•
•
•
•
•HAPPY READING
◉
◉⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝
Hari ini adalah hari pembagian ruangan, sebelum melihat nama dan ruang berapa di mading, Diyelline berserta ketiga temannya sedang menunggu dibagikan kartu ujian di dalam kelas.Saat sudah selesai dan sudah mendapatkan kartu, mereka keluar berjalan ke arah mading, mading sudah terlihat agak sepi jadi memudahkan mereka.
Mereka membaca nama-nama yang tertera.
"KITA SATU RUANGAN" teriak Sefa membuat mereka menjadi pusat perhatian.
"Aduh maaf ya semua, elah malu-malu in semur" umpat Bella ke arah Sefa dan Sefa hanya menyengir seraya menggaruk tengkuknya.
"Gila keren banget, bantuin ya kalo gue gak bisa" ujar Sefa.
Diyelline menggeleng, "Selama ujian lo harus belajar, nanti gue bantu, gak akan gue biarin lo nyontek Fa, lo itu bisa cuma lo gak mau" ujar Diyelline membuat Sefa terdiam.
"Belajar sama gue atau nilai lo anjlok?" tanya Diyelline yang membuat Sefa gelagapan.
"Oke oke gue belajar sama lo" putus Sefa, daripada dirinya mendapat nilai anjlok, yang ada sama ayah nya di kepret dia.
Setelah itu mereka beranjak menuju kantin untuk mengisi perut, hari ini pulang di cepatkan karena guru-guru yang sibuk.
"Lo emang gak les Lin?" tanya Allexa.
"Nggak, kata papa gue udah gak perlu les" ujar Diyelline dengan senyuman, salah satu yang ia syukuri adalah, ayahnya sudah tidak memberikan tekanan pada dirinya untuk belajar tidak kenal waktu.
"Oh oke" balas Allexa.
Mereka menghabiskan waktu istirahat sampai jam pulang.
Allexa dan Sefa beralih pamit pulang duluan.
Kini Diyelline sedang menunggu Bella di jemput.
"Kenapa?" tanya Diyelline melihat wajah Bella yang tertekuk.
"Ayah belum bolehin gue bawa motor, padahal gue udah lancar bawanya" ujar Bella lesu.
"Nanti gue bilang ayah lo" ujar Diyelline, "Beneran?" tanya Bella dengan antusias.
Diyelline mengangguk lalu menepuk puncak kepala Bella.
"Minggu mau ikut gue nge gym?" tanya Diyelline membuat Bella menatap nya.
"Nge gym? seriusan Lin? mau!" setuju Bella.
"Oke nanti ajak dua bocah itu juga" balas Diyelline dibalas anggukan semangat oleh Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| quattro donne ||
Teen FictionTanpa bicara Diyelline mengambil cookies itu lalu memakannya. "Enak gak?" tanya Sefa dengan muka berharap, pasalnya Diyelline kalau ngomong selalu jujur. "Enak, kapan bikinnya?" tanya Diyelline balik. Sefa bersorak karena cookies nya disukai Diyelli...