24. Perhatian.

165 7 1
                                    

Halo gue balik lagi.

Sorry nih ya sebelumnya. Dan Makasih udah mau Tungguin gue sampai hari ini .

Udah ah malas basa-basi langsung aja.

■□■□■□■□■

* jangan gunakan dia sebagai pelampiasan! Ingat dia juga manusia yang bisa membalas dendam jika terluka*

Gala Kinaan Delcacio

■□■□■□■□

Hari ini adalah hari Senin, hari yang sangat dibenci oleh kalangan pelajar, Di mana mereka harus berkumpul dalam satu barisan untuk mengikuti upacara yang cukup menguras tenaga dengan berjemur diri di bawah terik matahari yang cukup panas dan diwajibkan memakai atribut lengkap juga harus datang tepat waktu jika tidak ingin terkena hukuman nantinya.

Ceriyly mendongak, menatap terik matahari yang sudah berada di puncak kepalanya. Ck! Gosong anjir!! Batinnya mengeluh Seraya membenarkan letak ka aacamatanya juga merapikan poni sebatas hidung miliknya.

"Panas.." Keluhnya yang membuat gaya menoleh.

"Topi lo mana? " tanyanya lirih yang membuat ceriyly menoleh dengan raut kesal.

"Meyra." Katanya yang menyebutkan Satu Nama.

"Dasi lo juga hilang kemana? "Ceriyly bertanya pada gadis berkacamata di sampingnya. Ceriyly tidak salah lihat, dasi gadis di sampingnya memang tidak ada. Itulah mengapa gadis itu ikut berpisah dari barisan kelasnya dan bergabung dengan Barisan yang tidak memakai atribut lengkap, Sama halnya dengan dirinya.

" jika jawabannya adalah Keisya itu berarti dia ingin cari mati." Ceriyly melukis senyuman miring yang membuat siapapun bergidik ngeri ketika melihatnya.

Kea menggeleng singkat. " dasi gue hilang. "

Ceriyly terkekeh. Dasi hilang? Yayaya, oke ceriyly tau apa penyebabnya.

■□■□■□■□■

Makanya dimakan nona jangan suka nikah lambung. Itu ada dasi baru yang tadi udah saya beresin, lain kali jangan bunuh kucing lagi. Nggak takut kalau Nona Ferra nanti ngamuk? :DVN

Kea tersenyum tipis sembari melipat kertas kecil itu lalu dimasukkan ke dalam saku. "Bod.. "

Kea tidak habis pikir dengan bodyguard-nya yang satu itu. Sudah ditolak berkali-kali lelaki itu tetap pantang menyerah untuk mendapatkan hatinya yang sudah lama tertutup.

Kea menunduk lalu mengambil dasi itu kemudian memasangnya. Kucing? Pikir kea kemudian terkekeh.

"Gue akuin lu emang best bod. " Ya, kucing! Pagi tadi kea baru saja memutilasi seekor kucing kecil yang mengganggu perjalanannya saat di koridor hingga kesal. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengambil kucing itu kemudian membawa nya ke toilet siswi dan mengulitinya dengan pisau lipat miliknya.

Sesekali terdengar rintihan kucing yang terdengar , namun hal itu justru membuat kea makin gencar memutilasi korbannya hingga habis tak terbentuk. walaupun masih sekolahnya terkena darah dari korbannya Itu tak masalah bagi kea.

THE KEAZENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang