![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. •
•
•
•
•HAPPY READING
◉
◉⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝
Sudah dua jam lebih Bella memandangi laptop nya, sangat bingung ingin menonton apa."Anjir nonton apa ya yang seru? semuanya udah gue tonton" ujar Bella kembali men scroll untuk mencari drama yang bagus.
Bella beranjak membuka kulkas di kamar nya, "Yah elah abis lagi" ujar Bella saat melihat cemilan nya habis.
"Beli dulu deh" ujar Bella lalu mengambil cardigan dan tas nya lalu beranjak keluar.
"Ayah bunda" panggil Bella mencari kedua orang tuanya itu.
"Non, nyonya sama tuan tadi pergi keluar dari sore" ujar seorang asisten rumah tangga.
"Oh belum pulang ya bi?" tanya Bella yang dibalas anggukan oleh sang bibi.
"Kalo gitu Bella mau ke supermarket dulu ya bi" ujar Bella.
"Mau bibi temenin non?" tanya sang bibi.
Bella menggeleng, "Gak usah bi aku sama pak Harto aja" ujar Bella yang dibalas anggukan oleh sang bibi, "Kalo gitu non hati-hati ya".
"Iya bi Bella pergi dulu ya".
Bella berjalan keluar mencari pak Harto.
"Pak, anter Bella ke supermarket ya" ujar Bella kepada pak Harto.
"Oh iya ayo non" mereka pun pergi menuju minimarket.
Saat sampai Bella memasuki supermarket dan pak Harto menunggu diluar.
Bella menyusuri rak berbagai Snack, mengambil Snack yang original karena dirinya tidak bisa makan pedas.
Saat sedang asik memilih Snack Bella merasa bahwa dirinya menabrak seseorang.
"Bella?" panggil orang itu membuat Bella terdiam.
"Bana? lo..lo lagi belanja juga?" tanya Bella.
"Iya disuruh mamih" ujar Bana menunjukan sebuah catatan yang berisi bahan-bahan yang harus dibeli.
"Oh gitu" angguk Bella.
"Lo beli snack banyak banget?" tanya Bana saat melihat keranjang belanja Bella hampir terisi penuh.
Bella menyengir, "Iya buat stock gue maraton drakor.
"Hahaha lo maniak drakor ya?" tanya Bana dan dibalas anggukan oleh Bella.

KAMU SEDANG MEMBACA
|| quattro donne ||
Teen FictionTanpa bicara Diyelline mengambil cookies itu lalu memakannya. "Enak gak?" tanya Sefa dengan muka berharap, pasalnya Diyelline kalau ngomong selalu jujur. "Enak, kapan bikinnya?" tanya Diyelline balik. Sefa bersorak karena cookies nya disukai Diyelli...