03

248 8 0
                                    

Haihaihaiiiiii 🤗
Happy reading sayank😹
Maaf kalo gajelas ceritanyaa😇

***

"Kurang kerjaan tuh Dokter! Kenal aja kagak mau sok bantu gue! Iya gue tau, duit lo banyak, tapi gausah ngerendahin gue juga kali!" Jenna mendumal sepanjang jalan, membuat beberapa orang melihat aneh ke arah gadis itu.

"Ehh tapi, gue.. Gak punya uang buat bayar. Da sih uang, tapi biaya administrasi pasti mahal banget." gumam Jenna dengan dengan wajah semerawut.

Krrrkk.

"Sshh." Jenna memegangi perutnya yang berbunyi. Ia memeriksa saku celana, tangannya mendapati sebuah benda dan saat ia keluarkan.

"Sepuluh ribu. Makan apaan ini cuma segini!" keluhnya.

Kalian tau sendiri bagaimana mahalnya makanan di kantin rumah sakit. Ya, meskipun seorang brand ambassador, Jenna bukan orang kaya seperti Fadil Jaidi. Dirinya hanya orang sederhana.

Apalagi, tadi Jenna meninggalkan pekerjaannya, otomatis ia hanya mendapatkan pendapatan yang sedikit.

Jenna mendengus lalu melenggang pergi ke kantin sambil memegangi perutnya yang sudah memberontak kelaparan.

"Mbak, donat ini berapa?" tanya Jenna pada pelayan donat.

"Yang ini 15 ribu." ucapnya.

Jena melotot.

"Yaudah makasih ya mbak." ucap Jenna sopan lalu keluar kantin rumah sakit.

Daripada gak dapat makanan, lebih baik ia keluar rumah sakit. Makanan di pinggir jalan selain enak, higienis juga murah.

"Bu, saya pesen bubur ayam nya ya bu satu." Jenna mengangkat kakinya untuk duduk di kursi yang memanjang.

Sembari menunggu pesanan, Jenna melamun dengan dagu bertumpu tangan kanan ku.

"Ini neng bubur nya."

"Makasih bu. Bu?" ujar Jenna kemudian memanggilnya.

"Iya neng?" ibu penjual itu menatap Jenna.

"Ini harganya berapa ya bu?"

"Itu harganya 7 ribu aja neng," jawabnya.

"Ohh, iya bu" jenna beroh ria sambil tertawa gak jelas.

Jenna segera melahap bubur dengan gerakan cepat, hal itu membuat gadis itu tersedak kacang kedelai dan membuat hidungnya panas karena sambal.

"Uhuk uhuk...bu ini minumnya gratis apa bayar bu?" tanya Jenna menunjuk sebuah teko berisi teh tawar.

"Ambil aja neng gratis."

Jenna mengambil gelas kemudian menuangkan air lalu meneguk cepat hingga kandas.

"Ck! pelan-pelan napa si udah kayak babi!" omel Jenna pada dirinya sendiri.

Setelah kejadian tadi, akhirnya Jenna melahap makanan dengan pelan-pelan layaknya tuan putri.

***

Setelah mengisi perut, Jenna kembali masuk ke dalam rumah sakit dengan tangan menenteng sebuah plastik berisi lontong dan tahu isi. Siapa tau sang ibu kelaparan.

Matanya menatap orang yang berlalu lalang di rumah sakit dan seketika berhenti saat melihat dokter tadi sedang mengobrol dengan seorang wanita.

Merasa dokter itu akan menoleh menatap nya, dengan cepat Jenna berlari kecil ke ruangan sang ibu di rawat.

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang