sepuluh

1.5K 37 0
                                    

Disinilah Angga berada di kamar Nisa. Terpksa dia lakukan karen sang kakek tiba-tiba menginap seminggu di rumahnya.

Angga menyandarkan punghungnya di ranjang. Tangannya sibuk mengotak atik pad. Tidak lupa kacamata bertenger di hidung manjungnya. Dia mengecek pekerjaan yang tadi dia tinggal tadi.

Nisa yang baru saja keluar dari kamar mandi untuk membersihkan wajahnya melihat Angga begitu fokus pada pad nya. Nisa menegek ludah melihat Angga terlihat sempurna di matanya.

"Tidurlah dulu" ucap Angga masih fokus di pad

Nisa naik ke ranjang langsung menutipi badannya dengan selimut. Mata Nisa masih tidak bisa tidur. Dia gugup ini pertama kalinya dia tidur seranjang dengan laki-laki. Angga menyadari Nisa yang masih belum tidur. Angga meletakkan pad nya dan menatap Nisa.

"Tidak bisa tidur" tanya Angga. Nisa membenarnya badan dan bersandar

"Mungkin baru pertama kali aku tidur bersama laki-laki" ucap Nisa tersenyum

"Apa perlu aku tidur di luar" tanya Angga menghadap Nisa

"Kamu mau kalau kakek tau kita tidak pernah tidur bersama" ucap Nisa

"Terus" ucap Angga

"Biarkan aku begini nanti pasti aku tidur sendiri" ucap Nisa

"Kita ngobrol saja" ucap Nisa

"Apa kamu pernah punya kekasih" tanya Nisa

"Aku tidak pernah berpacaran, hidupku sudah sibuk dengan pekerjaan" ucap Angga

"Jadi itu yang membuat kakek menjodohkan kamu dengan beberapa wanita"

"Ya begitulah kakek, selalu mengusik kehidupaku" ucap Angga

"Kamu sendiri pernah punya kekasih" tanya Angga

"Punya" jawab Nisa enteng membuat Angga langsung menatap Nisa

"Waktu kecil hahahaha" ucap Nisa sambil tertawa kecil. Tak sengaja Nisa melihat Angga tersenyum

"Ternyata kamu kalau senyum manis juga" puji Nisa

Mereka berbincang sampai malam. Angga merasa pundaknya terasa berat ternyata Nisa tertidur di pundak Angga. Angga membaringkan Nisa dan menyelimutinya. Di lihatnya wajah Nisa, dia membenarkan rambut yang menutupi wajah Nisa.

"Aku menyukaimu istriku" Angga membeli pipi Nisa

*****

Menjelang pagi Nisa bangun, dan dia kaget ternyata dia berada di pelukan Angga. Dia melihat Angga yang masih tidur.

"Mata, hidung, bibirnya sangat sempurna" gumam Nisa sambil

"Apa aku sesempuna itu di matamu" ucap Angga membuka matanya

"K-kau sudah bangun" ucap Nisa gugup

"Menurutmu" goda Angga masih memeluk Nisa

"Aku mau bangun" Nisa hendak bangun namun di tahan Angga

"Biarkan begini 5 menit" Angga memeluk Nisa sangat erat

"Keburu kakek bangun" Nisa memukul lengan Angga

"Biarin" ucap Angga

"Ckk!!! bangun nggak. Kalau nggak aku marah" ancam Nisa

"Silakan" Angga tidak bergeming

"Ihhh ... Angga lepasin" Nisa berontak

Cup

"Morning kiss" ucap Angga tanpa malu mencium Nisa. Seketika Nisa memegang bibirnya karena terkejut.

"Selamat pagi istriku" ucap Angga kembali memeluk Nisa

"Kesambet apa ini orang" batin Nisa

"Aku joging dulu" Angga meninggalkan Nisa yang masih syok

******

Nisa memasak sarapan untuk kakek dan Angga. Hari ini weekend Angga libur kerja. Masakan sudah tertata rapi di meja makan. Tak berselang lama Kakek dan Angga sudah duduk di meja makan. Mereka makan tanpa bersuara.

"Kapan kakek bisa dapat cicit" ucap kakek. Angga dan Nisa tersedak bersamaan

"Ehem, mungkin kita belum di kasih sama yang diatas" ucap Angga

"Makanya pergi haninun sana, kamu kebanyakan kerja" sindir kakeknya

"Aku sibuk kek" ucap Angga

"Besok kalian pergi hanimun" ucap kakek

"Terus kantor siapa yang handel kek"

"Tomi juga bisa, dia sudah aku bari tau. Kalian pergi hanimun selama 1 minggu ke paris" perintah kakek

Angga menatap Nisa agar bisa membujuk sang kakek.

"Ehem kek"

"Tidak ada penolakan" kakek menatap mereka tajam. Nisa langsung menundukkan kepalanya

"Tiket kalian ada di atas meja" ucap kakek

Tb

Istri Kontrak Direktur ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang