16. Trauma Hujan

200 15 0
                                    

-Sembunyi di pelukan gue Ke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Sembunyi di pelukan gue Ke.. Gue memang nggak tau kejadian apa yang lo alami di waktu kecil hingga membuat lo benci dengan karunia Tuhan yang di sebut..Hujan-

*Keyzen Altazei*

■□■□■□■□■

Ck shit! Sial kenapa lagi??!

Berkali kali Keyzen menemukan kotak kecil yang berisi darah segar dan sebuah tulisan 'pembunuh' di lagunya, dan ini bisa di bila empat kalinya dalam sehari.

Keyzen mengeleng tegas. "Bukan! Bukan gue yang bunuh dia! Gue bukan pembunuh!. " Teriaknya frustasi menjambak rambutnya sendiri.

Untung hanya ada Rayyan dengan Gala di kelas sedangkan yang lainnya sudah pergi ke kantin. Itupun dengan kondisi Gaka yang sering melamun akhir akhir ini juga Rayyan yang hanya diam mematung.

"Akhh!!. "

Pembunuh!

"ENGGAK ITU BUKAN GUE!!. " Sebutannya lagi.

"Resiko tersangka. " Rayyan terkekeh tak peduli dengan tatapan maut yang sudah Keyzen pancarkan untuknya.

"Kea." Lirih Keyzen tak terdengar, ia sudah malas meladeni Rayyan hingga akhirnya memilih pergi begitu saja.

Gala menatap lamat punggung sepupunya yang mulai hilang di tekan pintu. Tatapan itu.. Jenis tatapan yang sulit diartikan. "Bodoh? Ck papa benar gue bodoh Key dan lo pintar. " Kekehnya miris.

■□■□■□■□■

Langit yang mengekepa dengan banyaknya kilatan cahaya yang saling bersaut sautan membuat semua orang bersembunyi kedalam rumah karena mareka yakin sebentar lagi akan hujan.

Alexsa mendongak, satu tetes mengenai permukaan kulitnya. Ia melihat sekeliling kamarnya dari jendela luar. Ternyata mareka sudah tertidur. Pikir Alexsa ketika melihat empat saudaranya sudah tertidur.

"Sister?. " Ah! Alexsa lupa ferra baru saja terbangun dari tidurnya karena melihat Alexsa yang mengintip mareka tidur dari jendela luar.

Dan sekarang, gadis pemilik netra hazel itu sudah kesini saja? Ck astogee! Alexsa juga lupa bahwa ferra adalah pelari terhebat internasional! Pantas saja cepat menyusulnya!

"Ya?. " Jawab Alexsa membalikan badanya seraya tersenyum.

"Baru aja pulang mau kemana lagi?. "

Alexsa terdiam.

"Kemarin Kakak makan di sana kan?. "

THE KEAZENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang