23. ini rumit!

190 8 2
                                    

Halo guys sebelum gw bener bener mau upload 2 minggu sekali (mungkin ) nih gue ada sedikit part buat kalian💙

Jangan lupa vote💙

Baca mampu masa nge vote ga mampu😕

Udahlah..

▼△▼△KEAZEN▼△▼△

Keisya, sang primadona sekolah itu kini terlihat termenhng sendirian di kelasnya, XII IPA B1. Satu kelas dengan Ceriyly dan Ferra. Padahal bel istirahat sudah berbunyi 8 menit yang lalu, tapi gadis dengan surai baju ketat itu sepertinya engan untuk beranjak pergi.

Alana dan Mira hari ini absen kelas entah kenapa. Dan hal itu menjadi salah satu alasan Keisya engan untuk keluar kelas.

Keisya mengehela nafas berat, Kejadian tadi malam mesih teriang iang di benaknya dan tidak akan pernah Keisya melupakan.

Bahkan kejadian itu adalah kejadian yang sama sekali tidak pernah Keisya bayangkan sebelumnya.

Tentang sepupunya... Bintang

Tentang sebuah rahasia yang mungkin hanya di ketahui oleh Bintang tanpa ingin memberitahu kepada siapapun.

Dan sekarang? Dia mengetahuinya?

Munafik jika Keisya tidak peduli dengan orang yang pernah menyelamatkan nyawanya dulu... Dan tanpa Keisya sadari orang itu mungkin adalah bintang? Seseorang yang slalu ia sudutkan di kediaman Denandra?

Tapi.. Akh! Ini rumit.

Keisya mengacak-acak rambutnya frustasi, ia menghela nafas resah. Ini rumit! Ini membingungkan! Pikirnya sebelum melengkapi pergi dari ruang kelas.

▼△▼△KEAZEN▼△▼△

Keadaan kediaman ini masih sama, hampa, kosong, dan sepi. Semua penyebabnya juga masih sama, karena mareka. Dia putri kembar yang engan untuk berpulang. Semua kebahagiaan ada di mareka tapi mengapa mareka memilih pergi?

Kediaman ini adalah kediaman besar lantara. Bangunan tinggi dan merah yang dulunya di isi kebahagiaan dalam sebulan. Bagunan bini didirikan untuk mareka. Tapi lagu lagi mirusbya mreka sudah pergi dan entah kapan kembali..

Tuhan kapan ini berakhir? Batin seorang lelaki tua yang mendongak menatao langit biru di atas sana seraya bertanya.

Lagu lagi Tuhan tidak menjawab pertanyaan nya. Lelaki itu tersenyum miris seraya mengusap wajahnya yang banjir karena tangis.

Ia menunduk menatap bola kaki masih terjaga di depan pintu jendela tenda mainan yang berada di sebelah rumah. Lelaki itu mendekat mengambil bola kecil itu seraya mengulas senyuman pilu.

Flashback on

"Kakek bayi main sama Kea.. "

"Lho? Kea nggak main sama adek sepupu kea di dalam tenda?. " Lelaki tua itu yang tak lain adalah Aganta lantara menunjuj tenda black yang baru saja ia belikan untuk cucu cucunya.

Kea kecil menoleh kearah tenda black yang memunculkan Ferra kecil yang baru saja keluar seraya melambai-lambai kan tangan mungilnya.

THE KEAZENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang