06

472 60 553
                                    












Kalau mau aku rajin up, tolong banget untuk lebih ramaikan komentar. Aku harap, banyak pembaca baru yang mengerti akan hal ini.

Sekali lagi... tolong ramaikan paragraf dengan komentar asik kalian, mengetik beberapa kata nggak susah kok. Nggak bayar juga, jadi apa yang membuat kalian tetep jadi ghost readers? Jujur.... cape, That Science Ninja girl juga rencananya mau aku tarik karena komentarnya nggak rame.

Tembus 270 komentar baru aku lanjut. Terimakasih,

































































































 Terimakasih,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





























































































Pintu ruangan terbuka lebar, membuat semua orang yang ada di dalam ruang rawat Kushina langsung menoleh kesana. Mereka juga tampak mengerutkan kening, cukup syok melihat cucu laki-laki Uzumaki membawa seorang gadis ke hadapan mereka untuk pertama kalinya.

Minato dan sang istri saling melemparkan tatapan satu sama lain, seakan mereka tengah mempertanyakan tentang kedatangan gadis disana lewat mata batin.

"Shigaraki...." gumam Minato, berjalan mendekati perempuan tersebut yang mana gadis itu langsung membungkukkan badan takut-takut.

Dia bingung kenapa orang kaya di hadapannya ini tahu siapa dirinya, Sumire bahkan baru bertemu mereka, lihat... tubuhnya bahkan tampak sedikit gemetaran karena tatapan dari keluarga bangsawan di hadapannya ini terlihat begitu intens.

Namun.... tak dapat di pungkiri bahwa ada setitik rasa bahagia di hati Sumire ketika manik ungunya bertemu dengan manik lavender dari wanita anggun nan cantik disana. Ia masih tak menyangka, bisa berhadap-hadapan langsung dengan seorang Miss Japan yang kepopulerannya tidak di ragukan lagi.

"Kau anak dari Profesor Shigaraki Tanuki, bukan?" tanya Minato, membuat gadis itu menganggukkan kepala ragu-ragu.

"Minggir, Kek." Boruto langsung mengamit jari-jemari Sumire secara asal, membawanya kehadapan sang Nenek tanpa ragu sementara gadis tersebut hanya bisa menundukkan kepala takut-takut.

"Nih, cepatlah sembuh." tukasnya tanpa ba-bi-bu. Dia paling tidak suka basa-basi, yang penting... dia sudah mengabulkan keinginan Neneknya.

"Pak----anda ini sebenarnya sedang mengapakan saya?" bisik Sumire dibarengi suara sepelan mungkin.

BAD . UZUMAKI [Failed Reputation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang