Jihoon sepertinya benar-benar dipelet oleh Soonyoung. Saat ini mereka tidur seranjang berdua. Namun Jihoon tidak bepikir jauh-jauh. Ia hanya melihat Soonyoung dengan mata sembab nya tertidur dihadapannya. Tak lupa mereka saling berpelukan. "Capek banget ya Nyoung?" tanya Jihoon yang tidak dibalas oleh Soonyoung karena sudah tertidur lelap.
Keesokan harinya, Soonyoung sudah berada di dapur. Jihoon yang baru saja terbangun pun terkejut. "Nyoung, ngapain lo?" tanya Jihoon. "Tadi gue abis jogging terus nemu mie ayam tadi," jawab Soonyoung yang membuat Jihoon terheran. "Lo abis jogging? Bukannya lo kemarin letoy bener kaya baju kusut?" tanya Jihoon kembali. "Gue kalau lagi badmood emang ngelampiasinnya pake olahraga, cuman kemarin emang gaada tenaga aja karena shock" sahut Soonyoung yang sudah selesai mempersiapkan menu sarapan mereka.
Jihoon beranjak dari kasurnya dan langsung menuju meja makan. "Woaaa kayaknya enak" sahut Jihoon. Soonyoung pun tersenyum dan mempersilahkan Jihoon menyantapnya. "Lo mau cerita gak kemarin ada apa?" tanya Jihoon. "Gue di keluarin dari kampus gue, dan gue disuruh sekolah bisnis di London," jawab Soonyoung dengan lesu. "Hah? Anjir? Orang gila," sahut Jihoon. "Ji, kalau gue beneran ke London. Kita gimana?" tanya Soonyoung. Jihoon hanya terdiam. "Jalani dulu Nyoung, pertahanin hubungan kita, komunikasi jangan sampai putus" jawab Jihoon. "Oiya- lo yakin sekolah bisnis? terus cita-cita lo selama ini gimana?" tanya Jihoon yang hanya dibalas senyuman kecil oleh Soonyoung. Jihoon tau bahwa Soonyoung belum merelakan semua ini.
"Gue bakal sekolah kedokteran disana," ucap Soonyoung dengan santai. "HAH? Kalau ketauan ortu lo gimana?" tanya Jihoon dengan histeris. "Tinggal bohong aja," ucapnya kembali. Jihoon tidak habis pikir dengan ide gila Soonyoung. Orang tua nya tidak bisa hanya sekedar diremehkan saja.
----
Soonyoung kembali menuju rumahnya. Ia dipanggil kembali oleh orang tua entah dengan alasan apa lagi. Sampai dirumah, Soonyoung heran karena bangunan tersebut sepi. Ia pun bertanya kepada asistennya. "Direktur baru saja pingsan Tuan, mereka ada di kamarnya," ucap asisten. Soonyoung pun terkejut dan langsung menuju kamar orang tuanya. Soonyoung langsung menghampiri papanya. Dengan ilmu yang sudah ia dapatkan, ia melakukan pertolongan pertama. Ia mengidentifikasi dahulu penyebab papa nya pingsan. "PANGGIL AMBULANS!!" perintah Soonyoung. Salah satu asisten disana langsung menelponnya.
Beberapa menit kemudian ambulans datang. Soonyoung langsung memberi tahu penyebab papa nya pingsan dan pertolongan pertama yang ia lakukan. Petugas medis langsung mengerti dan membawa papanya ke rumah sakit. "Mama ikut papa aja, Soonyoung nanti nyusul," ucap Soonyoung dan diiyakan Jennie.
Soonyoung langsung berlari menuju mobilnya. Ia menggunakan kecepatan tinggi agar menyeimbangi ambulans tersebut. Sesampainya di rumah sakit, Soonyoung beserta mama nya menunggu di UGD. "Kwon Soonyoung?" tanya salah satu dokter. "Oh halo Professor Kim," ucap Soonyoung sambil menundukkan badannya. Dokter Kim adalah salah satu atasan Soonyoung waktu ia kunjungan ke rumah sakit saat kuliah. "Makasih ya kamu udah ngasih pertolongan pertama ke papa kamu, kalau engga papa mu udah kritis tadi" ucap Dokter Kim. "Iya Dok hehehe," balas Soonyoung sambil tersenyum.
Jennie melihat itu langsung meneteskan air matanya. Soonyoung pun menghampiri Mamanya dan bertanya, "Kenapa mah?". "Maafin Papa Mama,," ucapnya yang sekarang sudah menangis. Soonyoung langsung mengambil tisu dan memberikan ke Mamanya. Soonyoung menepuk pundaknya Mamanya dengan canggung. Ia tidak pernah sedekat ini dengan Mamanya sejak kecil. "Sejahat apapun kalian, kalian tetep orang tua Soonyoung. Mama yang ngelahirin Soonyoung." ucapnya yang tambah membuat Jennie terisak.
----
Papa Soonyoung sudah berada di kamar inap. Ia sudah siuman. Soonyoung sedang mempersiapkan makan siang untuk Papanya. Sedangkan Mamanya membantu Papanya bangkit dari kasurnya. "Makasih Soonyoung," ucap Elgard. Soonyoung hanya membalas senyuman. "Nanti Papa minta dosen kamu buat masukin kamu lagi ke kampus mu" ucapnya yang membuat Soonyoung sangat terkejut, "BENERAN? BENERAN PAH?" tanya nya histeris sambil memegang lengan Papanya. Elgard dan Jennie hanya terkekeh, "Sepengen itu kamu jadi dokter?" tanya Jennie. "Soonyoung mau banyak-banyak bantu orang kaya bantu papa tadi," ucapnya.
Kemudian Soonyoung segera menghubungi Jihoon keadaannya yang berubah drastis dibanding kemarin. Kalau dipikir-pikir, Soonyoung seperti dibantu Tuhan. Mungkin itu imbalannya karena ia udah bisa kuat dan ikhlas dengan semua masalah yang menimpnya. "Haloo?" ucap Jihoon yang mengawali pembicaraan. "Jihooooonn hehehe, i love you" balas Soonyoung dengan cengar cengir. "Apasih Nyoung tiba-tiba banget, btw love u too," sahut Jihoon. Soonyoung pun menghentakkan kakinya karena gemas dan kegirangan. Matanya tiba-tiba menghilang dalam sekejap. "Sayaang, gue boleh masuk fk lagii. Gue gak jadi di d.o hehehe" kabar bahagia Soonyoung. "HAHH? KOK BISAA??" tanya Jihoon yang tidak percaya. Tentu saja ia juga bahagia mendengar itu. "Nanti gue ceritain, lo sibuk kan? Barusan gue denger temen lo ngajak kerkom" ucap Soonyoung. "Kok denger sih lo, yaudah byee" ucap Jihoon yang mengakhiri. "Byee"
----
"Siapa sangka temen gue udah sold out," keluh Seungkwan sambil meratapi kejombloannya. Jeonghan mendengar pembicaraan Jihoon ditelepon tadi ikut merasa gemas. "Utututu bocil gue udah pacaraan nih" goda Jeonghan yang mencubit hidung mungil Jihoon. Jihoon hanya memberontak kecil. "Udah buruan belajar, ujian besok gak ngotak woy" timpal Jihoon.
"Ji, gue boleh belajar bareng lo nanti?" tanya Vernon yang datang secara tiba-tiba. Jihoon tidak menjawabnya. Ia hanya menatap tajam Vernon. "Ji maafin gue-" ucap Vernon lalu Jihoon memukul mejanya. "Lo diem atau gue bunuh" ancam Jihoon. Seungkwan dan Jeonghan hanya menatap bingung dan mengikuti Jihoon yang sudah meninggalkan Vernon ditempat.
"Emang dia kenapa Ji?" tanya Jeonghan. "Psikopat, orang gila, gak punya otak" ucap Jihoon singkat padat tidak jelas. Seungkwan dan Jeonghan makin bingung. "Dia nyerang pacar gue sampe dia harus di operasi," ucap Jihoon. "HAH??!" teriak dua sejoli itu dengan kompak. "Kok gak dikeluarin aja sih tu bocah, ngeri njir" nyinyir Seungkwan. Baru kali ini Jihoon setuju dengan temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
beda jurusan ~ [soonhoon]
Romancedosa apa sih gue ketemu lo lagi? padahal udah beda jurusan.