delapan

1.5K 33 0
                                    

Tomi masuk dengan membawa sebuah undangan pernikahan anak rekan kerja samanya.

"Permisi pak"

"Ya"

"Anda mendapat undangan dari CEO perusahaan R" ucap Tomi

Angga membuka undangan itu. Tertulis acara pernikahan anak CEO R.

"Apa besok anda saya jemput" tanya Tomi

"Tidak usah, saya akan berangkat sendiri" ucap Angga

"Baik pak, saya permisi" pamit Tomi

Malam hari di rumah Nisa menyiapkan makan malam. Dia melihat ternyata sudah jam 7 malam. Belum ada tanda-tanda Angga pulang.

"Tumben dia belum pulang, apa aku telfon saja" gumam Nisa

Tut

Tut

"Halo Angga"

"Ada apa"

"Kamu sudah pulang?" tanya Nisa

"Ini di perjalanan, kenapa" tanya Angga

"Ya sudah, aku tunggu. Aku sudah masak" ucap Nisa

"Hem .... oke"

Tut

Setelah Nisa menelfon 15 menit kemudian Angga pulang.

"Aku mandi dulu" ijin Angga

"Hem ... oke" angguk Nisa

Setelah 15 menit Angga keluar dan langsung duduk di ruang makan. Mereka pun langsung makan.

"Oh ya, besok malam aku dapat undangan nikah, kamu ikut aku ya" pinta Angga

"Kenapa nggak sendiri saja, aku kan nggak kenal orang-orang di sana"

"Kalau aku datang sendiri malah aneh" ucap Angga

"Anehnya" Nisa mengerutkan kening

"Yang mengundangku sudah tau kalau aku sudah nikah. Undangannya saja tertulis sekalian" ucap Angga

"Huffff .... paling malas datang ke acara gituan" ucap Nisa

"Pokoknya besok harus datang sama kamu" ucap Angga

"Iya ya aku ikut" ucap Nisa terpaksa

--------

Pagi di restoran ibunya. Nisa masih tetap membantu. Gilang juga ada di sana.

"Kak Gilang kapan balik kerjanya" tanya Nisa

"Ngusir nih ceritanya" Gilang dengan wajah cemberut

"Astaga kak nggak gitu" ucap Nisa

"Becanda kok dek" ucap Gilang mencubit pipi Nisa

"Sakittt kak" Nisa mengusap pipinya

"1 minggu lagi aku harus balik kerja" ucap Gilang

"Emmmm" Angguk Nisa

"Kamu nggak keberatan kalau aku kembali kerja" tanya Gilang

"Ya nggak lah kak, kerja ya harus kerja" ucap Nisa

"Pasti sepi kalau nggak ada kamu di sana" Gilang mengacak rambut Nisa

"Makanya kak, cari pacar" goda Nisa

"Mau nggak kamu jadi pacar kakak" ucapan Gilang membuat Nisa terkejut

"Ya .... aku becanda Nisa" tawa Gilang

Istri Kontrak Direktur ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang