enam belas

56 6 1
                                    

"Sayaaang,," ucap Soonyoung yang sudah menunggu Jihoon di sofanya. Soonyoung langsung menghampiri Jihoon dan memeluknya. Jihoon pun tersenyum dan membalas pelukannya. Setelah berpelukan, Soonyoung pun langsung mengecup bibir Jihoon. Jujur saja Jihoon masih belum terbiasa dengan kecupan Soonyoung. Bibir kenyal Soonyoung tidak biasa baginya. 

"Kenapa sih? Kayanya seneng banget hari ini?" tanya Jihoon. Soonyoung pun melompat kecil sambil berkata, "Gue masuk FK lagii hehehe. Bisa sekampus sama Jihoon lagii" ucapnya yang langsung memeluk Jihoon. Jihoon pun tersenyum lebar, "Kok bisaa?? Kamu abis nyantet orang tua mu ya?" canda Jihoon. Soonyoung pun menggendong Jihoon dan meletakkan di sofa. Jihoon kebingungan dan sedikit gugup. Soonyoung mendekatkan bibirnya di telinga Jihoon, "Mungkin karena kita gak bisa pisah?" bisik Soonyoung. "APASIH, beneran ih gue nanya" pukul Jihoon di dada Soonyoung. "Gue cuman nyelametin papa gue yang pingsan kemaren." ucap Soonyoung. "HOHOOO pacar gue beneran udah jadi dokter niihh??" Jihoon yang bangga. 

Soonyoung pun ikut tersenyum bangga. "Jadi gue gak dapet hadiah nih dari lo?" tanya Soonyoung. "Emang lo mau apa?" tanya Jihoon bingung. "Euung apa yaaa, quality time?" ucap Soonyoung yang hanya dibalas kekehan Jihoon. "Lo mau ngapain sama gue coba?" kekeh Jihoon. Soonyoung langsung menidurkan Jihoon di sofanya. "Bentar aja,," ucap Soonyoung kemudian mencium kembali bibir Jihoon. Mereka berdua memejamkan mata. Soonyoung mulai menguasai mulut Jihoon. Jihoon hanya pasrah dan merespon Soonyoung dengan baik. 

Ting Tong! Ting Tong!

Mereka menghentikan aktivitasnya dan melihat pintu yang berbunyi bel. Soonyoung langsung jalan menuju pintu untuk membukanya. Jihoon masih terduduk di sofa dan mencoba memantau Soonyoung. 

"Eh Mama ngapain disini-" tanya Soonyoung yang mencoba menghentikan Jennie yang memasuki apartemen. "Jadi kalian se kamar berdua?" tanya Jennie yang memergoki Jihoon juga. "Eh ha-halo tante," ucap Jihoon yang langsung bangkit dan membungkukkan badannya. "Soonyoung ada kamar sendiri dong, ini cuma mampir aja," ucap Soonyoung. 

"Jihoon-ssi, kamu mau balik kos saya apa mau disini?" tanya Jennie yang sudah duduk di sofanya. Jihoon hanya terdiam. Ia menatap Soonyoung. "Disini aja tante, ada temennya" ucap Jihoon dengan ramah. "Ah kalian ini, kalau pacaran bilang aja sih. Gak usah ditutup-tutupin" ucap Jennie yang memainkan kacamata hitamnya. Sontak mereka berdua kaget. "Mama kok- tau..?" tanya Soonyoung. Jennie pun ikut terkejut. Padahal ia hanya bercanda. "HAH? BENERAN?" sontak Jennie


"Sejak kapan?" tanya Jennie yang kini meminum teh buatan Jihoon. "Sejak Jihoon pindah sini," jawab Soonyoung. Jihoon saat ini sangat gugup. "Jangan-jangan kalian udah-" ucap Jennie terpotong oleh Soonyoung. "Apasih mah, jangan mikir aneh-aneh." sahut Soonyoung. 

"Soonyoung, kamu jaga Jihoon baik-baik ya. Jangan sampe lecet, awas kamu" omel Jennie yang membuat Jihoon terkekeh. "Makasih tante," ucap Jihoon sambil tersenyum lebar. "Cuih pantes anak saya suka, senyum kamu manis banget" goda Jennie. Soonyoung hanya memukul pelan paha Mamanya. 

Akhirnya Mama Soonyoung mengundurkan diri. Soonyoung dan Jihoon saling bertatapan sejenak lalu mereka tertawa. "Udah direstuin nih gue?" tanya Jihoon. Soonyoung mendekatkan kembali wajahnya ke Jihoon. Hidung mereka bersentuhan. "Iya sayang, tinggal nunggu kita lulus aja. Nanti mau langsung gue nikahin lo" jawab Soonyoung dengan tersenyum. Mereka pun melanjutkan aktivitas yang sempat terpotong tadi. 

----

"Hai broooo,," sahut Soonyoung yang membuat Seokmin dan Mingyu bingung. "UNYOONG GUEE~" ucap Seokmin yang langsung berpelukan dengan Soonyoung. Tak lupa ditambah sedikit drama. Soonyoung yang merasa geli langsung melepas pelukannya, "Lebay lo" sinis Soonyoung. "Kok bisa balik lagi bro?" tanya Mingyu. "Lo punya skill, lo punya kuasa" pamer Soonyoung. "Emang lo punya skill apa selain godain Jihoon?" tanya Seokmin. "Bangsat lu," 

"Gue abis nolongin bokap gue, emang skill pertolongan pertama gue dari dulu gapernah salah bro" ucap Soonyoung yang sekarang menaruh tasnya di kursi. "Lo gak inget dulu lo pernah ngira bocil berdarah padahal cuma ketumpahan sirup doang? Mana udah heboh lagi." sahut Mingyu membuat Soonyoung melayangkan satu pukulan. "ITU UDAH LAMA TOLOL" teriak Soonyoung yang membuat Seokmin dan Mingyu tertawa. 

"OKAY SEMUANYA, KITA MULAI KELASNYA" 

----

"Halo?" tanya Jihoon yang sedang berada di panggilan. 

"Jihoon, pulang."  pinta Mama Jihoon. 

"Jihoon sibuk Mah," timpal Jihoon. 

"MAMA BILANG PULANG YA PULANG! Papa mu masih belum pulih" ucap Ji Eun, Mama Jihoon

"Mama selama ini kemana aja? Papa kecelakaan mama gak peduli" sahut Jihoon yang sedikit mengambil resiko. Namun pertanyaan Jihoon hanya dibalas panggilan tertutup. Jihoon hanya menghela napas. Bagaimana ia bisa pulang padahal tugas numpuk segunung Himalaya ini? 

Jihoon pulang ke apartemen dengan lelah. Ia baru saja menyelesaikan 2 tugas sekaligus. Tumben sekali Soonyoung juga belum pulang. Padahal hari sudah mulai petang. Jihoon pun mengecek kulkas nya. Ia menemukan sekaleng bir. Ia pun mengambil dan meminumnya sendiri. 

30 menit telah berlalu dan Soonyoung belum kunjung pulang. 3 gelas bir pun sudah diminum oleh Jihoon. Saat ini muka Jihoon sangat merah. Kepalanya sangat berat dan pandangannya buram. "Euungh, Soonyoungie... kenapa belum pulaang...?" ucapnya mabuk lalu tertidur diatas meja makan. 

Baru saja dibicarakan, Soonyoung pulang dengan membawa toppoki. Namun ia sangat terkejut melihat Jihoon sudah tidak berdaya diatas meja makan dalam keadaan mabuk. "Jihoon? Lo gapapa?" tanya Soonyoung sambil menggoyangkan badan Jihoon. Lantas Jihoon terbangun dan mulai melantur. "Kamuu.... Soonyoungie? Hueee Soonyouuung bantuin gue kerjain skripsii." ucapnya sambil memeluk kaki Soonyoung. Lalu Jihoon berdiri dan menuju meja belajarnya. "Gue! Pasti bisa! Eung kenapa gak bisa dibuka laptopnya?" Jihoon yang saat ini menggunakan buku yang ia kira laptop. 

Soonyoung hanya terkekeh dengan tingkah mabuk Jihoon. "Sayaang, tidur aja ya??" ucap Soonyoung yang sekarang membawa Jihoon di kasurnya. Jihoon menyipitkan matanya. Ia melihat bibir Soonyoung. "Eo? Kita belum poppo,, heheehehe" ucap Jihoon sambil mengecup singkat bibir Soonyoung. Soonyoung tersenyum menang. "Kamu mabuk ternyata makin nakal ya," sahut Soonyoung sambil mencubit hidung Jihoon. Saat ini Jihoon sudah terlelap. 

"Lo kenapa mabuk Ji? Lagi ada masalah apa?" tanya Soonyoung sambil mengelus rambut Jihoon. Tak lupa ia mengecup dahi Jihoon.




beda jurusan ~ [soonhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang