PARIS
Disinilah Angga dan Nisa baru saja tiba di Paris. Ini pertama kalinya Nisa menginjakkan kakinya di negara paling romantis. Nisa mengenakan dress simple dan Angga pakai baju casual.
Nisa
Angga"Kita istirahat di hotel dulu" Angga menggandeng Nisa
Angga dan Nisa di jemput sama suruhan kakek Angga. Banyak destinasi yang akan mereka kunjungi.
Sesampai hotel Nisa berlari menuju balkon hotel yang pemandangannya langsung ke menara Eiffel.
Nisa terkejut merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya.
"Kamu suka?" tanya Angga
Nisa membalikkan badannya menghadap Angga. Dia ragu apa yang di lakukan Angga terhadapnya.
"Kenapa kamu bersikap seperti ini. Aku tidak mau terhanyut dalam situasi ini. Ini akan membuatku menyakitkan jika kita berpisah kemudian" ucap Nisa menatap Angga. Angga mencium bibir Nisa sekilas
"Apa kamu tidak tau apa artinya tadi" ucap Angga. Nisa masih menatap suami kontraknya
"Aku jatuh cinta sama kamu Nisa" ucap Angga menyelipkan anak rambut ketelinga Nisa
Mata Nisa memanas dan berair. Dia terharu baru kali ini ada laki-laki yang mengungkapkan perasaan di depannya.
"Apa ucapanmu itu sungguh-sungguh?" tanya Nisa air matanya menetes. Tangan Angga membasuh air mata jatuh di pipi Nisa
"Apa aku pernah berbohong hem" tanya Angga. Nisa menggelengkan kepalanya
"Perlu bukti" ucap Angga tersenyum
Akhirnya pembuktian Angga dengan mencium bibir Nisa sangat lembut. Angga menekan tengkuk Nisa agar memperdalam ciumannya. Tangan Angga tidak tinggal diam. Angga mengarahkan kedua tangan Nisa ke lehernya. Ciuman mereka semakin dalam. Di angkatlah badan Nisa ala bridal. Di rebahkan tubuh Nisa tanpa melepas ciuman mereka. Angga melepas ciumannya dan menatap wajah cantik Nisa. Pipi Nisa seketika merah.
"Kita lanjut membuat cicit kakek" bisik Angga
"Apa harus" gumam Nisa pelan
"Aku akan memperlakukanmu sebagai istri sesungguhnya" ucap Angga mengerlingkan matanya
Angga langsung menyerang bibir Nisa kembali. Dia bermain cukup lama di sana. Perlahan Angga turun keleher Nisa di sanalah dia memberikan tanda jika Nisa miliknya.
"Euhhhh" erang Nisa. Baru kali ini dia merasakan seperti ini
"Bersuaralah jangan di tahan" ucap Angga di selah dia mengecupi leher Nisa
Tanga Angga tidak diam, dia melepas dress Nisa di buang entah kemana. Terlihatlah tubuh polos Nisa. Angga tidak mau kalah dia melepas semua baju kecuali celana dalam.
"Kamu cantik" Angga menyingkirkan rambut di wajah Nisa
Ciuman Angga turun sampai dada Nisa yang masih terbungkus aman. Dengan satu tarikan lepaslah pengaman dada Nisa. Angga cium setiap jengkal kulit Nisa tanpa tersisa. Desahan demi desahan keluar dari mulut Nisa.
"Anggaaaa"
Di waktu inilah Angga harus bermain halus. Ini pertama kalinya Nisa melakukannya.
"Tahan ya, kalau tidak gigit aku" ucap Angga. Wajah Nisa sudah setengah takut
Angga melakukan bersamaan Nisa mecengkeram lengan Angga denga kukunya.
"Sakit" tanya Angga posisi masih diam
"Sedikit" di ujung mata Nisa ada air mata sedikit. Angga langsung memciumnya
"Maaf ya" ucap Angga. Angguk Nisa
"Kita buat kejutan buat kakek" ucap Angga mencium kening Nisa
*******
Menjelang sore Nisa menggeliat di bawah selimut. Dia baru sadar jika dia belum berpakain.
"Sudah bangun"
Nisa terkejut melihat Angga yang sudah menatapnya dengan telanjang dada. Nisa malu menutup wajahnya mengingat kejadian beberapa jam lalu.
"Kenapa malu" Angga menarik selimut
"Ihh .... jangan di tarik aku malu" Nisa masih menahan selimut
"Buka atau aku lakukan permintaan kakek tadi" ancam Angga terkekeh
"Kok gitu sih" Nisa membuka selimut
"Gitu dong, aku kan nggak bisa lihat wajahmu jika tertutup" goda Angga
"Ckkkk"
"Bagun yuk, habis ini kita makan" pinta Angga
"Kamu saja dulu" pinta Nisa
"Kamu duluan saja, aku mau lihat kerjaan dulu"
Nisa bangun masih dengan selimut mejutupi badannya. Baru jalan satu langkah ada rasa nyeri.
"Auww" rintih Nisa
Angga terkejut langsung menghampiri Nisa.
"Kamu kenapa?" tanya Angga
"Siapa lagi si pembuat onar tadi sampai aku tidak bisa jalan" gerutu Nisa. Angga terkekeh melihat sang istri kesakitan. Tanpa babibu Angga langsung menggendong Nisa.
"Kyaaaa, turunin" rengek Nisa
"Jangan bergerak sayang, nanti kamu jatuh. Sebagai suami yang perhatian aku antar kamu ke kamar mandi" Angga masuk ke kamar mandi dan memdudukkan Nisa di pinggir bathtub.
"Kamu nggak keluar" tanya Nisa mengerutkan dahi
"Kenapa harus keluar"
"Aku kan mau mandi katanya mau makan" ucap Nisa
"Kita mandi bareng" Angga mengangkat alisnya
Nisa tau bakalan tidak ada ritual mandi tapi ritual lain. Astaga baru sekali coba langsung ketagihan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kontrak Direktur ( Tamat )
RomanceUntuk mendapatkan perusahaannya Angga harus menikah dulu. Persyaratan sang kakek memang nggak main-main. Pertemuannya dengan Nisa sangatlah tidak baik. Namun di antara mereka akan ada perjanjian.