Anhar merapikan pakaiannya ke dalam koper, tepat malam ini juga Anhar akan terbang ke Jambi. Setelah mendapatkan alamat rumah Jenna, Anhar berencana untuk menjemput orang tuanya disana dan akan melamar Jenna setelah kembali ke Jakarta.
1 jam lebih, akhirnya Anhar tiba di Bandara Sultan Thaha Saifuddin, Jambi. Anhar pun segera menuju rumah orang tuanya.
-Rumah orang tua Anhar
Tok.. Tok..
Anhar mengetuk pintu, tak lama pintu terbuka memunculkan wanita baya berkerudung.
"Anhar?" Anisa--ibu Anhar terkejut menatap putranya yang tiba-tiba ada di depan pintu.
"Ini kamu kan?"
Anhar tersenyum sambil mengangguk. "Assalamu'alaikum Ma.. Apa kabar? " ucapnya lalu menyalimi tangan sang ibu.
"Waalaikumsalam, mama baik." Anisa lalu memeluk Anhar. Menumpahkan rindu. "Kenapa gak kasih kabar mama kalo mau datang? Udah gitu malam-malam datangnya."
Anhar terkekeh. "Surprise dong."
"Ya Allah...ayo masuk, masuk."
Anhar digiring menuju sofa lalu duduk disana.
"Bentar ya mama buatin minum, sekalian panggil aba."
Tak lama, pria baya yang Anhar sebut Aba menghampirnya. Anhar segera mencium tangan sangat ayah.
"Aba apa kabar?"
"Alhamdulillah baik. Dadakan banget, Har. Kalo kamu ngomong aba sama mama siapin makanan kesukaan kamu." Ucap Toni.
"Gapapa aba, Anhar dateng mendadak karena Anhar mau sampein sesuatu."
"Sesuatu apa?" Toni menatap Anhar. "Oh iya, Aba juga mau sampein sesuatu ke kamu. Waktu itu aba sama mama mau kasih tau kamu, tapi enakan bicara langsung."
Anisa datang dengan teh hangat lalu menaruhnya ke meja dan duduk disamping Anhar.
"Emang apa Ba?" Tanya Anhar balik. Ia lebih penasaran dengan sesuatu yang ingin disampaikan oleh orang tuanya.
"Jadi gini, kakek mu punya janji untuk menikahkan kamu sama Cynthia, cucu dari temannya kakek." Anhar menatap Toni tak mengerti. "Aba sama mama setuju, soalnya waktu ketemu, Cynthia anak yang baik, dan cantik juga."
"Aba, boleh Anhar ngomong?" Tanya Anhar diangguki Toni.
"Kenapa Har?"
"Anhar suka sama orang lain, Ba. Anhar dateng kesini mau ajak aba sama mama ke Jakarta, untuk datang ke rumah perempuan yang Anhar suka. Anhar mau melamar dia."
"Waduh...tapi itu janji kakek kamu, Har. Aba aja gak bisa nolak."
"Kakek mana? Anhar mau ketemu."
"Kakek udah tidur."
Anisa menatap suami dan anaknya silih berganti. Tak bisa berkata apa-apa dan tak tau harus membela pilihan sang anak atau janji itu.
"Anhar, lebih baik kamu istirahat. Besok kita lanjut pembicaraan ini sama kakek, ya?" Anisa mengusap-usap pundak Anhar.
"Ma, Anhar mau nikah sama orang yang Anhar suka, Ma." Lirih Anhar.
Anisa menatap tak tega anak bungsunya. "InsyaAllah ada jalan, Har. Besok kita omongin baik-baik ya. Sekarang kamu istirahat."
-Kamar
21.00 wibAnhar menutup pintu, lalu bersandar. Perkataan Toni terus berputar di kepalanya, membuat pikiran buruk tiba-tiba muncul. Bagaimana kalau ia tidak berjodoh dengan Jenna? Bagaimana jika kakeknya tidak merestui?

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband
Romance"Aku suka Kak Rey dari kecil." "Aku tau. Inget gak? dulu kita pernah main nikah-nikahan?" Jenna menganggukkan kepalanya. "Sampai sekarang, kita belum cerai." -_-_-_- Cerita ini menceritakan bagaimana Jenna bertemu dengan pria berhati malaikat hing...