Nisa sekarang sudah berdiri di hadapan Angga. Perasaannya campur aduk ini pertama kalinya dia bekerja.
"Masih tidak mengenali saya" tatap Angga
Dahi Nisa berkerut, apa maksud ucapan bos nya ini.
"Maaf pak, apa pernah kita bertemu" tanya Nisa
"Hem, rupanya kamu tidak ingat. Baiklah saya ingatkan" Angga berdiri mendekat ke arah Nisa. Tepat di samping telinga kiri Nisa, Angga berbisik.
"Dasar sombong" ucap Angga. Seketika ingatan Nisa langsung ke kejadian di cafe
"Mati aku ternyata dia laki-laki itu" batin Nisa
"Sudah ingat" senyum Angga
"Maaf pak bukan maksud saya mengatai anda sombong" Nisa langsung menutup mulutnya
"Ma-maksud sa ..." ucapan Nisa berhenti ketika Angga semakin mendekat
"Hari ini kamu pertama kali bekerja dan hari ini juga kamu di pecat" ucap Angga kembali ke kursi
Nisa serasa di lempar ke lautan yang dalam dan tenggelam tidak kembali
"Maafkan saya pak. Saya mohon berikan saya kesempatan lagi" pinta Nisa
Angga menatap Nisa dan merencanakan sesuatu yang membuatnya beruntung.
"Saya tidak akan memecatmu jika kamu menyetujui permintaan saya" ucap Angga
"Permintaan apa maksudnya" batin Nisa
"Menikahlah dengan saya, dan saya akan membayarmu" ucap Angga
Duarrrrrr
"Menikah dengan bapak!!! Maaf pak, lebih baik saya di pecat dari pada harga diri saya di rendahkan" Nisa memicingkan matanya
Tanpa panjang lebar Nisa berjalan ke arah pintu.
"Aku pastikan setelah ini anda tidak dapat masuk ke perusahaan yang lainnya" ancam Angga
Pergerakan Nisa berhenti dan mulai geram dengan laki-laki itu.
"Sebenarnya apa mau bapak" Nisa marah
"Permintaan saya tidak berat, saya hanya ingin menikah denganku. Tapi pernikahan kontrak" ucap Angga
"Dasar laki-laki jahat" Nisa memejamkan matanya
Nisa mengambil nafas pelan agar kemarahannya bisa terkontrol. Nisa menimbang-nimbang permintaan Angga.
"Berikan saya waktu untuk berfikir" ucap Nisa. Angga tersenyum samar
"Baiklah, saya tunggu keputusanmu besok" ucap Angga
"Apa besok, apa tidak bisa lama lagi"
"Tidak ada waktu" ucap Angga
Nisa langsung bergegas keluar ruangan Angga dengan rasa dongkol dan marah.
"Tom, awasi wanita yang baru saja keluar dari ruangan saya" pinta Angga ke Tomi
"Baik pak"
-----------
"Kamu sudah pulang nak" tanya sang ibu
"Sudah bu, Nisa ke kamar dulu ya"
"Masuklah"
Didalam kamar Nisa langsung merebahkan badannya. Kakinya menendang-nendang ke atas meluapkan kesalnya.
"Dasar laki-laki sarap, nggak tau malu, gila" kesalnya
"Memangnya aku wanita murahan yang bisa dia nikahi" nafasnya sudah menggebu-gebu
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kontrak Direktur ( Tamat )
RomanceUntuk mendapatkan perusahaannya Angga harus menikah dulu. Persyaratan sang kakek memang nggak main-main. Pertemuannya dengan Nisa sangatlah tidak baik. Namun di antara mereka akan ada perjanjian.