19. Memendam luka

147 9 0
                                    

Seseorang yang tersenyum ceria adalah orang yang terlalu pandai menutup semua derita

*Bintang Agni Denandra*

■□■□■□■□■

Langit yang masih belum cerah dan waktu yang masih belum menunjukkan pukul 05.00 membuat Para makhluk di bumi belum menampakan wujut. Mungkin sekit dari 50℅ makhluk bumi membuka mata untuk melakukan salat subuh.

Kea menyorot lurus kedepan. Ia memutuskan untuk pulang dari rumah keyzen dengan berjalan kaki, lagi pula weekend jadi tak apa jika ia sampai di rumah siang.

Tak lama ia melihat sekitar saat menyadari ada seseorang yang mengikuti nya. Tanpa di tanya pun kea tau siapa orangnya.

Quenandra kanaya. Ya kana gadis yang menjatuh kan kotak berisi darah tadi pada keyzen dan langsung bergegas pergi dengan cepat menjauh, tanpa Kana sadari lirikan predator kea sudah lebih dulu menangkap basah tidakkannya.

Menghentikan langkah kakinya, kea langsung melempar pisau lipat ke belakangnya lalu melangkah maju lagi seraya tersenyum miring.

"Akhh! Shit. " Umpat Kana saat berusaha menghindari pisau lipat itu hingga akhirnya mengenai ujung telunjuknya.

Kea membalikan badannya seraya mengangkat sebelah alis.

"Ngapain lo ngikutin gue?. " Tanya kea to the point.

Kana tersentak dan langsung mengeleng cepat.

"D-devan yang nyuruh-h. " Alibinya.

Kea mengernyit. "Bod? "

"I-iya De-devan bodyguard lo. " Ucap Kana berusaha mengurangi rasa gugupnya.

Kea ini sangat berbahaya, dia bisa menghabisinya kapan saja. Ya walaupun Kana tau slama ini Kea belum pernah menghabisi siapapun dengan kendalinya sendiri karena slama ini orang lain dalam dirinya gadis itulah yang melakukan semuanya. Tapi tetap saja auranya sangat menakutkan.

"Dari manalo tau devan bodyguard gue?. "

Mampus!..

"Itu.. Eum... Oh ya! Kemarin dia bilang. "

■□■□■□■□■

Kemarin dia bilang.

Kemarin?

Iya pas lagi di kantin.

Percakapan nya dengan Kana tadi masih terang uang di kepala Kea, bahkan saat gadis itu sudah sampai di luar pintu rumahnya.

Ceklek

"Kea?. " Ceriyly membeo.

Kea hanya melirik mareka yang terkejut akan kehadiranya melalui ekor mata. Ia mendekati sova di sebelah Alexsa lalu membanting keras bokongnya di sana. Hal itu menyita perhatian si kembar terlebih saat melihat penampilan Kea yang sedikit aneh.

Wajah yang lesu dengan rambut yang sedikit berantakan. Dan telapak tangan yang du perban.

"Lo habis ngapain di villa Keyzen?. " Alexsa membuka obrolan namun Kea tetap diam dengan tatapan yang sulit di artikan.

THE KEAZENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang