•
•
•
•
•HAPPY READING
◉
◉⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝
Ujian berjalan dengan lancar, dan hari ini adalah hari terakhir mereka ujian.
"Akhirnya selesai juga" lega Sefa seraya merentangkan tangannya.
"Gila hari terakhir bikin pening Cok" ujar Bella.
"Iya anjir di gempur matematika" balas Sefa.
"Nanti classmeeting asik" ujar Sefa semangat.
"Gak sabar deh" timpal Bella.
"Ayo pulang" ajak Allexa, lalu mereka pun berjalan keluar kelas menuju parkiran.
"Gak nyangka menghitung Minggu aja kita udah kelas 12" ujar Bella.
"Lo pada mau kuliah dimana?" tanya Allexa.
"Mau ngincer yang di korea, aamin in please" ujar Bella.
"Aamiin" ujar ketiga temannya.
"Sama gue juga pengen yang diluar negeri" ujar Sefa.
"Yah kita misah deh" lesu Bella.
"Misah sebentar, nanti bareng lagi kalo udah sukses" ujar Diyelline, mereka berempat pun tersenyum.
Mereka berjalan dengan tawa, sampai akhirnya sampai di parkiran.
"Haduh pulang bareng tapi kok gak jadian juga sih" sindir Sefa melihat Bella menghampiri Bana yang menunggu di parkiran.
"Di gantung itu, itu jemuran apa hubungan di gantung - gantung" timpal Allexa.
Diyelline tertawa melihat tingkah temannya, "Kalo gitu mending cari yang pasti aja" tambah Diyelline.
Bella menahan kesal, sial sekali teman-teman nya malah menyindir, begitu juga dengan Bana yang terdiam, bukan maksud dirinya menggantung Bella, namun dirinya harus mencari kondisi yang pas, dan juga bunda nya sudah mendesak untuk dirinya punya pacar.
"Udah lah gak usah di denger, ayo pulang" lalu mereka berdua pun meninggalkan parkiran dan ketiga gadis yang sedang cekikikan.
"Mampus lo, gue yakin si Bana kepikiran" ujar Sefa.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| quattro donne ||
Ficção AdolescenteTanpa bicara Diyelline mengambil cookies itu lalu memakannya. "Enak gak?" tanya Sefa dengan muka berharap, pasalnya Diyelline kalau ngomong selalu jujur. "Enak, kapan bikinnya?" tanya Diyelline balik. Sefa bersorak karena cookies nya disukai Diyelli...