Chapter 3

1.2K 130 2
                                    

Devil In A Dress

Menjadi ibu rumah tangga paling produktif, atau berusaha untuk terlihat demikian, Im Yoona penerima cinta tak mengenal batas dari Keluarga Kim mulai menyibukkan dirinya menata meja makan untuk makan malam mereka.

Wanita itu menatap bangga atas hasil kerja keras yang kini menghias meja dengan aroma surga dari masakannya.

Lalu ia menyentuh-nyentuh layar ponsel untuk menangkap beberapa potret masakan itu, dan diabadikannya ke media sosial sembari menunggu Soo Hyun turun dari ruang belajar pria itu dan bergabung bersamanya.

Tidak sampai mengunggah 2 menit, Yoona sudah diserang komentar panjang lebar dari Nyonya Kim berupa pujian atas masakannya. Segera senyum lebar wanita itu terlukis indah, kemudian komentar itu di susul oleh milik sang ibu dengan pujian yang baru.

Berlipat ganda sudah kebanggaan Yoona atas dirinya, bahwa ternyata dia bisa bertahan atas hidupnya yang pelik jika ia memilih untuk menghadapi dan menjalaninya.

Banyak orang dibelakangnya yang mencintainya, dia bisa hidup untuk mereka, dan jauh lebih penting daripada mengasihani diri atas apa yang pernah terjadi pada hidupnya.

Tidak sampai 7 menit menggunakan ponsel, Yoona mendengar langkah kaki mendekat di mulut pintu dapur.

Sempat berjaga-jaga bahwa itu bukan Soo Hyun, namun relungnya segera bernapas lega setelah memastikan itu memang Soo Hyun yang menatap bangga pada masakan dan tatanan wanita itu di atas meja.

"Terimakasih sudah memasak semua ini", ucap Soo Hyun tulus, "Oh my God, mereka terlihat enak", lanjutnya yang segera diisyaratkan Yoona untuk duduk, kemudian wanita itu meletakkan ponselnya yang masih hidup di atas meja, sembari ia menyendoki makan malam untuk Soo Hyun.

"Thank you...", ujar Soo Hyun mendapatkan pelayanan penuh dari sang istri yang memang sangat berbakat dalam hal mengurus rumah tangga. Tidak heran wanita ini menjadi idola di rumah mereka.

Namun sepi ruang makan sejenak membuat Soo Hyun menatap, "biar aku yang memanggil mereka" tukas Soo Hyun yang bermaksud memanggil Junho dan Ji Won untuk bergabung.

"Kau yakin Ji Won akan bergabung?" Tanya Yoona serius, dan sempat membuat Soo Hyun menatapnya bingung, "maksudku, aku tak yakin dia akan bergabung jika ada aku di sini", lanjutnya menjelaskan di saat yang sama ketika ponselnya menyala, pertanda panggilan masuk.

"Setidaknya kita harus mengajak mereka. Ikut atau tidak, biar mereka yang memutuskan", jawab Soo Hyun dengan bijak. Tak ingin mengulang-ulang di saat sang ibu yang memiliki kendali, dan akan ada ketimpangan di keluarga mereka, yang mengotak-ngotakkan siapa yang boleh ikut, siapa yang tidak.

"Atau kau bisa mengajaknya langsung", tukas Soo Hyun mengisyaratkan kepada pemanggil di ponsel Yoona yang merupakan kontak bernama Junho. Seketika membuat jantung Yoona bekerja lebih cepat dan berdoa di dalam hati agar ponsel itu segera redup.

"Apa dia juga belum pulang?" Timpal Soo Hyun merasa aneh, "tidak mungkin dia membuat panggilan padamu jika dia di rumah", lanjutnya yang tak sadar sudah membuat suasana menjadi lebih tegang bagi Yoona.

"Mungkin saja", jawab Yoona sok sibuk kembali pada piring Soo Hyun. Tak ingin melihat mata Soo Hyun saat ini, atau Soo Hyun akan menyadari gelagak tak nyamannya.

"Belakangan dia terlihat sangat sibuk. Kantor tanpa Abeoji sepertinya membuatnya sangat kerepotan"

Pikir positif Soo Hyun terus keluar, "dia juga sangat jarang di rumah", lanjutnya yang tak sadar bahwa Junho sedang sangat sengaja menyibukkan diri, menghindari rumah sebisa mungkin, dan memilih pulang selarut mungkin. Saat semua orang termasuk Ji Won sudah tidur.

Devil in a DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang