Forgive Me

156 19 1
                                    

Noeul sudah menduga sebelumnya bahwa kepulangannya kali ini akan terasa panjang dan melelahkan setelah dirinya mendapati mantan suami yang ingin dia hindari justru berada di penerbangan yang sama dengannya bahkan tempat duduk mereka yang bersebelahan.

" Kau sudah bangun? Ini minumlah dulu.." Phayu menyerahkan sebotol air mineral pada Noeul yang baru saja membuka matanya

" Tak usah phi, aku akan meminta jus saja." Tolak Noeul halus yang akan berdiri tapi lebih dulu ditahan oleh Phayu

" Sudah minum ini saja, air putih bagus untuk tubuh." Phayu membuka tutup botol air mineral yang dipegangnya dan menyodorkannya kearah Noeul

" Makasih phi.." Noeul menenggak tiga tegukan air meneral dan ingin kembali menutupnya

" Lagi." titah Phayu yang mau tak mau diikuti Noeul

" Lagi!" sekali lagi Phayu meminta Noeul meminum air mineral itu

" Sedikit lagi.." Noeul kembali meneguk air mineral yang kini hanya tersisa setengah

" Bagus!!" Phayu tersenyum setelah Noeul meminum air yang dia berikan hingga setengah tersisa





Nouel berjalan cepat meyeret kopernya mengabaikan langkah kecil yang mengikuti langkahnya, kepalanya menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan seseorang yang ternyata sudah menunggunya sambil merentangkan tangan dan tersenyum lebar saat melihat kedatangan Noeul.

" Apa kau tak merindukan phi, heemm? Lama sekali kau mengikuti kekasihmu disana," Pawat memeluk adiknya penuh rindu

"Ini aku pulang juga karena merindukan phi, phi kan sudah punya phi Nanon jadi tak begitu merindukanku lagi." Noeul menyambut pelukan sang kakak

"Ayo pulang!"Pawat beralih menyeret koper Noeul, melihat sekilas seseorang yang berpakaian serba hitam dan juga memakai kaca mata hitam

" Apa orang yang berpakaian serba hitam dan memakai kacamata hitam itu bersamamu tadi Eul? aku rasa dibalik kacamatanya itu dia sedang memperhatikanmu." Pawat bertanya pada Noeul yang mengatur posisi duduknya ketika sudah sampai di dalam mobil

" Abaikan saja dia phi." jawab Noeul acuh

" Tapi sepertinya aku pernah melihatnya, dimana ya?" Pawat mengingat-ingat kembali postur tubuh yang sama dengan seseorang yang pernah dia kenal, hingga otaknya menemukan satu sosok yang sama persis

"Jangan bilang dia.." belum sempat Pawat melanjutkan ucapannya

"Ya, itu dia phi Phayu." Noeul sudah terlebih dulu menjawab siapa sosok itu

" Wah.. Mau apa dia mengikutimu?"

" Entahlah phi," Noeul memilih melihat pemandangan jalan dari balik jendelanya, dirinya juga penasaran untuk apa Phayu mengikutinya, Noeul yakin dinas keluar negeri hanya alasan yang Phayu buat

Sudah satu minggu Phayu terus saja mengikuti kegiatan Noeul, dalih kerjasama antar perusahaan mereka hanyalah alasan yang Phayu buat agar dirinya bisa mendekati Noeul.

Hingga kini dirinya berakhir ikut duduk agak jauh melihat Noeul juga karyawannya sedang menikmati waktu bersama mereka dengan makanan dan minuman terjajar rapi di meja. Phayu sempat berfikir apa Rainnya bisa minum alkohol, dan apakah mereka sering mengadakan acara seperti ini? mengingat budaya Korea dan Thailand berbeda.

" Sudah Eul, Kau sudah mabuk. Ayo aku antar kau pulang." Phayu menghentikan gerakan tangan Noeul yang masih ingin mengambil minuman beralkohol di depannya

" Hey kau minggir, aku masih ingin minum." Noeul mulai meracau, pesta yang diadakan para bawahan Noeul di salah satu tempat minum di Korea memang hal yang biasa dilakukan disini, hanya saja biasanya Noeul akan menolak dengan berbagai alasan karena dirinya tak bisa minum, tapi entah bagaimana hari ini dirinya ikut dan berakhir menyedihkan hanya dengan satu gelas kecil saja

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang