Me n You

190 22 5
                                    

" Pagi Eul.." sapa seorang pria berwajah tampan bersandar di depan pintu ruangan Noeul

" Pagi phi Macau.." Noeul tersenyum manis pada pria di hadapannya yang selama setahun terakhir ini gencar mendekatinya

Semenjak dikenalkan oleh Pawat, Macau yang terpesona pada pandangan pertama langsung meminta Pawat untuk secara terang-terangan mendekati adiknya. Tak hanya kakaknya, kedua orangtuanya pun mengiyakan saja Macau yang ingin mengejar cinta Noeul.

" Ayo makan siang, ini sudah waktunya." Macau menarik tangan Noeul membawanya keluar untuk makan siang

Hal yang biasa bagi karyawan Noeul melihat pemandangan manis dari dua orang yang digadang-gadang menjadi pasangan romantis abad ini. Walaupun Noeul belum menjawab pasti pernyataan cinta Macau tapi tak menyurutkan usahanya untuk terus memberi perhatian juga cinta pada Noeul.

Noeul bukannya tak ingin menjalin hubungan lagi, tapi hatinya belum siap untuk memberi tanpa harus menerima. Biarkan waktu yang nantinya memberikan Noeul kesempatan, kesempatan untuk kembali mempercayai indahnya cinta.

" Eul.."

" Ya phi, ada apa?"

" Lusa aku akan kembali ke Thailand, bisakah besuk kau meluangkan waktu untukku?"

" Eeuumm.."

" Ayolah Eul.. na.. na.. na.." rengek Macau yang berhasil mendapat anggukan dari si manis didepannya

Mereka menikmati waktu makan siang dengan cerita Macau yang mendominasi percakapan. Noeul sadar Macau adalah pribadi yang mungkin dibutuhkannya untuk menyembuhkan luka hatinya, tapi dia juga takut mengecewakan Macau apalagi dia pernah gagal dalam membina suatu hubungan.






" Kau suka Eul?" tanya Macau saat mereka sudah berada di sebuah pantai yang terhampar pemandangan indah

" Suka phi.. aku selalu menyukai pantai." Senyum Noeul terhias di wajahnya semenjak dirinya tahu bahwa Macau membawanya ke pantai

" Eul.." lirih Macau memanggil nama Noeul sambil menggenggam erat tangannya dan mendekatkan sepasang tangan mungil itu ke dadanya

" Aku tau, aku mungkin bukan pria yang sempurna untukmu.. Aku tak bisa berjanji untuk selalu membuatmu bahagia, karena kita tak pernah tahu seperti apa masa depan, tapi Eul.. bolehkah aku menjadi bagian dari kisah di hati dan hidupmu? bisakah kau percayakan hatimu padaku, aku sungguh mencintaimu Eul.. mungkin bagimu waktu kita terlalu singkat untuk saling mengenal, tapi aku seolah selalu menunggu kehadiranmu dalam hidupku Eul.. bisakah kau memberiku kesempatan sebelum aku kembali ke Thailand?" kata per kata yang diucapkan Macau begitu menyentuh hati Eul

" Phi.. kau taukan aku pernah sekali gagal,"

" Aku tau Eul, tapi itu bukan aku. Biarkan kali ini cerita antara kau dan aku Eul, bukan masa lalumu. bisakah Eul.."

" Ya phi.." ucap Noeul pelan

" Katakan sekali lagi Eul." pinta Macau seolah tak percaya Noeul menerima cintanya

" Iya phi.. kita coba menjalin hubungan." ulang Noeul meyakinkan Macau

" Terima kasih.. terima kasih Eul.." Macau merasa bahagia, setelah setahun mengejar Noeul akhirnya dirinya mendapatkan Noeul

Walaupun dirinya yakin Noeul belum sepenuh hati menerima dirinya, tapi setidaknya Noeul mau mencoba membuka hati untuknya.




" Phi nanti hati-hati disana, ingat disini ada aku." Noeul merapikan jaket kekasihnya sebelum melakukan penerbangan

" Iya sayang iya... Hah, belum berpisah tapi aku sudah merindukanmu." Macau memasang wajah cemberut mengingat sebentar lagi dirinya harus berjauhan dengan sang kekasih yang baru saja didapatkannya kemarin

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang