Surprise Behind Surprise

156 19 2
                                    

Noeul, Daddy juga papanya sudah tiba di bandara Bangkok Thailand. Malam nanti merupakan perayaan ulangtahun Macau yang diadakan bertepatan dengan diangkatnya Macau menjadi Ceo M&S Corp mewarisi perusahaan peninggalan orangtuanya yang selama ini dijaga oleh saudaranya.

Demi memberi kejutan istimewa untuk sang kekasih, Noeul sengaja tak memberi tahu bahwa dirinya ikut keluarganya menghadiri perjamuan yang ditujukan untuk sang daddy.

Suasana hotel mewah yang disewa oleh keluarga Macau nampak dihias sedemikian rupa meriah, tak hanya itu penjagaan yang lebih ketat mengingat banyaknya tamu undangan orang pentingpun tak luput dari pandangan. Mobil silih berganti datang mewarnai halaman depan hotel, lalu lalang pegawai staf hotel yang mengatur segala persiapan nampak sibuk demi kelancaran acara.

" Selamat ulang tahun nak.. dan selamat menjadi Ceo baru M&S Corp." ucap Tharn memberikan ucapan selamat pada Macau yang notabene kekasih putranya

" Makasih Dad.. eh Tuan Tharn," Ralat Macau yang saat ini ramai orang

" Apa kekasihku tak ada menitipkan sesuatu pa?" kini Macau mengikis sedikit jarak dan berbisik kepada Type

" Oh iya.. dia nitip sesuatu, sebentar lagi sampai." balas Type tak kalah berbisik sambil tersenyum

" Ahh.. apa itu pa?" belum sempat menjawab, tiba-tiba lampu hotel padam

Membuat semua orang nampak kebingungan, yang benar saja ada acara orang penting tapi listrik padam? sungguh tak lucu sama sekali!

Belum sempat sadar dari keterkejutannya, sebuah lampu menyorot seseorang yang nampak berjalan anggun sambil membawa kue ulangtahun di tangannya.

Lelaki dengan tubuh ramping, rambut berwarna grey dibalut jas merek ternama berwarna hitam menambah kesan manis dan cantik secara bersamaan. Terlebih langkah si lelaki mungil menghampiri tokoh utama pesta hari ini dengan lantunan lagu selamat ulang tahun dan bibir terhias senyum manis menawan.

" Happy b'day phi..hehehe," Noeul tersenyum manis saat sampai di depan sang kekasih yang masih menatap tak percaya

" Kau datang sayang.. jahatnya kamu, aku kira kamu lupa." Macau mencoba merajuk yang justru dibalas kekehan sang kekasih

" Hahaha... kau tak cocok merajuk phi, kalau begitu aku pulang saja lagi."

" Eh jangan! makasih sayang.." Macau  memeluk pinggang ramping Noeul dan mengecup mesra pipi sang kekasih

Dibalik adegan mesra kedua orang yang kini menjadi tokoh utama acara ada tiga pasang mata yang menatap penuh tanda tanya. Dan salah satu diantaranya tengah terbakar api cemburu yang membuat darah di tubuhnya mendidih.

" Sini aku kenalkan phi ku sayang.. atau sekalian kita umumkan pertunangan kita?" tanya Macau menggenggam tangan Noeul mencari kakaknya

" Phi...." rengek Noeul

" Hahaha... iya iya, aku sedang bersemangat ingin segera mengikatmu. Tapi kalau kau belum siap, aku akan menunggumu sayang." Macau dengan segala pengertiannya membuat Noeul merasakan perasaan hangat

" Phi.. kenalkan ini Noeul kekasihku, dan ini phi ku sayang.. phi Mile, ini phi Apo, phi Vegas dan phi Pete.." Macau mengenalkan satu persatu kakak sepupunya dan dua orang terakhir yang Macau kenalkan membuat ekspresi terkejut begitu juga Noeul, tapi Noeul begitu rapi menyembunyikan keterkejutannya dan digantikan senyum manis

" Salam phi.." Noeul mengabaikan tatapan penuh tanya dari Vegas dan Pete

" Kau juga harus bertemu dengan sepupuku yang lain sayang." Macau kembali menarik pinggang Noeul membawanya untuk dikenalkan dengan sepupunya yang lain

" Ini Praphai putra phi Mile dan phi Apo, ini Saifah putra phi Vegas dan phi Pete, dan yang ini Phayu dia kakak Saifah..Ini Noeul kekasihku yang aku ceritakan selama ini. Cantik bukan?" Cubitan sayang mendarat di pinggang Macau

" Salam phi.. phi aku haus, ayo cari minum." Noeul mencoba mengalihkan diri dari sana mengingat saat ini orang yang paling ingin Noeul lupakan dan hindari justru berada di depan matanya

" Oh, kalau begitu phi ambilkan. Kau disini saja yaa.. kalian, jaga kekasihku!" Macau menunggalkan Noeul bersama tiga orang yang menatapnya dengan tatapan tanya



" Pantas saja aku tak pernah menemukanmu selama ini, Rainku berganti menjadi Noeul dan.. kini dia datang sebagai kekasih phi ku." Phayu tersenyum sinis menatap Noeul atau yang lebih dikenalnya dengan nama Rain

Noeul tak menanggapi ucapan Phayu, dirinya memalingkan wajah menghadap kearah lain mencari keberadaan Macau, saat dirinya ingin melangkah menjauh tangannya dicekal oleh Phayu.

" Kenapa? tak ingin berpisah dengan kekasih barumu, apa kau tak merindukanku mantan istriku?" tanya Phayu penuh penekanan

" Memangnya apa yang harus aku katakan? Kau dan aku bukan siapa-siapa lagi. Ingat, saat ini aku kekasih saudaramu, jadi jaga batasanmu Tuan Phayu." Noeul membalas ucapan Phayu dan menghempaskan cekalan tangan Phayu berjalan menjauh

" Dia sekarang lebih bersinar dibanding dulu, apa kau menyesal sekarang heh?" sarkas Praphai yang sedikit banyak tahu kisah Rain Phayu

" Ya, kata menyesal sepertinya tak cukup untukmu phi.." Saifah ikut menambahi ucapan Praphai

" Diam kalian! entah dia Noeul atau Rain aku tak peduli, yang pasti dia milikku dan hanya akan menjadi milikku!" Phayu meneguk habis minuman di tangannya dan pergi begitu saja

" Hah... sekarang aku bingung harus berada di kubu mana, keduanya saudaraku." keluh Praphai menatap nanar kepergian Phayu dan juga menatap Macau yang terus tersenyum bersama Noeul

" Aku juga tak tahu.." Saifah menggeleng pelan









" Pagi sayang... apa tidurmu semalam nyenyak?"Waktu masih menunjukkan pukul enam, tapi Macau sudah membangunkan sang kekasih yang masih bersembunyi di balik selimut

" Eenngghh.. ini masih sangat pagi phi, aku ngantuk dan juga kenapa kau bisa ada disini sih phi?" Noeul mencoba membuka mata dan mendudukan tubuhnya yang langsung didekap sang kekasih

" Habisnya kau melarangku tidur denganmu semalam, jadi aku harus kesini pagi-pagi sekali. Ayo cepat mandi, ini hari pertamaku kerja sebagai Ceo sayang."

" Aoo.. kau yang kerja kenapa aku yang harus siap-siap phi?"

" Hehehe.. aku ingin kau menemaniku ke kantor sayang, latihan menjadi istri Ceo."

" Ih.. No, Aku mau malas-malasan saja di hotel. nanti siang aku akan pulang ke rumah papa dan daddy."

" Ayolah sayang.. lagipula aku sudah ijin daddy, kalau kau akan tinggal denganku selama disini."

" Hei.. mana bisa begitu!"

" Bisa sayang, ayo cepat mandi! atau mau aku mandikan?" Macau menaik turunkan alisnya dan tersenyum miring membuat Noeul bergidik ngeri

" Minggir sana! Aku bisa mandi sendiri, dasar pengganggu!" Noeul menghentakkan kakinya berjalan menuju kamar mandi hotel

" Cepat sayang mandinya! Aaahh.. menggemaskannya kekasihku," Macau berteriak gemas melihat wajah kesal sang kekasih







tbc...

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang