Hari yang di tunggu akhirnya datang. Nisa sudah berdandan cantik dengan gaun pengantin yang dia pilih. Sekarang dia di ruangan pengantin. Sebelum acara di mulai di sinilah kesempatan bertemu pengantin wanita.
"Nisaaaa" panggil Mila
Mila adalah teman SMA Nisa. Meskipun sudah lama nggak ketemu mereka masih selalu kontak walaupun beda kota.
"Aaaaa .... Milaaa" mereka saling teriak
"Astaga ketemu ketemu kamu udah mau nikah saja" ucap Mila
"Kenapa sih nggak pernah ke rumahku" tanya Nisa
"Maaf sayang, aku kan harus ikut mas Bima tugas luar kota" ucap Mila
"Ya harus gitu dong, suami kerja jauh istri juga ikut hahaha" ucap Nisa
"Bentar deh, aku mau tanya. Kamu kok bisa kenal sama calon suamimu. Yang aku dengar kamu kan belum punya cowok. Kok bisa dapet laki-laki setajir Angga" tanya Mila penasaran
"Namanya juga jodoh Mil" ucap Nisa menutupi apa yang terjadi
"Cinta pandangan pertama nih ceritanya" goda Mila
"Bisa di bilang gitu" Nisa tersenyum
"Ada nak Mila" ibu Nisa
"Tante" Mila mencium tangan ibunya Nisa
"Gimana kabar kamu"
"Baik tante"
"Kamu ke sini sama suamimu kan"
"Iya tante. Kalau gitu Mila ke sana dulu ya. Sekali lagi selamat ya Nisa" Mila memeluk Nisa
Sepeninggalan Mila, Nisa duduk berdua dengan ibunya. Ke dua tangan Nisa di pegang sang ibu sambil tersenyum.
"Ibu hari bahagia sekali, melihat anak ibu yang bakal menjadi istri orang" ucap sang ibu
Mata Nisa mulai memerah mendengar ucapan sang ibu.
"Kamu bahagiakan sayang" tanya sang ibu. Nisa menganggukkan kepalanya. Satu tetesan air mata Nisa akhirnya jatuh
"Ibu berharap di pernikahan ini kamu langgeng sama nak Angga"
Tangisan Nisa makin terdengar
"Sttt anak ibu sudah cantik, tidak boleh nangis nanti jelek lho" ucap sang ibu mengusap air mata Nisa
Nisa langsung memeluk sang ibu.
"Maafin Nisa bu" tangis Nisa
"Kamu tidak salah apa-apa, kamu sudah dewasa. Kamu harus menentukan hidup kamu" sang ibu menepuk punggung Nisa
"Permisi acara akan segera di mulai" WO memberitahu Nisa
"Kita akan bersiap siap" ucap Nisa
"Jangan nangis lagi, make up nya nanti luntur. Kasian Angga nanti" sang ibu membersihkan airmata Nisa
"Ibu ke sana dulu ya"
"Em" angguk Nisa
Setelah ibunya keluar ruangan, Angga masuk ke ruangan Nisa.
"Sudah siap" tanya Angga
Nisa mengambil nafas panjang agar tidak gugup.
"Baiklah"
Nisa merangkul lengan Angga. Pintu menuju pelaminan di buka. Angga dan Nisa berjalan beriringan. Nisa melihat kedua orang tuanya tersenyum dengan bahagia. Begitupun juga kakek Angga.
Ayah ibu maafkan anakmu ini telah membohongi kalian.
"Mempelai berdua memasangkan cincin" ucap pembawa acara
Angga memegang tangan Nisa dan menyematkan cincin di jari manis. Nisa juga memakaikan cincin ke tangan Angga.
"Pengantin pria mencium pengantin wanita"
"Astaga apa ini!!!!!!"
Angga mulai mendekat dan berbisik
"Kita jalankan skenario yang baik" Nisa meneguk ludahnya
Tepuk tangan para tamu menyertai kebahagiaan mereka meskipun hanya pernikahan kontra.
Tbc
part ini hanya dikit banget ya
Tapi semoga kalian suka sama cerita inijangan lupa vote cerita ini
☺☺☺☺☺☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kontrak Direktur ( Tamat )
RomanceUntuk mendapatkan perusahaannya Angga harus menikah dulu. Persyaratan sang kakek memang nggak main-main. Pertemuannya dengan Nisa sangatlah tidak baik. Namun di antara mereka akan ada perjanjian.