•
•
•
•
•HAPPY READING
◉
◉⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝
Hari ini adalah hari penentuan, Beberapa kelas yang memasuki final kini sedang bersiap-siap.
"Kalian semangat" ujar anak kelas Diyelline menyemangati seluruh teman-teman yang akan bermain.
Pertandingan pertama adalah futsal.
Perebutan juara tiga di raih oleh X IPA 3.
Kini perselisihan sengit karena mereka sama-sama unggul, anak-anak kelas Diyelline terlihat santai, begitu juga dengan Sefa, padahal kelasnya kini melawan kelas kekasihnya.
"Yaelah udah menang ini kelas kita" ujar Sefa di angguki yang lain.
Pertandingan berjalan dengan tegang, dan pada akhirnya kelas XI MIPA 2 lah yang memenangkan lomba futsal namun lomba basket mendapat juara 2, tidak apa seenggaknya kelas mereka mendapat juara semua.
Kini giliran volley, Diyelline dan yang lain hanya menatap tim kelas lain yang sedang bermain, mereka akan bermain di pertengahan melawan XII IPS 3.
Diyelline membaca bagaimana lawan bermain, saat tengah fokus mata nya menatap ke arah seseorang dengan pakaian serba hitam di antara murid-murid yang sedang bersorak.
Diyelline menyeringai, sudah menunjukan wujud ternyata.
Penonton bersorak ramai saat permainan selesai.
Kini tim Diyelline beranjak setelah di umumkan oleh MC.
Diyelline berjalan dengan wajah datar dengan Allexa di samping nya dan bersama teman-teman tim nya yang lain.
"Ini yang katanya jago itu?" ujar remeh seorang gadis dengan penampilan menor yang menjadi kakak kelasnya itu.
Diyelline hanya diam tidak menjawab membuat gadis itu geram.
"Sok banget sih lo, gue ini kakak kelas lo, adkel aja banyak gaya" tambah gadis itu dengan kesal.
Diyelline menaikkan sebelah alisnya lalu mendecih.
Saat gadis itu ingin berbicara, tetapi tidak jadi karena wasit menghampiri.
Setelah di berikan beberapa instruksi pun pertandingan dimulai.
Bola berada di tim lawan, tim Diyelline sangat santai selagi menunggu bola itu di lambungkan.
Saat lawan sudah melakukan servis tim Diyelline langsung mengambil nya dan meng oper.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| quattro donne ||
Teen FictionTanpa bicara Diyelline mengambil cookies itu lalu memakannya. "Enak gak?" tanya Sefa dengan muka berharap, pasalnya Diyelline kalau ngomong selalu jujur. "Enak, kapan bikinnya?" tanya Diyelline balik. Sefa bersorak karena cookies nya disukai Diyelli...