18. Bangun?

149 9 0
                                    

      —Cinta itu bisa tumbuh dengan       sendirinya dan kita hanya tinggal          mengikuti alur yang di cipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      —Cinta itu bisa tumbuh dengan
      sendirinya dan kita hanya tinggal
         mengikuti alur yang di cipta.

*Author pov*

■□■□■□■□■

Di sebuah ruangan serba abu abu putih yang di desain epik dengan banyaknya brang mewah di setiap sudutnya. Seorang gadis cantik dengan surai hitam  terurai dan juga netra hitam yang setia menyorot lurus kedepan itu ada di balkon kamar dengan duduk tenang di sebuah sova biru empuk di sana.

Dia, Queen Kealstar lantara. Dia baru saja bangun dari tidur panjangnya satu jam yang lalu tepatnya sat tengah malam.

Tadinya Kea sempat terkejut mendapati dirinya tidur satu ranjang dengan Keyzen dan boneka Barbie yang menjadi pembatas mareka.

Namun hal itu tak berangsur lama setelah ia ingat bahwa ia kalah lagi dengan trauma nya.

Gue kalah lagi? Kenapa? Apakah semua trauma tidak dapat disembuhkan?

Kea terkekeh getir seraya mengigit bibirnya. Ia mendongak menatap langit malam yang penuh dengan taburan bintang.

"Kalo akhirnya gue pisah sama lo, buat apa gue kembar sama lo?. " Lirihnya bertanya. Entah di mana pun baby girl ada yang jelas naluri saudara kembar pasti menyampaikan pertanyaan kea untuk sang adek.

"Girl.. Jika lo masih hidup lo dimana? Sedang apa? Gimana kabarnya? Apa lo nggak kangen sama gue? " Tidak ada jawaban.

Haha! . Kea tertawa sendiri merutuki kebodohannya. Bagaimana bisa sang adek mendengarnya? Sedangkan dia sudah pergi kan?

Bodoh! Satu kata untuk kea. Sudah di beritaukan bahwa adeknya sudah enggak ada dia masih berharap ada!

Adeknya pergi... Lama.. Sangat lama.. Hingga mungkin tak akan kembali...
Jasadnya memang tidak ada tapi robekan kain baju adeknya yang sudah berlumuran darah waktu itu membuktikan segalanya.

Dia pergi... Benar benar pergi..

"Girl lo lihat gue kan?. " Gumamnya pilu. Kemudian tak lama kea tertawa kecil.

"Sakitkan di khianati sahabat sendiri? Bahkan sahabat lo adalah penyebab lo mati, dia bahagia girl... Bahagia! Dan lo tau? Gue di jadiin pelampiasan sama sampah sialan itu!. "

■□■□■□■□■

"Ke?.. Kea?. " Keyzen menerapkan kedua belah mata nya yang berat. Kemudian terbangun kala menyadari kea yang sudah tak berada di tempat. Ia mendongak lalu beranjak dari kasurnya mencari keberadaan Kea.

THE KEAZENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang