"Lihat kalian...."
Soo Hyun menyapa Ji Won yang masih sibuk melempar bola Loki, dan mengarahkan kucing itu untuk menangkap, lalu membawanya kembali kepadanya.
"Apa-apan ini, kau membuatku bergidik", lanjut Soo Hyun berjalan lebih mendekat ke arah Ji Won yang mulai menoleh saat Loki berlarian mencari bola yang ia lempar.
"What?" Tanya Ji Won yang tidak sepenuhnya mendengar, namun keheranan melihat Soo Hyun sudah pulang secepat ini.
"Setahuku kau sangat ingin membunuh kucingku, dan sekarang tiba-tiba...."
"Ya!!! Aku menyelamatkannya dari kematian. Bagitu caramu berterimakasih?" Balas Ji Won jengkel, kemudian mengikuti jejak Soo Hyun untuk duduk di kursi panjang taman belakang rumah itu.
"Aku hanya terkejut, kau mau mengajaknya bermain" tukas Soo Hyun sambil mengikuti kemana Ji Won melihat.
"Dia sendirian di rumah ini sejak pagi. Dia bahkan tidak bisa kemana-mana. So....", balas Ji Won terkekeh melihat Loki yang tampak kebingungan mencari kemana bola itu dilempar Ji Won.
Soo Hyun mengangguk paham, "thank you...", ujarnya yang digelengkan Ji Won, "ternyata dia tidak sepenuhnya menyebalkan", balas wanita itu kemudian menoleh kepada Soo Hyun, "ini menyenangkan", lanjutnya sambil tersenyum.
"Loki dan aku cukup bersenang-senang", lanjut Ji Won sambil tersenyum dan mengangguk serius.
Senyuman yang justru ditanggapi Soo Hyun dengan tatapan menyelidik
"What?" Protes Ji Won atas tatapan menghakimi Soo Hyun, "sangat menakutkan jika sudah mendengarmu mengatakan bersenang-senang", balas Soo Hyun menahan tawa melihat reaksi Ji Won yang kembali tidak terima dengan yang ia katakan.
"Mengapa setiap kali aku bersenang-senang, itu menjadi menakutkan?"
Soo Hyun berdecak, "Orang-orang mati saat kau sudah bersenang-senang, Ji Won", jawab Soo Hyun cepat yang ditanggapi Ji Won dengan tawa. Mendengar dark jokes Soo Hyun menggambarkan tokoh dirinya menjadi tokoh yang semenyeramkan itu.
Sampai kemudian Ji Won berpikir keras, mengapa tiba-tiba Soo Hyun membahas kucing saat seharusnya di masih tidak di sana?
"Bagaimana kencan panasmu?" Tanya Ji Won tiba-tiba, sambil memperhatikan penampilan Soo Hyun dan raut wajah pria itu yang tak sesenang dugaannya.
"Itu tidak berjalan baik, ya?" Tanya Ji Won prihatin dengan ekspresi Soo Hyun yang dipaksa pria itu untuk terlihat baik-baik saja.
"Apa yang terjadi?" Ulang Ji Won memperjelas bahwa berbohong bukan salah satu keahlian Soo Hyun jika pria itu berusaha menutupi yang terjadi.
Ji Won benar, berbohong bukan sesuatu yang bisa Soo Hyun lakukan.
Itulah alasan mengapa pria itu menghela napas panjang, kemudian menekuk kepalanya, "entahlah, sesuatu tiba-tiba saja muncul di kepalaku. Kemudian membahasnya yang justru membuat kami bertengkar", jawab pria itu pada akhirnya. Mengingatkanya kembali pada pertengkaran mereka dengan Yoona.
"Aku mendengarkan.....", balas Ji Won melihat pria itu dengan serius, di saat yang sama menyentuh punggung pria itu yang terlihat sulit mengatakan yang terjadi.
"It's okay. Mungkin ada beberapa hal yang tidak ingin kau bicarakan, dan aku tidak akan memaksamu", ujar Ji Won serius, kemudian sedikit menepuk punggung Soo Hyun, "tapi kau harus tahu, aku selalu di sini mendengarkanmu", lanjutnya sambil tersenyum saat Soo Hyun mendongkak dan membalas tatapan matanya. Menemukan sesuatu yang dikatakan Ji Won dengan tulus, pada akhirnya.
"Aku tidak tahu mengapa bagi sebagian orang keputusan memiliki anak bisa begitu mudah"
Akhirnya Soo Hyun membuka apa yang membebani jiwanya. Membuat Ji Won mengangguk dan menunggu apa yang berikutnya ingin dilanjutkan pria yang terlihat letih itu.