![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. •
•
•
•
•HAPPY READING
◉
◉⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝
Sefa pulang dengan senyum yang mengembang, dengan tangan yang memeluk sebuah bucket bunga mawar yang harum.
Saat berjalan masuk dirinya melihat sang ayah dan ibu sedang menonton di ruang keluarga.
"Widih jadian dia bu" ujar sang ayah seraya menampilkan raut tengilnya.
"Dih sok tau" ujar Sefa lalu mencium kedua punggung tangan orang tuanya.
"Tau lah, sebelum Ario pergi, dia udah bilang duluan ke ayah" ujar sang ayah seraya menepuk dada nya bangga.
Sang ibu terkekeh melihat wajah malu anaknya.
"Anak ibu sudah besar nih ceritanya? udah cinta-cintaan" ledek sang ibu seraya menoel idung sang anak membuat Sefa semakin malu.
"Hahaha gak papa, kan Efa emang udah besar, asalkan tau batasan ya nak, pacaran yang semestinya nya aja oke?" ujar sang ibu.
Sefa mengangguk lalu memeluk ibu nya yang dibalas pelukan hangat dan sebuah elusan di kepala nya.
"Mana traktir ayah" ujar sang ayah seraya menedengkan tangan.
"Ih apasih malak malak" ujar Sefa kepada sang ayah.
"Loh kan kalo jadian harus ada pajak nya" celetuk sang ayah.
"Bu liat tuh pemerasan, kan harusnya Sefa yang dikasih uang" ujar Sefa membuat ibu nya tertawa dan ayah nya mendengus.
"Udah sana kamu bersih-bersih gih" ujar sang ibu yang langsung di turuti Sefa.
Jika kakak nya tau sudah pasti dirinya di ledek habis-habisan dan pastinya di palakin, untung saja kakak nya sedang ada kerjaan di luar kota.
Sefa berjalan menuju kamarnya, lalu meletakkan bunga nya di meja belajar, niatnya setelah bersih-bersih dirinya akan menata bunga itu.
"Gercep juga si Ario" ujar Diyelline menatap postingan Ario di Instagram.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
|| quattro donne ||
Teen FictionTanpa bicara Diyelline mengambil cookies itu lalu memakannya. "Enak gak?" tanya Sefa dengan muka berharap, pasalnya Diyelline kalau ngomong selalu jujur. "Enak, kapan bikinnya?" tanya Diyelline balik. Sefa bersorak karena cookies nya disukai Diyelli...