09

506 58 401
                                    









Haloo, aku balik lagi. Rajin up di sini karena emang targetnya selalu terpenuhi di cerita ini.

Terimakasih banyak kepada kalian semua yang selalu meramaikan paragraf dengan komentar asik kalian. Terimakasih juga kepada beberapa pembaca baru yang pada akhirnya mau memunculkan diri di kolom komentar. Kuda 🐎 untuk kalian readers baik, semoga berguna.

320 komentar baru aku lanjut ya, kalau komentarnya menurun lagi...  aku malah akan males-malesan upnya. Atau mungkin bisa sebulan sekali? Intinya mood ku tergantung komentar, I Lose Your Sorry juga masih belum aku lanjut karena komentarnya disana sepi banget, hiatus berapa bulan itu fanfic aku nggak tahu.

Intinya, jangan lupa untuk selalu ramaikan paragraf dengan komentar asik kalian, terimakasih.







































































Intinya, jangan lupa untuk selalu ramaikan paragraf dengan komentar asik kalian, terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










































"Jadi selama ini kau dekat dengan anak keturunan Uzumaki?!" Namida sampai menutup mulut, syok bukan main setelah mendengar curhatan sang sahabat mengenai nasibnya yang katanya sial sejak bertemu Boruto.

"Ya ampun, cintaku... itu adalah mimpi hampir semua gadis dan kau mendapatkan kenyataan semacam ini secara gratis! Kau harus bersyukur!"

"Bersyukur matamu!" sahut Sumire, bibirnya gemetaran, dia pun langsung menutup wajahnya pakai bantal sambil merengek.

Namida langsung mengecek ponsel, melihat-lihat artikel dari pemberitaan panas akhir-akhir ini mengenai Uzumaki tapi tak ada satupun judul mengenai sahabatnya disana.

Yang dia temukan hanyalah kesuksesan dari game terbaru milik Bolt Space.ent.

"Bahkan aku saja tidak tahu kalau yang menyelamatkan kita adalah Boruto-sama... wah.... Sumire, kau habis melakukan kebaikan apa sampai takdir membawakanmu seorang pria muda, tampan, kaya raya, bangsawan pula?!"

"Berhentilah mengatakan hal aneh-aneh, Namida! Bantu aku supaya aku tidak bertemu orangtua itu lagi!"

"Dia masih 24 tahun. Harusnya tidak kau sebut Bapak-Bapak." tukas Namida, asik terkejut akan kedekatan sang sahabat dengan Uzumaki Boruto, dia jadi lupa memberikan kritik pedas terhadap sebutan gadis tersebut pada pria itu.

"Tapi ekspresi wajahnya selalu marah. Dia terlalu serius, aku bahkan kesusahan bernafas tiap kali bertemu dengannya sengaja atau tidak."

Shigaraki Sumire memberi penjelasan rinci terkait aura Boruto yang kelihatan sangat mencekam di setiap waktu. Dia bahkan repot-repot meniru raut wajah Boruto dimana keningnya selalu mengkerut.

BAD . UZUMAKI [Failed Reputation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang