Awal mula📍

1.2K 28 5
                                    

Assalamu'alaikum..
---Di jawab lah minimal. 😮‍💨

Warning!!

❖Selamat datang di Novel pertama aku. :) 🗿
❖Sebelum membaca di harapkan untuk menekan tombol vote🥺
❖Warning! untuk kata kata kasar yang berada dalam novel, jangan di ikuti oke👍 di ikutin juga gpp kok😃 asal dosa tangung sendiri yee🥲

◇SELAMAT MEMBACA◇

■□■□■□■□■

     —Bisa saja apa yang kita lihat bukanlah hal yang sebenarnya nyata—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     —Bisa saja apa yang kita lihat bukanlah hal yang sebenarnya nyata—

*Author pov*

📍

Ketika cahaya merah itu menyala, lalu meledak, memecah kesunyian malam dengan suaranya yang memekik telinga. Itu hanyalah petasan, namun mampu membuat seseorang ketakutan.

Mencoba mendongak, jemarinya perlahan bergerak mencapai pipi nya. Rasanya lengket, berbau amis dan merah. Darah? Kapan ini berakhir?

Air matanya tak berhenti menetes, sorot matanya sayu, redup layaknya lampu yang hampir mati.

Wajahnya pucat, nafasnya memburu, detak jantungnya tak beraturan, batinnya tertekan, dan tubuhnya seolah di hancurkan secara perlahan.

Kapan mati?

"Ck, jangan lemah ini belum seberapa. "

Dia sedikit mendongak. "A-pa la-gi?. "

📍

Brum.. Brumm...

Lelaki berumur 17 tahunan itu menambah kan kecepatan motornya hingga melewati batas rata rata, itu sangat cepat.

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, lelaki itu tidak perduli. Bahkan jika di lihat lihat lelaki itu seperti seorang pasien yang melarikan diri dari rumah sakit.

Terbukti dengan kakinya  yang masih di perban dan cara mengendarai motor yang terlihat ugal-ugalan.

Lelaki itu berdesis kala rasa pusing kembali menghantam kepalanya, seolah olah Tuhan sedang mengujinya dengan rasa pusing yang kian menjadi di padukan dengan pikirannya yang bercampur aduk.

"Aku capek, aku pamit pergi ya..."

Damn! Suara terakhir sosok sahabat di akhir terputysnya sabungan telepon tadi kembali teriang uang di pikirannya layaknya kaset rusak yang terus menerus berputar dan tak ingin berhenti.

"Tunggu gue. " Desisnya yang terus menambahkan kecepatan motornya.

Neyranha menerawang jauh. Pikirannya tetap fokus memikirkan kalimat terakhir sosok Sahabat perempuan nya.

Pemilik netra hitam pekat favorit nya, sosok sahabat yang berhasil mengisi hatinya. Lalu sekarang? Bagaimana bisa sosok itu bisa pergi begitu saja? Pergi dalam kata lain untuk selamanya?

"Lo dimana?. " Gumamnya frustasi, netranya mengerilya, masih mencari, hingga tepat di mana netranha menangkap sosok familiar yang berdiri di belokan tajam, bersiap melompat ke dalam jurang!

Deg!

Jangan...

Lelaki itu menelan salivanya susah payah, antara dirinya senang dapat menemukan sahabat nya atau panik karena sahabatnya akan melompat ke dalam jurang!

Segera, ia menambahkan kecepatan motornya untuk mendekati gadis itu. Padahal motornya sudah sangat cepat.

Mendengar suara motor, gadis itu menoleh. Dia datang? Hatinya kemudian meng eleng seolah memperingati sesuatu.

Lelaki ith mengernyit, tidak faham. Setelahnya ia mencoba mengerem motor nya secara dadakan.

But...

Deg!

Rem pedalnya tak berfungsi.

Jantung lelaki itu berpacu lebih cepat, suhu tubuhnya langsung mendingin, bagai raga tanpa jiwa, jemarinya bergetar bahkan sulit di gerakan untuk sekedar menghindar.

Tak apa jika dirinya kecelakaan, tapi masalahnya, motornya melaju cepat kearah gadis itu!.

Enggak papa, tubruk aku aja sekali mati.

Isyarat itu yang lelaki itu baca dari sahabatnya.

Aku boleh ikutkan??

Lelaki itu langsung menutup kedua matanya, mencoba menerima takdir yang dibuat oleh semesta, sedangkan sahabatnya yang mengerti isyarat lelaki itu langsung mengeleng seraya terkekeh getir.

Biar aku aja Tuhan.

Dalam persekian detik, motor yang lelaki itu kendarai langsung menabrak tubuh gadis itu.

Brakk!!

Lelaki itu terpental jauh di aspal, darah berceceran dimana mana, tuli sejenak sebelum akhirnya ia berhenti di suatu titik bersamaan dengan netranha uwng menangkap siluet sahabatnya yang jatuh ke jurang dengan motornya juga seorang lelaki yang memakai topeng yang hanya menutupi setengah wajahnya dan menampakan senyuman miring.

Dia siapa?

Setelah itu gelap mengambil alih kesadarannya.

"Les't go play game. "



SAMPAI SINI DULU OKAY!

LANJUT GAK? KALAU BILANG ENGGAK TETEP GUE LANJUTIN SIH🤣
🤣

SEE YOU AGAIN!! 😍😍

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE!!

📍

📍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📍


THE KEAZENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang