•
•
•
•
•HAPPY READING
◉
◉⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝
Ke empat gadis itu berjalan menuju parkiran sekolah, parkiran tidak ramai karena mungkin hanya beberapa siswa yang masih ada di sekolah.
Sefa menghampiri Ario saat melihat lelaki itu sedang memainkan handphone nya dan bersandar di motor besarnya itu.
"Ayo pulang" ujar Sefa saat tiba di depan Ario.
Ario mendongak, menatap gadisnya yang tengah tersenyum, tangan nya terulur mengelus kepala Sefa.
"Ayo" ajak Ario lalu memakaikan helm kepada Sefa lalu memakai helm nya.
"Ya elah dunia serasa milik berdua, iya dah gue mah tinggal di istana negara aja" sindir Bella kepada dua sejoli itu.
Diyelline dan Allexa terkekeh, Bella ini terang-terangan sekali menyindirnya.
Sefa berbalik menatap ketiga temannya.
"Iri bilang babi" ujar Sefa lalu menjulurkan lidah membuat Bella mendengus dan menghentakkan kaki nya.
Ario mengusap wajah Sefa, "Kasar ngomongnya" ujar Ario dibalas cengiran oleh Sefa.
Sefa menaiki motor Ario, "Kita duluan ya bestie, bye bye" pamit Sefa dibalas dadahan oleh ketiga temannya.
"Lah beneran bawa motor dia" ujar Allexa terkekeh melihat Bella mengambil helm.
"Iyalah, Bella ni bos senggol dong" sombong nya seraya menepuk dada nya bangga.
"Ya elah gue senggol juga nangis lu" balas Allexa lagi-lagi membuat Bella memberengut.
"Udah-udah ayo balik" ajak Diyelline, lalu mereka pun pergi meninggalkan sekolah.
Mereka berpisah karena berbeda arah.
Diyelline mengendarakan mobilnya menuju rumah sakit ternama di ibukota ini.
Setelah menempuh beberapa menit di perjalanan, Diyelline pun sampai dan turun dari motor memasuki rumah sakit.
Dirinya berjalan ke arah sebuah kamar VIP lalu memasukinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| quattro donne ||
Teen FictionTanpa bicara Diyelline mengambil cookies itu lalu memakannya. "Enak gak?" tanya Sefa dengan muka berharap, pasalnya Diyelline kalau ngomong selalu jujur. "Enak, kapan bikinnya?" tanya Diyelline balik. Sefa bersorak karena cookies nya disukai Diyelli...