13

116 6 0
                                    

Jenna berlari sekuat tenaga menuju gedung kampus utama, dimana Rey berada. Jarak gedung kampus utama dengan gedung kampusnya lumayan jauh, mengharuskan Jenna berlari marathon agar Rey tidak menunggu lama.

"Jennaira Citra!!!"

Jenna refleks menolehkan kepalanya saat seseorang memanggil namanya. Bersamaan dengan itu, Jenna menghentikan larinya.

'Aduhh dia ngapain sih manggil!' -Batin Jenna.

Jenna menghela nafasnya lalu menghampiri orang itu.

"Ada apa Pak?" tanya Jenna pada Dosen yang memanggilnya.

"Kamu mau kemana?" tanya Dosen itu.

"Eum.. saya mau ketemu temen. Pak Anhar kenapa panggil saya?"

"Oh ini, saya minta tolong sama kamu boleh?"

Jenna mengernyitkan keningnya. "Apa Pak?"

"Temenin saya jenguk Bu Amel, dia udah lahiran."

"Kenapa harus saya Pak?"

"Saya maunya sama kamu."

Jenna menghela napas pelan, dalam hati ia menggerutu kesal pada Dosen di depannya ini.

TAPI SAYA GAMAU.

"Saya gak bisa Pak." jawab Jenna.

"Kenapa?"

"Saya ada janji sama temen. Kalo gitu saya permisi." ucap Jenna berusaha sopan lalu melenggang pergi.

Anhar menatap kepergian Jenna, ada rasa kesal ketika mahasiswi itu menolak ajakannya. Namun Anhar harus tenang, dia pasti bisa mendapatkan hati mahasiswinya itu.

😋😋😋

"DOKTER REY!!!"

Pekikan itu membuat Rey yang tengah bersandar pada bagian depan mobil, menoleh dan menemukan Jenna yang berlari ke arahnya.

"Maaf Dok, saya datengnya lama..huftt... huftt.." Jenna membungkuk, mengatur napasnya yang tak karuan.

"Saya menghabiskan waktu lima menit, tiga puluh detik berdiri seperti patung Pancoran nunggu kamu." ucap Dokter Rey.

Jenna tertawa kecil mendengarnya, lawak juga nih Dokter.

"Maaf Dok, tadi ada Dosen panggil saya, jadi saya lama kesininya."

"Kalo gitu, maaf saya ganggu kamu."

"Nggak ganggu Dok, emang Dosennya aja yang kurang kerjaan." balas Jenna. "Oh ya, kira-kira Dokter kesini kenapa?"

"Saya mau membicarakan sesuatu sama kamu." terang Rey.

"Hah? Apaan tuh?" Jenna mengernyitkan keningnya dengan bingung.

"Sesuatu, tapi gak disini, Jen. Privasi."

😁😁😁

Jenna menatap sekitar restoran yang lumayan ramai. Ternyata Rey mengajaknya ke restoran, entah ingin apa Dokter itu mengajaknya kesini.

Makan siang? Hm.. kalo iya lumayan, Jenna sedang lapar saat ini.

"Duduk Jen."

"Ah iya, Dok."

Jenna duduk dengan tenang, matanya mengelilingi sekitar sesekali mengatur napasnya karena gugup.

"Jen," panggil Rey.

Jenna segera menatap Rey dengan kedua alis terangkat. "Hm? Kenapa Dok?"

"Mau makan apa?" tanya Rey.

"Oh e-enggak Dok, gausah hehe." Jenna tertawa kecil.

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang