05

181 6 0
                                    

"Gue mau." final Jenna, Dela tersenyum mendengar itu.

"Tapi..bener nih lu mau?"tanya Dela memastikan.

"Iya, gue mau." ucap Jenna dengan tekad yang sudah bulat.

"Okey, nih lo ganti baju." Dela memberikan paper bag berisi baju model kurang bahan dan sepatu heels pada Jenna.

"Harus pake ginian?" tanya Jenna menatap Dela.

"Ya harus lah, nanti om om kaya raya gak tergoda sama lu." ucap Dela.

Jenna mendengus. Semoga ia gak salah udah milih kerjaan ini. Dengan ini, Jenna bisa mendapatkan uang banyak. Hutang dokter itu bisa lunas dan ia bisa menyewa pengacara untuk Adit.

Jenna bangkit lalu melangkah ke kamar mandi untuk mengganti pakaian.

Setelah selesai, Jenna keluar kamar mandi. Namun Jenna dikejutkan dengan pemandangan tak senonoh disini membuat Jenna dengan cepat mengalihkan tatapannya dan berlari kecil ke Dela.

"Wah gila, Jenna lu itu punya tubuh yang bagus. Tubuh lu gak terlalu kurus juga gak terlalu gemuk. Om om kaya raya pasti suka sama tubuh lu." Jenna tersenyum jijik mendengar pujian yang dilontarkan Dela.

"Gua udah telpon om om yang mau nyewa lu, lu tunggu aja disini." ucap Dela. Jenna mengangguk kecil.

"Hai om." Jenna mendongak dan mendapati seorang pria sedang cepika-cepiki dengan Dela.

"Mana? Ini?" kata pria itu sambil menunjuk ke arah Jenna.

Dela mengangguk, "iya ini. Jenna lu berdiri."

Jenna bangkit dan berdiri di tempat. Pria itu mmenatapnya dengan penuh nafsu membuat Jenna jijik.

"Gimana? Cantik kan? Mulus kok, om pasti sukak." ucap Dela.

"Iya saya suka. Seksi." katanya.

Jenna menurunkan rok yang sedikit ke atas agar lebih menutupi pahanya.

"Sial! Kenapa gue jadi lonte begini sih. Tapi gapapa, demi kakak gue, gue rela begini." batin Jenna.

"Ayo," Jenna tersadar dan menatap uluran tangan pria itu di atas angin, hendak menggandengnya.

Jenna tersenyum lalu membalas uluran tangan itu. mereka pun berjalan keluar club.

"Aku akan kasih kamu uang yang banyak kalo kamu bisa puasin aku." ucapnya kemudian beralih memeluk area pinggang membuat Jenna tidak nyaman.

"Om mau ngasih uang berapa emangnya?" tanya Jenna.

"Ssstt, jangan panggil aku om. Panggil aja sayang." ucapnya. "Mau kamu berapa? aku akan kasih." lanjutnya.

Jenna tersenyum kaku. Ini pertama kalinya ia melakukan pekerjaan ini. Setelah semuanya beres, Jenna tidak akan mau lagi kerja seperti ini.

Ya Tuhan..maafkan aku.

"Mau 50 juta, gimana?" ucap Jenna. Sungguh permintaan yang tidak masuk akal.

"Boleh, tapi kasih aku ronde yang banyak ya?" jawabnya. Jenna hanya tersenyum membalas.

"Oh iya, sebelum berangkat. Kamu beli alat pencegahnya dulu. Kembaliannya untuk kamu." ucapnya seraya membuka dompet dan memberikan uang merah kepada Jenna.

Jenna mengangguk lalu melenggang ke minimarket.

...

Jenna keluar minimarket. Sembari berjalan, Jenna memasukkan uang kembalian ke dalam dompet tanpa memperhatikan jalanan.

Tiiiin!

"Aaaa!!!" teriak Jenna kemudian terjatuh saat bagian depan mobil orang itu sedikit menabrak tubuhnya.

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang