Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
•
•
•
•
HAPPY READING
◉
◉
⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝
Kini ke tujuh gadis itu sudah sampai di mansion Diyelline.
Delina menganga menatap mansion Diyelline.
"Anjir ini rumah apa istana" celetuk Delina.
"Iya anjir gede banget, bener ternyata yang di sosmed itu kalo keluarga Emmertha kaya banget" timpal Clara.
"Biasa aja Del muka lo" ujar Sefa terkekeh melihat Delina menatap tak percaya apa yang dilihatnya.
"Ayo masuk" ajak Diyelline, mereka pun memasuki mansion Diyelline.
"Non mari masuk" sapa bi Tina kepada mereka semua.
"Mari non-non duduk" ujar Bu Tina.
Mereka pun duduk di ruang tamu, "Makasih bi" ujar Sefa di angguki bi Tina.
"Mau minum apa biar saya ambilin" tanya Bu Tina.
"Bibi bikinin minum sama cemilan ya bi, nanti taro di ruang latihan dance aku" ujar Diyelline.
Bi Tina pun mengangguk lalu pamit untuk membuatkan mereka cemilan dan minum.
"Lo pada mau tunggu disini apa gimana? gue mau ganti baju dulu" tanya Diyelline kepada mereka.
"Tunggu disini aja" ujar Bella lalu Diyelline pun pergi menuju kamarnya.
Setelah selesai mengganti dengan kaos putih polos dan juga celana Jogger abu, Diyelline pun beranjak menghampiri teman-temannya.
"Non susah bibi siapkan semua ya, bibi juga taruh handuk kecil" ujar sang bibi menghentikan langkah Diyelline.
"Oke bi, makasi ya" ujar Diyelline, "Sama-sama non".
Diyelline lanjut menghampiri teman-temannya.
"Ayo" ajaknya lalu mereka pun mengikuti langkah Diyelline.
Mereka berjalan menaiki lift menuju lantai 3.
"Eh buset bahkan pake lift anjir" ujar Delina membuat mereka terkekeh.
"Orkay Del orkay" balas Gladis.
"Mau deh gue, angkat gue jadi adek lo Lin" ujar Delina kepada Diyelline.
"Sembarangan" balas Clara seraya mengusap wajah Delina.
Mereka pun sampai di lantai 3 lalu berjalan menuju sebuah ruangan dengan pintu berwarna abu.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| quattro donne ||
Novela JuvenilTanpa bicara Diyelline mengambil cookies itu lalu memakannya. "Enak gak?" tanya Sefa dengan muka berharap, pasalnya Diyelline kalau ngomong selalu jujur. "Enak, kapan bikinnya?" tanya Diyelline balik. Sefa bersorak karena cookies nya disukai Diyelli...
