•
•
•
•
•HAPPY READING
◉
◉⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝
Hari ini adalah hari ketiga classmeeting di SMA Batari, dan hari ini adalah hari penentuan kelas mana yang akan masuk ke babak final dalam pertandingan basket dan futsal, kelas XI MIPA 2 sudah pasti mengikuti babak penentuan, dan sekarang seluruh anak kelas sudah berkumpul di tribun untuk mendukung tim basket putra dan putri."Aduh keren banget kelas kita jir" ujar Bella saat melihat anak kelas mereka bermain basket dengan lihai.
"Jir tapi ini sulit ni, seimbang banget" greget Sefa saat melihat skor hanya selisih dua walaupun kelas mereka lebih besar skor nya.
Saat detik-detik terakhir, Tano salah satu anak kelas mereka sedang menggiring bola, semua anak MIPA 2 sangat deg-degan, dan akhirnya bola tersebut masuk kedalam ring dan tak lama suara periwit memenuhi lapangan membuat kelas XI MIPA 2 bersorak ramai.
"HUUU GACOR KALI BOSSS" teriak Sefa.
Diyelline dan Allexa bertepuk tangan seraya berdiri seperti yang lain.
Pertandingan selanjutnya adalah basket putri, kelas mereka berada di urutan terakhir, saat ini mereka sedang menunggu karena sebentar lagi kelas mereka bermain.
Namun tiba-tiba seorang gadis dengan Jersey berwarna soft biru itu menghampiri kelas mereka, dia Defi, salah satu anggota basket yang menjadi perwakilan kelas mereka.
"Lo kenapa Def muka lo panik gitu?" tanya Sefa saat Defi sampai di tengah-tengah mereka.
"Ini anu aduh gimana nih, si Ayna perut nya sakit, dia halangan hari pertama, dia gabisa main, kita kekurangan orang gimana dong?" tanya Defi panik.
"Hah lo serius?" tanya Bella kaget.
"Iya Bell ini gue lagi bingung banget gimana nih?" tanya Defi kepada teman-teman kelasnya.
"Masalahnya siapa yang bisa basket lagi selain kalian coba" ujar ketua kelas mereka menatap rumit.
"Aduh gimana ini dikit lagi kelas kita main" ujar Clara dengan panik.
Mereka kelimpungan sedangkan disana pertandingan sudah akan berakhir.
"Ayo, biar gue yang gantiin" suara itu mengalihkan atensi mereka, mereka menatap kaget, diam-diam sangat menghanyutkan.
"Lo serius Lin?" tanya Bella, setau nya Diyelline tidak pernah bermain basket.
"Hm" gumam Diyelline membalas pertanyaan Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| quattro donne ||
Teen FictionTanpa bicara Diyelline mengambil cookies itu lalu memakannya. "Enak gak?" tanya Sefa dengan muka berharap, pasalnya Diyelline kalau ngomong selalu jujur. "Enak, kapan bikinnya?" tanya Diyelline balik. Sefa bersorak karena cookies nya disukai Diyelli...