Pelaksanaan rapat para pimpinan perusahaan Uzumaki akhirnya berjalan lancar, Kushina juga senang bisa menarik nafas lega sebab cucu nakalnya kali ini tidak berbuat ulah. Padahal dia sudah mewanti-wanti beberapa orang dari Uzumaki agar mereka bisa mengendalikan Boruto jika anak itu cari gara-gara dengan membuat keputusan sendiri.

Tapi ternyata... tidak, selama rapat berlangsung, Boruto hanya diam tanpa mengatakan sepatah katapun. Lagipula untuk apa repot-repot mengeluarkan suara jika pendapatnya tidak di dengar sang Nenek? Kushina pasti lebih mementingkan masukan dari para Pamannya di bandingkan dirinya sebagai cucu emas dalam keluarga ini.

Kedudukannya memang tinggi disini, tapi.... gelar sebagai penerus resmi Uzumaki saja tidak cukup, sebagai pria berusia 24 tahun, melajang, tak pernah dekat dengan satupun gadis, Boruto selalu menjadi bulan-bulanan keluarganya sendiri.

"Bi.... apa tidak sebaiknya Bibi pikirkan matang-matang soal----hak waris itu?"

"Jika mau ambil saja, aku punya bisnis sendiri dan uangku bahkan bisa menjadi sampah di rumah kalian." tukas Boruto disertai lirikan sinis kearah salah satu Pamannya.

Pria tersebut sudah muak, dari dulu ia diincar oleh berbagai pihak hanya karena seluruh kekuasaan Uzumaki akan jatuh padanya.

Padahal dia pun sudah berusaha menolak untuk menjadi penerus bagi keluarga ini, tapi Kushina dan Minato justru tidak terima. Mereka bilang.... seluruh harta kekayaan Uzumaki harus jatuh pada keturunan murni. Itu artinya, Boruto sebagai anak laki-laki Naruto tentu berhak mendapatkannya.

Hanya saja memang sering terdapat gangguan dari beberapa pihak, khususnya anggota cabang yang terus-terusan mengusik tentang permasalahan ini. Namun protes mereka tidak mendapatkan tanggapan apa-apa, Minato hanya memberi penegasan bahwa aturan sudah di tetapkan.

"Daichi, Ken.... aku tidak bisa melanggar aturan yang sudah berjalan selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Dalam catatan keluarga kita sudah tertulis, dan aku tidak bisa membagi rata harta Uzumaki karena yang paling berhak adalah yang memiliki darah murni." jelas Kushina, mendapat helaan nafas dari kedua pria di hadapannya.

"Aku hanya takut kalau-----beberapa dari anggota cabang nekat,"

"Kalian termasuk dari beberapa itu, kan?" sahut Boruto disertai senyum sinis. Ia lantas beranjak, membawa sebuah dokumen kemudian berjalan pergi meninggalkan ruang rapat. Terserah, dia tidak peduli sekalipun dua orang di dalam sana menghasut Neneknya. Sekali lagi dia tegaskan, Boruto tidak pernah sekalipun memikirkan soal harta Uzumaki.

BAD . UZUMAKI [Failed Reputation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang